Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret tampak depan Sacré-Cœur Basilica atau Basilika Hati Kudus yang terletak di Kota Paris Prancis (commons.wikimedia.org/OliveiraTP)

Gelaran Olimpiade 2024 yang dihelat di Prancis telah membawa mata tertuju ke pesta olah raga akbar yang diikuti oleh atlet-atlet dari seluruh dunia tersebut. Ada satu peristiwa unik yang terjadi selama awal gelaran olah raga ini, yakni ketika Paris dilanda lampu mati pada Sabtu, 27 Juli 2024 waktu setempat. Dalam peristiwa tersebut terdapat bangunan yang tetap memancarkan sinar yaitu Basilica of Sacré Coeur de Montmartre atau yang lebih dikenal dengan nama Basilika Hati Kudus, Paris. Basilika Hati Kudus adalah sebuah gereja Katolik Roma yang terletak di Bukit Montmartre, Paris, karenanya ia terlihat dari seluruh Paris.

Nama basilika yang disandangnya adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh Takhta Suci Vatikan kepada sebuah bangunan gereja Katolik karena tingginya nilai sejarah dan signifikasi gereja tersebut sebagai pusat peribadatan dan peziarahan umat. Basilika Hati Kudus menjadi salah satu landmark paling terkenal di Paris selain Menara Eiffel. World in Paris melansir, basilika yang juga telah ditetapkan sebagai monumen nasional bersejarah Prancis yang dikunjungi hingga 10 juta wisatawan dan umat peziarah setiap tahunnya. Menjadikannya sebagai bangunan religius ke-2 yang paling banyak dikunjungi di Paris setelah Katedral Notre Dame Paris. Ingin tahu lebih lanjut tentang gereja ikonik Basilika Hati Kudus, Paris ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Dibangun selama periode 40 tahun

Menurut Catholic Shrine Basilica, rencana untuk membangun gereja baru di Paris pertama kali diusulkan pada tanggal 4 September 1870 oleh uskup Nantes saat itu Mgr. Felix Fournier setelah kekalahan Prancis dan penangkapan Kaisar Napoleon III oleh Prusia dalam Pertempuran Sedan di tahun 1870. Ia menulis bahwa kekalahan Prancis merupakan hukuman Tuhan atas kemerosotan moral sejak Revolusi Prancis dan karenanya perlu dibangun sebuah gereja yang dipersembahkan untuk Hati Kudus Yesus sebagai lambang pertobatan. Kampanye dengan aspek religius tersebut menginisiasi misi penggalangan dana secara swadaya dari masyarakat Paris dan juga umat peziarah.

Kompetisi desain diadakan dan menarik 77 proposal, kemudian proposal milik arsitek Paul Abadie terpilih dan batu pertama diletakkan pada tanggal 16 Juni 1875 di Bukit Montmartre atau "Bukit Para Martir". Di masa lalu, di tempat tersebut pernah berdiri sebuah kapel dari tahun 270 M untuk menghormati martir Kristen bernama St. Denis, Uskup pertama Paris. Setelah arsitek Paul Abadie meninggal di tahun 1884, pembangunan dilanjutkan oleh lima arsitek lainnya hingga konstruksi basilika diselesaikan pada tahun 1914 atau sekitar 40 tahun setelah peletakkan batu pertamanya. Basilika diresmikan pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I usai, secara keseluruhan desain Basilika Hati Kudus, Paris merupakan perpaduan gaya arsitektur Romanesque dan Byzantine yang mengingatkan kita pada arsitektur Basilika Santo Markus di Venesia atau Hagia Sophia di Turki.

2. Memiliki sejumlah kapel

Editorial Team

Tonton lebih seru di