Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Buku yang Menginspirasi Kejahatan di Kehidupan Nyata

buku Rage karya Stephen King (stephenkingrevisited.com)

Kisah-kisah yang terdapat di halaman buku favorit kita biasanya akan mempengaruhi emosi dan membuat pikiran kita seperti rollercoaster. Tokoh protagonis atau pahlawan dalam cerita dapat menjadi contoh yang baik. Bagi beberapa orang, karakter jahat dan plot gelap justru menjadi inspirasinya. Buku juga bisa menjadi inspirasi dalam kejadian nyata, termasuk kejahatan.

Pembunuhan dan tindakan keji di dunia nyata ternyata bisa didapat dari halaman sebuah buku, dan beberapa dari kejahatan ini hampir sama terkenalnya dengan karya sastra yang mereka baca. Sangat meresahkan bukan, ketika sepotong kisah fiksi yang mengerikan justru diaktualisasikan dalam kehidupan nyata. Berikut beberapa kasus mengerikan yang terinspirasi dari sebuah buku.

1. Buku The Turner Diaries, pemicu kekerasan supremasi kulit putih

buku The Turner Diaries karya Williams Luther Pierce (commons.wikimedia.org/Rijndaal)

Pengaruh novel William Luther Pierce tahun 1978 yang berjudul The Turner Diaries membuat kekerasan supremasi kulit putih menjadi semakin relevan di dunia nyata. Novel tersebut adalah gagasan neo-Nazi tentang masa depan dystopian, yang dilansir The New York Times, Pierce sendiri menjalankan organisasi neo-Nazi.

Seperti yang dijelaskan The Atlantic, ceritanya mencakup tentang politisi Yahudi yang bertanggung jawab atas prajurit politik Amerika kulit hitam yang menyita senjata di AS. Lalu, supremasi kulit putih bangkit dengan melakukan pemberontakan dan mengambil alih dunia. Buku tersebut telah menginspirasi lebih dari 200 pembunuhan dan kejahatan, yang paling terkenal adalah pengeboman Kota Oklahoma.

Bom truk yang digunakan Timothy McVeigh untuk membunuh 168 orang tak bersalah pada tahun 1995 merupakan adegan yang ada dalam halaman buku Pierce. Ini murni propaganda supremasi kulit putih, dan meskipun Amazon menghapus buku tersebut dari toko online-nya pada tahun 2021, buku tersebut masih tersedia secara luas.

2. Pembunuhan yang dilakukan Rurik Jutting terinspirasi dari American Psycho

buku American Psycho karya Bret Easton Ellis (acambridgegraduate.tumblr.com)

American Psycho karya Bret Easton Ellis jelas merupakan buku kekerasan. Pembunuhan yang dilakukan oleh Rurik Jutting diduga terinspirasi dari buku tersebut. Ketika Jutting dinyatakan bersalah atas kejahatannya, menurut salah satu teman sekolah lama Jutting melalui laman The Sun, American Psycho adalah buku favorit Jutting. Selain itu, dia mengidolakan Patrick Bateman, karakter utama dalam buku, yaitu pembunuh-psikopat di Wall Street.

Seperti yang dijelaskan Penyelidik, Jutting mengaku telah membunuh dua perempuan di Hong Kong, diduga ia merayu mereka dan membawa mereka ke apartemennya, di mana dia memukuli lalu menikam mereka sampai tewas. Jutting juga mengatakan bahwa dia menyiksa korban pertamanya. Jika dia tidak tertangkap, ada kemungkinan dia bisa menjadi "American Psycho" karena Jutting mengakui bahwa pembunuhan itu "terasa sangat menyenangkan".

3. Kansas City Butcher dan buku The Collector

buku The Collector karya John Fowles (goodreads.com)

Dalam buku The Collector karya John Fowles, karakter utama dikisahkan sebagai penguntit seorang perempuan dari masa remajanya hingga awal usia 20-an. Dia terobsesi dengannya, tapi dia hanya bisa mengawasinya dari kejauhan. Laki-laki itu juga seorang kolektor kupu-kupu, dan setelah memenangkan perjudian dengan sejumlah uang yang cukup banyak, dia ingin menambahkan gadis itu ke dalam koleksinya.

Bob Berdella adalah pembunuh berantai yang dikenal sebagai Kansas City Butcher, dia juga seorang penculik yang sangat berbakat. Awalnya, dia membius banyak korbannya, mengikat, dan menahan mereka untuk sementara waktu, atau terkadang selama berminggu-minggu, tulis laporan All That's Interesting. Dia juga memukuli dan menyiksa mereka, yang secara tidak sengaja membuat korban pertamanya tewas.

Lalu, ada apa di balik motif penculikan yang dilakukannya? Kansas City Butcher mengaku bahwa hal ini bermula ketika dia melihat film yang diadaptasi dari buku The Collector saat dia masih remaja.

4. Stephen King menarik bukunya yang berjudul Rage dari pasaran karena banyak kasus penembakan yang terinspirasi dari buku tersebut

buku Rage karya Stephen King (stephenkingrevisited.com)

Penembakan di sekolah sering kali terjadi di Amerika Serikat. Itu adalah salah satu bentuk kejahatan yang paling nyata, yang mungkin menjadi pokok bahasan buku pendek Stephen King berjudul Rage. Stephen King adalah salah satu grandmaster horor dan pencipta sastra kejahatan yang sangat terkenal.

Ketika King menulis bukunya dengan nama samaran pada tahun 1965, penembakan di sekolah bukanlah fenomena yang sangat populer seperti saat ini. Hal yang sama berlaku ketika diterbitkan di tahun 70-an. Ceritanya mengikuti tentang seorang anak sekolah menengah yang mengalami gangguan kejiwaan. Suatu hari ia menembaki sekolahnya dan menyandera teman-teman di kelasnya.

Dilansir laporan Business Insider, setidaknya ada empat kasus selama tahun 80-an sampai 90-an di mana seorang siswa menyandera kelas mereka atau menembak siswa lain dan staf sekolah karena terpengaruh dengan buku Rage. Parahnya lagi, insiden ini berubah menjadi mematikan.

Pada tahun 1997, salinan buku itu ditemukan di loker seorang siswa Kentucky berusia 14 tahun yang membunuh dan melukai beberapa teman sekolahnya. Seperti yang dilaporkan Vice, Stephen King akhirnya menarik buku itu dari peredaran.

5. Sci-fi yang menginspirasi sekte kiamat di Jepang

buku Foundation karya Isaac Asimov (retrobookcovers.com)

Pada tahun 2018, Shoko Asahara dan anggota sekte kiamat yang dikenal sebagai Aum Shinrikyo dieksekusi oleh negara Jepang karena melakukan serangan teroris terparah yang pernah terjadi di Jepang, tulis laporan The Strategist.

Seperti yang dijelaskan History, serangan itu terjadi di dalam kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995, ketika Aum Shinrikyo meledakkan gas sarin, melukai lebih dari 5.000 orang tak bersalah dan membunuh 12 orang. Akar kultus teroris ini berasal dari serial novel fiksi ilmiah yang ditulis oleh Isaac Asimov.

Salah satu karya Asimov yang terkenal adalah seri Foundation, yang bercerita tentang seorang pahlawan yang membentuk masyarakat rahasia untuk membangun kembali dunia manusia setelah hancurnya peradaban intergalaksi fiksi yang diramalkan. Masyarakat rahasia itu menjadi agama setelah sang protagonis meninggal.

Asahara terinspirasi dengan halaman-halaman di buku itu dan membentuk masyarakat rahasianya sendiri yang berubah menjadi agama, yang di dunia nyata sama dengan sekte. 

Aum Shinrikyo juga bukan kelompok kecil, ia memiliki sekitar 100 personel militer aktif dan nonaktif, serta beberapa ilmuwan dan dokter. Sungguh menakjubkan apa yang mampu dilakukan oleh para pemimpin sekte, terutama ketika mereka dipersenjatai dengan karya klasik fiksi ilmiah.

6. A Clockwork Orange menginspirasi sebuah geng untuk melakukan tindak kekerasan

buku A Clockwork Orange karya Anthony Burgess (biblio.com)

A Clockwork Orange diisi dengan tindak kekerasan yang parah ketika buku ini dirilis tahun 1962, dan tetap demikian hingga hari ini. Adaptasi filmnya di awal tahun 70-an membawa dunia dystopian ini ke khalayak yang lebih luas, yang mengakibatkan satu insiden kekerasan yang terinspirasi dari franchise ini. Sutradara Stanley Kubrick akhirnya menarik film tersebut dari peredaran, seperti yang dijelaskan The Vintage News. Sayangnya, hal itu tidak menghentikan kekerasan yang terkait dengan cerita tersebut.

Pada tahun 2005, sebuah geng yang terobsesi dengan A Clockwork Orange melakukan aksi kejahatan di Barcelona. Sebagaimana yang dirinci The Times, mereka meniru geng dari cerita tersebut, yang dikenal karena kekerasan mereka. Geng itu menyerang para tunawisma di jalanan dan membakar seorang perempuan saat dia sedang tidur hingga tewas.

7. The Basketball Diaries menginspirasi seseorang untuk melakukan penembakan

buku The Basketball Diaries karya Jim Carroll (goodreads.com)

Jim Carroll adalah seorang jenius kreatif yang serba bisa. Dia adalah seorang penyair, musisi punk rock, penulis, dan banyak lagi. The Basketball Diaries adalah memoar kejahatan masa muda Carroll. Ada banyak kejahatan kecil dalam buku ini, yang tentunya telah mengilhami beberapa anak, tetapi adaptasi filmlah yang mengilhami banyak kejahatan untuk ditiru.

Baik dalam film maupun novelnya, ada urutan mimpi di mana Carroll mengambil pistol, menerobos pintu sekolahnya, dan menembak ke kelas bahasa Inggrisnya. Pada tahun 1997, melansir Denver University's Law Review, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun mencuri senjata api dari rumah temannya, membawanya ke sekolah keesokan harinya, dan menembak mati kelompok doa di sekolahnya. Dia membunuh tiga siswa. Setelah itu, dia mengaku bahwa adegan di The Basketball Diaries menjadi inspirasinya di balik kejahatan tersebut.

Kasus yang lebih terkenal yang terinspirasi oleh buku tersebut adalah Pembantaian Sekolah Columbine, yang terjadi pada tahun 1999 dan yang diklaim oleh Criminal Behavior and the Copycat Effect terinspirasi dengan adegan yang sama.

8. Seorang laki-laki melakukan pembunuhan karena terinspirasi dengan buku tentang vampir yang dibacanya

buku The Vampire Chronicles karya Anne Rice (goodreads.com)

Allan Menzies dari Skotlandia mengira bahwa hidupnya abadi karena terinspirasi dari protagonis penghisap darah di buku The Vampire Chronicles karya Anne Rice, tetapi dalam kisah nyata hal ini merupakan kasus pembunuhan dan kanibalisme, seperti yang dijelaskan oleh Irish Times.

Menzies memukul kepala temannya dengan palu dan menikamnya berkali-kali. Dia kemudian meminum darahnya dan memakan sedikit kepalanya, seperti yang dia akui kepada seorang polisi. Dia terobsesi dengan karya Anne Rice, menyatakan di persidangannya bahwa dia diperintahkan untuk melakukan pembunuhan atas perintah Akasha, sebagaimana yang ditulis The Guardian.

Beberapa buku dari seri tersebut ditemukan di rumahnya dengan anotasi di pinggirnya, salah satunya tertulis "Darah adalah kehidupan, aku telah meminum darahnya dan itu akan menjadi milikku, karena aku telah melihat kengerian."

Psikiater menyatakan bahwa Menzies menderita gangguan psikopat, tetapi ini bukan alasan untuk membebaskannya dalam persidangan. BBC melaporkan bahwa ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun, Menzies meninggal di sel penjaranya pada tahun 2004.

9. Unabomber sangat menyukai novel The Secret Agent karya Joseph Conrad

buku The Secret Agent karya Joseph Conrad (abebooks.co.uk)

Ted Kaczynski atau yang dijuluki Unabomber, membuat teror sepanjang akhir tahun 70-an sampai 80-an. Seperti yang dicatat FBI, dia meledakkan 16 bom yang menewaskan tiga orang. Dia menempatkan bom tersebut ke beberapa lokasi, dan mengirimkan beberapa bom yang lain sebagai paket kepada para korban. Ia sangat pintar dalam menutupi jejaknya, sehingga teroris ini tidak pernah tertangkap.

Pihak berwenang percaya bahwa Kaczynski terinspirasi dari novel The Secret Agent karya Joseph Conrad, seperti yang dicatat The Washington Post. Dia menyukai novel itu, serta fiksi Conrad lainnya, dan telah membacanya hampir belasan kali. Ada kesamaan yang mencolok antara cara Kaczynski dan protagonis dalam buku itu, seperti mengisolasi diri dan diasingkan masyarakat. 

Kaczynski sendiri menargetkan para ilmuwan dan pakar di bidang teknologi. Dia juga menentang kemajuan teknologi dalam surat-surat yang dia kirim ke media. Baik karakter dari The Secret Agent maupun Kaczynski juga memilih bahan peledak sebagai senjatanya.

10. Jack Sheppard menginspirasi banyak anak muda untuk malakukan pencurian di Era Victoria

buku Jack Sheppard karya William Harrison (barnesandnoble.com)

Jack Sheppard karya William Harrison Ainsworth menginspirasi banyak orang untuk menirunya di London era Victoria. Dilansir laman Publishers Weekly, pada tahun 1839, novel terlaris Jack Sheppard diangkat menjadi sandiwara panggung. 

Novel ini bercerita tentang kejahatan Jack "the Lad" Sheppard, yang merupakan seorang pencuri terkenal dan beberapa kali melarikan diri dari penjara. Jack Sheppard mengilhami pembunuhan dan perampokan seorang bangsawan tua yang dilakukan pelayannya sendiri. Ada pula belasan pencuri muda yang terinspirasi dari novel tersebut.

Buku menyimpan pengetahuan umat manusia, baik di masa lalu, masa kini, dan gagasan untuk masa depan. Buku menuangkan kisah yang membentuk cara kita tumbuh, bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai spesies dan masyarakat.

Ide dan moral ditransfer dari pikiran penulis ke buku untuk diserap ke dalam pikiran pembaca. Oleh sebab itu, beberapa buku terkait aksi kekerasan dan kejahatan di atas, ternyata justru ditiru oleh pembacanya. Wah, kamu harus hati-hati ya jika membaca buku. Jangan seperti contoh di atas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us