Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berkerabat dengan Jerapah tapi Mirip Zebra? Ini 6 Fakta Okapi! 

Okapi (commons.wikimedia.org/Daniel Jolivet)

Okapi merupakan mamalia yang hanya dapat ditemukan di Afrika Tengah. Okapi umumnya tinggal di hutan hujan yang rimbun dengan kanopi yang tinggi. Hewan yang berasal dari ordo Artiodactyla ini memiliki nama latin Okapia johnstoni. Nama ini didapatkan dari nama penemunya, yaitu penjelajah asal Inggris bernama Sir Harry Johnston. 

Okapi memiliki bentuk fisik seperti kuda. Bahkan salah satu suku asli Afrika Tengah dulu menganggap hewan ini sejenis kuda. Bagian kakinya memiliki pola garis hitam-putih seperti pola tubuh zebra. Walau mirip seperti kuda dan zebra, okapi ini sebenarnya memiliki hubungan kekerabatan dengan jerapah. Simak berbagai fakta mengenai okapi berikut yuk!

1. Bentuk fisiknya mirip dengan kuda dan zebra

Okapi (commons.wikimedia.org/derekkeats)

Okapi memiliki tubuh berwarna cokelat tua kemerahan dengan tekstur rambut seperti beludru. Rambut cokelat pada tubuh okapi sangat kontras dengan bagian kaki dan wajah mereka. Kaki okapi memiliki pola garis-garis putih-cokelat, sehingga mirip dengan pola tubuh zebra. Hewan ini memiliki lidah yang panjang dan berwarna hitam, mirip dengan lidah yang dimiliki jerapah. 

Okapi jantan memiliki tanduk pendek yang tertutup kulit dan disebut juga dengan ossicones. Okapi betina tidak memiliki ossicones, melainkan hanya memiliki rambut dengan pola tumbuh melingkar di tempat yang seharusnya tumbuh tanduk. Karena bentuk tubuhnya yang mirip dengan zebra dan kuda, okapi pernah dikira masuk ke dalam genus Equus, yaitu genus yang sama dengan kuda dan zebra. Padahal, okapi merupakan kerabat terdekat dari jerapah. 

2. Pola garis untuk berkamuflase

Okapi (commons.wikimedia.org/NasserHalaweh)

Okapi hidup di hutan hujan yang lebat. Keberadaan pola garis-garis pada kaki belakang okapi menjadi bentuk kamuflase yang baik bagi okapi ketika berada di hutan yang lebat. Pola garis-garis ini membuat mereka menyatu dengan sebagian sinar matahari yang masuk ke dalam hutan, sehingga dapat menjadi bentuk kamuflase yang melindunginya dari predator, dilansir dari Columbus Zoo and Aquarium. 

Selain itu, garis-garis ini juga memiliki fungsi lainnya. Keberadaan pola garis pada tubuh okapi dapat membantu bayi okapi untuk melihat dan mengikuti induknya melalui vegetasi. Pola garis ini juga berbeda untuk setiap individu. Hal ini dapat membantu okapi untuk mengidentifikasi satu dengan lainnya, berdasarkan informasi dari Treehugger.

3. Memiliki lidah yang panjang

Memiliki lidah yang panjang (dok. Tanganyika Wildlife Park)

Okapi merupakan spesies herbivora yang dapat memakan lebih dari 100 spesies tumbuhan yang berbeda. Hewan ini akan menjelajahi hutan untuk mencari tumbuhan, kemudian akan mengambilnya menggunakan lidahnya yang panjang dan dapat memegang, atau disebut juga dengan lidah prehensile. Lidah okapi dapat tumbuh hingga sepanjang 30–36 cm yang memudahkan mereka untuk menjangkau pucuk tumbuhan dan juga dedaunan. Selain memakan tumbuhan, beberapa okapi juga teramati memakan arang serta menjilati kotoran kelelawar, dikutip dari Animal Diversity.

4. Menandai wilayah dengan urine

Okapi (commons.wikimedia.org/MatthiasPreisser)

Okapi merupakan spesies yang bersifat diurnal yaitu aktif pada siang hari. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari makan di dalam hutan. Mereka cenderung soliter, tetapi dapat menoleransi individu lain yang berada di sekitarnya. Bahkan terkadang mereka juga makan bersama dalam kelompok kecil untuk waktu yang singkat. Individu okapi akan menandai wilayah jelajahnya dengan menggunakan urine serta menggosokkan lehernya ke pohon. Jantan juga menggunakan lehernya untuk bertarung satu dengan lainnya, mirip dengan yang dilakukan oleh jerapah, dikutip dari Animalia.

5. Masa kehamilan yang lama

Okapi dan anaknya (commons.wikimedia.org/Alan Eng)

Periode estrus okapi umumnya tidak teratur, tetapi cenderung terjadi setiap lima belas hari dalam satu tahun. Setelah terjadi perkawinan, periode kehamilan akan berlangsung selama 414 hingga 493 hari, dengan rata-rata 440 hari. Periode kehamilannya terjadi lebih dari satu tahun! Betina akan mengalami persalinan sambil berdiri dan prosesnya akan berlangsung sekitar 4 jam. Setelah melahirkan, induk okapi akan memakan plasenta kemudian merawat anak-anaknya. Namun, terkadang ada beberapa induk yang menolak merawat anaknya, kemudian memukul dan membunuh anak mereka, dikutip dari Animal Diversity. 

6. Sulit ditemukan di alam

Okapi (commons.wikimedia.org/Grace Tshiyonga)

Okapi liar hanya hidup di wilayah Republik Demokratik Kongo. Dahulu, di Uganda pernah terdapat okapi, tetapi saat ini sudah mengalami kepunahan di sana. Perkiraan populasi okapi di alam liar hanya tersisa sekitar 10.000 hingga 30.000 ekor saja. Oleh karena itu, berdasarkan IUCN okapi masuk ke dalam kategori hewan yang terancam punah.

Okapi mengalami berbagai ancaman yaitu hilangnya habitat akibat penebangan hutan, pertambangan, serta alih fungsi lahan menjadi permukiman manusia. Untuk membantu mencegah kepunahan okapi, berbagai kebun binatang dunia telah melakukan upaya pengembangbiakan dari hewan ini. Semoga okapi tetap dapat lestari dan terhindar dari kepunahan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us