Ingin Mengurangi Jejak Karbon? Lakukan 7 Hal Ini Secara Konsisten ya!

Tanaman akan menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida di siang hari. Tentu, kamu masih ingat dengan pelajaran yang diajarkan sejak SD itu, kan? Kalau ada sudut rumah yang kosong, coba tanami dengan tumbuhan. Tidak perlu tanaman berukuran besar, kamu bisa memulainya dengan bunga mungil di pot yang kecil!

Menanam tanaman di rumah akan berguna untuk menyejukkan udara. Ini karena tanaman bisa menyerap karbon dioksida di siang hari. Apalagi, jika kamu tinggal di wilayah perkotaan yang panas, menanam tanaman bisa membuat udara semakin sejuk. Yuk tanam tanaman untuk mengurangi jejak karbon!

Sering kita temui bahwa satu mobil dikendarai oleh satu orang saja. Atau, pergi ke tempat yang dekat, tetapi memakai kendaraan bermotor. Padahal, menurut United States Environmental Protection Agency (EPA), satu mobil akan menghasilkan 4,6 metrik ton karbon dioksida per tahun. Hal ini bergantung pada jarak yang kita tempuh juga.

Laman Huffpost menyarankan agar kita berjalan kaki atau bersepeda jika pergi ke tempat yang dekat. Apabila jaraknya jauh, ambil opsi untuk naik kendaraan umum. Jika terpaksa harus naik kendaraan pribadi, pastikan kamu tidak sendirian dalam menyetir. Gunakan konsep ride sharing untuk mengurangi jumlah jejak karbon dan polusi yang diproduksi.

Apakah kamu suka makan makanan impor? Rupanya, semakin jauh asal makanan itu, ia akan menempuh perjalanan lebih jauh dan turut berkontribusi menghasilkan jejak karbon. Makanan itu didatangkan dari negara lain dengan alat transportasi yang menyumbang jejak karbon yang besar, seperti pesawat, kapal, truk atau kereta api.

Sementara, jika kamu mengonsumsi makanan lokal, maka kamu akan memutus rantai transportasi yang jauh. Sehingga, jejak karbon yang dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit. Kamu bisa membeli daging dari peternakan yang ada di kotamu, membeli buah dan sayur yang ditanam oleh petani lokal serta membeli ikan dari nelayan yang ada di kotamu.

Kita semua tahu kalau daging adalah sumber protein hewani yang baik. Namun, peternakan memproduksi 20-50 persen dari seluruh gas rumah kaca. Menurut laman Green Eatz, peternakan kambing menyumbang jejak karbon terbesar. Untuk mendapatkan 1 kg daging kambing, jejak karbon yang dikeluarkan adalah 39,2 kg CO2.

Angka ini setara dengan mobil yang menempuh jarak 91 mil (146,45 km). Menurut laman Huffpost, proses produksi daging merah memerlukan air 11 kali dan menghasilkan gas emisi 5 kali lipat lebih banyak dari daging unggas. Negara yang paling banyak mengonsumsi daging merah adalah Uruguay. Per orang makan 124,2 kg daging per tahun!

Produk mode yang menganut fast fashion akan mengeluarkan banyak koleksi dalam satu tahun. Produk ini dijual dengan harga yang murah, sehingga ketika mode berganti, produk lawas ini akan berakhir di tempat sampah karena dinilai sudah tidak sesuai dengan tren. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dari negara maju.

Orang Amerika contohnya, per tahun akan membuang 81 pound (36,7 kg) sampah pakaian per tahun. Padahal, pakaian ini masih layak dikenakan dan tidak rusak. Sementara, menurut laman The Times, ada 300 ribu ton sampah pakaian yang berakhir di tempat pembuangan akhir setiap tahun. Semakin banyak pakaian yang diproduksi atas permintaan pasar, semakin besar jejak karbon yang dihasilkan.

Listrik bisa dihasilkan dari berbagai sumber daya, baik bahan bakar fosil, tenaga matahari, air atau angin. Tetapi, di negara ini, rata-rata listrik dihasilkan dengan bahan bakar fosil. Pembangkit listrik bahan bakar fosil menghasilkan 1 kg CO2 per kWh. Lantas, bagaimana cara kerja pembangkit listrik berbahan bakar fosil?

Bahan bakar fosil yang umum dipakai ialah batu bara, minyak atau gas. Lalu, saat dibakar akan menghasilkan uap yang dipakai untuk menggerakkan turbin. Semakin banyak listrik diproduksi, semakin besar jejak karbon. That's why, kamu harus hemat listrik! Matikan lampu yang tak diperlukan atau mencabut charger dari stopkontak, apa susahnya sih?

Di negara-negara maju, mereka lebih suka mengeringkan pakaian dengan mesin daripada dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Padahal, mesin pengering akan menghabiskan listrik 5 kali lebih banyak. Menurut laman Huffpost, dengan menghentikan pemakaian mesin pengering, jejak karbon yang dihasilkan akan berkurang.

Bahkan, Huffpost menyebut bahwa memakai pengering pakaian setara dengan menyalakan 225 bola lampu selama satu jam. Amerika Serikat adalah negara yang memakai mesin pengering paling banyak dari negara-negara lain. Lebih baik, menghemat listrik dan uang dengan menjemur di bawah sinar matahari, ya!

Nah, itulah 7 hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi jejak karbon. Sanggupkah kamu melakukannya, demi bumi kita tercinta?