Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cacing api (wikipedia.org/Diego Delso)

Intinya sih...

  • Dekomposisi penting bagi ekosistem laut dan darat
  • Bakteri, jamur, cacing laut, dan teripang adalah dekomposer utama di lautan
  • Peran dekomposer dalam menjaga keseimbangan rantai makanan laut

Dekomposisi sangat penting bagi semua ekosistem, baik di laut maupun di darat. Pengurai atau dekomposer berjasa dalam menghilangkan kontaminan air, membuat hewan lain menjadi lebih sehat. 

Mereka berperan memecah materi mati dan membusuk, melepaskan nutrisi yang dibutuhkan produsen, seperti tanaman. Sebagian besar dekomposer berada pada tingkat rantai makanan yang paling rendah, tetapi hewan-hewan yang berada pada tingkat atas bergantung pada dekomposer.

Bakteri dan jamur merupakan dekomposer utama di lautan. Namun, ada juga beberapa hewan laut yang berperan sebagai makro dekomposer. Yuk, lihat lebih dekat apa saja dekomposer yang ada di lautan.

1. Bakteri

ilustrasi bakteri (pixabay.com/Nadya)

Di lautan, mikroorganisme seperti bakteri adalah dekomposer paling utama. Bakteri dan jamur adalah satu-satunya dekomposer yang mampu bertahan pada suhu dan kondisi ekstrem, seperti bagian laut terdingin. Bakteri mengubah bahan pengurai menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti karbon monoksida dan glukosa.

Mikroorganisme bersel tunggal ini juga berperan menguraikan kotoran hewan. Mereka adalah bagian dari lingkaran kehidupan dan melengkapi rantai makanan.

2. Jamur

Clavarioid fungi (wikipedia.org/Dan Molter)

Jamur merupakan dekomposer penting lainnya di lautan. Mereka dapat ditemukan di lautan di seluruh dunia.

Jamur laut terbagi menjadi jamur mikro, ragi, atau zoospora renang. Meskipun berukuran mikroskopis, tetapi jamur memainkan peran besar dalam membersihkan perairan laut untuk kehidupan lainnya.

3. Spirobranchus giganteus

Spirobranchus giganteus (wikipedia.org/Nhobgood Nick Hobgood)

Cacing pohon natal atau christmas tree sea worm memiliki nama ilmiah Spirobranchus giganteus. Tubuh mereka ditutupi bulu-bulu yang berfungsi untuk mencari makan dan sebagai pengganti insang.

Cacing pohon natal hidup di terumbu karang tropis dan hidup dengan memakan zooplankton, fitoplankton, dan partikel detritus. Spesies ini dapat hidup hingga 30 tahun. Tidak seperti kerabatnya, cacing api, cacing pohon Natal tidak berbahaya bagi manusia.

4. Sabellidae

Sabellidae (commons.wikimedia.org/Ed Bierman)

Sabellidae adalah nama ilmiah cacing laut kemoceng atau feather duster sea worm. Sabellidae adalah cacing yang hidup menetap di atas permukaan benda lain. 

Mereka membuat tabung dari cairan tubuh yang dikombinasikan dengan potongan pasir dan cangkang. Tubuh mereka lunak dan rapuh. Namun, tabung tersebut memberi mereka perlindungan. Warnanya bervariasi, dari putih dan merah muda hingga ungu dan kuning cerah. 

Cacing kemoceng dapat ditemukan di sepanjang pantai berbatu dan di terumbu karang. Mereka juga dapat ditemukan di pilar buatan manusia. Dekomposer ini hidup di perairan laut di seluruh dunia.

5. Cacing api

Cacing api (wikipedia.org/Diego Delso)

Cacing api atau fireworm dapat ditemukan di seluruh Atlantik tengah dan Atlantik barat tropis. Hewan ini dapat tumbuh sepanjang lengan manusia dan bertahan hidup dengan memakan karang, krustasea kecil, dan anemon.

Cacing api menghasilkan enzim luciferase khusus dalam gennya yang membuatnya bersinar. Tubuh mereka ditutupi tonjolan berduri yang mengandung racun. Jika manusia tanpa sengaja menyentuh duri ini, manusia akan mual, pusing, dan sakit. 

6. Teripang

Teripang (commons.wikimedia.org/Hans Hillewaert)

Teripang merupakan hewan invertebrata bentik yang hidup di perairan pantai dengan spesies yang beragam. Di dalam ekosistem, teripang berperan sebagai dekomposer yang memakan bahan organik mati dan pelepas nutrisi. Teripang merupakan komponen penting dalam jaring makanan di laut dan berkontribusi terhadap pemeliharaan keseimbangan ekologi.

7. Sea slater

Sea slater (commons.wikimedia.org/me'nthedogs)

Sea slater adalah sejenis krustasea yang memainkan peran penting dalam ekosistem. Mereka bersifat detritivor dan memakan material yang membusuk seperti rumput laut; ini membantu memecahnya dan memudahkan penguraian lebih lanjut oleh bakteri dan jamur.

Sea slater biasanya dapat ditemui pada sore hari atau malam hari. Sebab, pada waktu tersebut, mereka meninggalkan lubang persembunyiannya untuk mencari makanan.

Demikianlah dekomposer yang ada di lautan. Mereka semua memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan ekosistem yang sehat bagi seluruh kehidupan laut.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada Juni 2024. The 6 Most Important Decomposers in the Ocean
Discover Wildlife.  Diakses pada Juni 2024. 6 common rough woodlouse facts you need to know
Fisheries and Resources Monitoring System. Diakses pada Juni 2024. Thailand Sea cucumber fisheries
The Wildlife Trusts. Diakses pada Juni 2024. Sea slater

Editorial Team