5 Fakta Blue Origin, Pesaing SpaceX dalam Misi Antariksa

SpaceX mungkin menjadi nama yang paling sering disebut ketika kita berbicara tentang perusahaan swasta yang fokus pada eksplorasi luar angkasa. Namun, jangan salah, Blue Origin juga memiliki ambisi yang tak kalah besar.
Didirikan oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos, perusahaan ini telah berhasil mencapai sejumlah tonggak penting dalam perjalanan menuju luar angkasa. Meskipun sering dibandingkan dengan SpaceX, Blue Origin ternyata memiliki fokus yang tidak kalah unik. Akan tetapi, bagaimana seluk beluk Blue Origin? Mari kita simak ulasannya!
1. Didirikan oleh Jeff Bezos, pengusaha terkaya di dunia

Jeff Bezos, orang yang mendirikan Amazon, adalah pemilik perusahaan luar angkasa bernama Blue Origin. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2000 dengan tujuan yang sangat besar, yaitu membuat manusia bisa tinggal dan bekerja di luar angkasa. TechTarget melaporkan bahwa Bezos ingin melindungi Bumi dengan cara membangun tempat tinggal baru di luar angkasa.
Blue Origin memiliki motto "gradatim ferociter" yang artinya "langkah demi langkah dengan gigih". Menunjukkan bahwa Blue Origin akan mencapai tujuannya secara bertahap. Salah satu cara yang dilakukan Blue Origin adalah dengan membuat roket yang bisa digunakan berkali-kali, seperti roket New Shepard dan New Glenn. Dengan cara ini, biaya perjalanan ke luar angkasa bisa menjadi lebih murah.
2. New Shepard, perwujudan wisata antariksa

Perusahaan luar angkasa milik Jeff Bezos, Blue Origin, berhasil membuat sejarah pada tahun 2015. Dilansir Space, mereka meluncurkan roket bernama New Shepard yang bisa terbang ke luar angkasa lalu kembali dan mendarat dengan posisi vertikal. Pencapaian ini sangat penting karena membuka jalan bagi kita untuk menjelajah luar angkasa dengan lebih mudah dan murah.
Roket New Shepard dirancang untuk membawa manusia ke luar angkasa dalam waktu singkat, tanpa mengorbit Bumi. Dengan roket ini, Blue Origin memperkenalkan konsep wisata luar angkasa kepada masyarakat. Jadi, siapa pun yang memiliki cukup uang bisa merasakan pengalaman berada di luar angkasa.
3. Kompetisi ketat dengan SpaceX

Perusahaan luar angkasa Blue Origin sering dibandingkan dengan perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menjelajah luar angkasa. Namun, cara mereka mencapai tujuan tersebut berbeda.
SpaceX lebih fokus pada misi yang lebih jauh, seperti ke Mars, sedangkan Blue Origin lebih fokus pada penerbangan singkat ke luar angkasa dan bekerja sama dengan badan antariksa Amerika Serikat, NASA.
Space melaporkan bahwa Blue Origin juga pernah mengajukan gugatan kepada NASA karena tidak memenangkan tender untuk proyek pendaratan di Bulan, akan tetapi dibatalkan.
4. Blue Moon dan Orbital Reef

Blue Origin tidak hanya ingin membawa orang-orang berwisata ke luar angkasa, tetapi juga memiliki ambisi yang lebih besar. Mereka ingin melakukan eksplorasi ke Bulan. Valence Surface Technologies melaporkan bahwa Blue Origin sedang mengembangkan wahana pendarat Bulan bernama Blue Moon untuk mendukung misi Artemis NASA.
Selain itu, Blue Origin juga berencana membangun stasiun luar angkasa komersial bernama Orbital Reef. Stasiun luar angkasa ini akan menjadi tempat bagi para ilmuwan dan pengusaha untuk melakukan penelitian dan bisnis di luar angkasa. Orbital Reef diharapkan bisa menggantikan International Space Station (ISS) yang akan berhenti beroperasi dalam beberapa tahun ke depan.
5. Kontribusi pada wisata luar angkasa

Salah satu pencapaian besar Blue Origin adalah membawa manusia biasa ke luar angkasa. Forbes melaporkan, sejak penerbangan pertama New Shepard dengan kru pada 2021, perusahaan ini telah mengirim lebih dari 20 penumpang ke luar angkasa, termasuk selebritas seperti William Shatner dan Michael Strahan.
Pengalaman ini memberikan kesempatan unik untuk melihat Bumi dari luar angkasa dan merasakan gravitasi nol. Selain menjadi langkah maju dalam pariwisata luar angkasa, ini juga menandakan komitmen Blue Origin dalam memperluas akses eksplorasi luar angkasa ke lebih banyak orang.
Blue Origin telah membawa inovasi luar biasa dalam eksplorasi luar angkasa, dari teknologi roket yang dapat digunakan ulang hingga proyek ambisius seperti Orbital Reef. Dengan pendekatan gigihnya, perusahaan ini berhasil menjadi salah satu pemain utama di industri antariksa dan memberikan kontribusi signifikan pada masa depan umat manusia di luar angkasa. Kamu sendiri, apakah sudah penasaran ingin cobain layanan Blue Origin?