5 Fakta Gletser Thwaites Antartika yang Dijuluki Gletser Hari Kiamat 

Laju pencairannya lebih cepat dari yang diperkirakan

Gletser (Glacier) adalah lapisan es yang luas dan dapat membentang hingga bermil-mil jauhnya, gletser yang sangat besar disebut dengan gletser benua (continental glaciers) seperti yang terdapat di Arktik, Kutub Utara dan Antartika, Kutub Selatan. Dilansir Eartheclipse, gletser benua terbentuk dari akumulasi pemadatan dan kristalisasi salju di daratan selama periode ratusan tahun dan dengan gravitasi bergerak perlahan dari titik asal menuju tempat yang lebih rendah bahkan hingga menjorok ke lautan.

Salah satu gletser benua yang terkenal adalah Gletser Thwaites yang terdapat di Antartika, Kutub Selatan, tempat paling dingin di atas muka bumi. Gletser Thwaites merupakan lapisan es yang luas dan sangat tebal yang menutupi area tempatnya berada. Dijuluki sebagai "Doomsday glacier" atau "gletser hari kiamat", Gletser Thwaites merupakan salah satu gletser benua yang dimonitor secara ketat oleh para ahli karena potensi pencairan esnya yang bisa menimbulkan kenaikan permukaan air laut secara signifikan. Penelitian detail telah dilakukan oleh sejumlah ahli untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan gletser ini di tengah peningkatan pemanasan global saat ini.

Ingin tahu lebih lanjut tentang gletser "hari kiamat" ini? Simak lima faktanya berikut ini, yuk!

1. Diidentifikasi pada tahun 1947

5 Fakta Gletser Thwaites Antartika yang Dijuluki Gletser Hari Kiamat peta Benua Antartika (commons.wikimedia.org/ Alexrk2)

Dilansir Thwaitesglacier, Gletser Thwaites diidentifikasi pertama kali pada bulan Januari 1947 melalui pemetaan wilayah berbentuk lidah es oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy/AL AS) selama pengambilan foto udara dalam misi bertajuk Operation High Jump. Identifikasi pertama garis pantai Antartika telah dilakukan di tahun 1940, sebagai bagian dari ekspedisi Byrd (Richard E. Byrd, seorang  penjelajah kutub berkebangsaan AS) yang ketiga. 

Gletser Thwaites yang terletak di Antartika barat dipetakan secara lebih detail pada tahun 1959 hingga 1966. Gletser Thwaites diberi nama dari Fredrik T. Thwaites (1883–1961), seorang ahli geologi glasial, geomorfologi dan profesor emeritus dari Univesitas Wisconsin-Madison. Profesor Thwaites sendiri tidak pernah mengunjungi Gletser Thwaites di Antartika.

2. Gletser terluas di dunia

5 Fakta Gletser Thwaites Antartika yang Dijuluki Gletser Hari Kiamat Gletser Thwaites dimonitor secara ketat oleh para ahli karena potensi pencairannya yang menyebabkan naiknya permukaan air laut (commons.wikimedia.org/NASA ICE)

Gletser Thwaites merupakan gletser terluas di dunia. Dilansir Science, Gletser Thwaites membentang sejauh 120 km, menjadikannya sebagai gletser terluas di dunia. Area wilayahnya meliputi luas hingga 193.000 kilometer persegi yang lebih besar dari luas negara bagian Florida di AS (luas negara bagian Florida: 170.000 kilometer persegi) dan sedikit lebih kecil bila dibandingkan dengan pulau Great Britain (209.000 kilometer persegi).

Sebagian besar bagian gletser yang dikenal sebagai ice shelf menjorok hingga ke lautan. Ice shelf merupakan lapisan es terapung besar yang terbentuk ketika gletser atau lapisan es karena pengaruh gravitasi bergerak ke tempat yang lebih rendah hingga ke garis pantai dan permukaan air laut. Ice shelf  tersebut sangat rapuh dan rentan terhadap pencairan baik di bagian permukaan mapun di bagian bawahnya,  ice shelf  yang masih tersisa dari Gletser Thwaites saat ini dikhawatirkan sejumlah ahli akan runtuh pada beberapa dekade ke depan. 

3. Diperkirakan setiap tahun Gletser Thwaites menumpahkan miliaran ton esnya ke lautan

5 Fakta Gletser Thwaites Antartika yang Dijuluki Gletser Hari Kiamat potret iceberg di Antartika, iceberg merupakan potongan besar dari gletser yang kemudian hanyut mengikuti arus laut (unsplash.com/James Eades)

Dilansir Nature, dalam setiap tahunnya diperikirakan sekitar 50 miliar ton es hilang dari Gletser Thwaites yang menyebabkan sekitar 4 persen kenaikan permukaan air laut global, namun dikhawatirkan jumlah sebenarnya lebih besar lagi pada tahun-tahun belakangan ini. Dengan adanya fenomena pemanasan global  yang terus meningkat saat ini, ada kemungkinan Gletser Thwaites akan melepaskan potongan-potongan besar gunung es secara lebih cepat ke lautan dibandingkan dengan yang pernah terjadi di masa sebelumnya.

Sebagai informasi, potongan gletser besar yang runtuh dan hanyut mengikuti arus lautan disebut dengan iceberg, bagian yang terlihat mengapung dari iceberg hanyalah sebagian kecil saja bila dibandingkan dengan bagian yang berada di bawah permukaan laut yang bisa jauh lebih besar dengan kedalaman yang tidak terduga, karenanya ada istilah yang disebut dengan fenomena gunung es. Iceberg inilah yang pada tahun 1912 ditabrak oleh salah satu kapal terbesar di masanya, Titanic dalam perjalanan komersial perdananya dari Eropa menuju Amerika Serikat. 

4. Dijuluki gletser "hari kiamat" yang dimonitor secara ketat oleh para ahli

5 Fakta Gletser Thwaites Antartika yang Dijuluki Gletser Hari Kiamat lebih dari 90 persen wilayah Benua Antartika tertutup oleh es (unsplash.com/Paul Summers)

Gletser Thwaites juga dijuluki sebagai "Doomsday glacier" atau "gletser hari kiamat", dilansir CNN penamaan tersebut dikaitkan dengan pencairannya yang cepat dapat mendorong kenaikan permukaan laut yang dahsyat. Kekhawatiran tersebut terjadi karena menurut penelitian terbaru, Gletser Thwaites mulai mencair dengan cepat dengan cara yang tidak terduga seperti sebelumnya. Faktor tersebut membuatnya dimonitor secara ketat oleh para ahli dan ilmuwan.

Dilansir Science, apa yang akan terjadi pada Gletser Thwaites akan memiliki dampak yang serius untuk planet bumi. Memang proses itu akan memakan waktu yang lama namun akan berlangsung lebih cepat bila manusia tidak mengambil tindakan segera. Lebih lanjut jika Gletser Thwaites hilang seluruhnya akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global sekitar 65 cm dan jika semua bagian yang berdekatan dari lapisan es di Antartika Barat dimana lapisan es tersebut berada di bawah permukaan air laut mencair dan hilang maka akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global sekitar 3,3 meter

Sebenarnya sejumlah ahli tidak setuju dengan penamaan "Doomsday glacier"  karena diksi tersebut menunjukkan kita tidak dapat mengambil langkah proaktif untuk memperlambat pencairan gletser sedangkan sebenarnya kita mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yang bisa sangat membantu menjaga Gletser Thwaites, setidaknya untuk sementara waktu.

5. Robot Icefin menemukan bukti yang mengejutkan mengenai Gletser Thwaites

https://www.youtube.com/embed/jSticHdmSyo

Dilansir CNN, tim peneliti gabungan dari Amerika Serikat dan Inggris melakukan penelitian di Gletser Thwaites pada akhir 2019 silam. Mereka melakukan pengeboran dengan bor air panas hingga kedalaman 600 m dan memasukkan berbagai instrumen penelitian termasuk sebuah robot  berbentuk torpedo sepanjang 3,5 m bernama Icefin untuk meneliti gletser tersebut. Robot tersebut memungkinkan para peneliti mengakses area yang sebelumnya hampir tidak mungkin disurvey, Icefin mampu mengambil gambar dan merekam informasi tentang suhu dan salinitas air laut serta arusnya.

Dalam jurnal ilmiah yang dipublikasikan, para ilmuwan terkejut ketika di bawah permukaan air robot Icefin menemukan retakan besar menembus lapisan es dan pencairan es menjadi sangat cepat di area ini. Menurut peneliti, pencairan tersebut bisa menjadi pemicu utama runtuhnya dinding Gletser Thwaites. Pada penelitian di tahun 2021, karena pencairan yang cepat, sejumlah lapisan es dapat hancur dalam lima tahun ke depan dan tahun lalu peneliti mengatakan seiring dengan pemanasan global, Gletser Thwaites dapat berada dalam posisi yang rapuh untuk bertahan dari keruntuhan.

Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh umat manusia saat ini, jika tidak segera diatasi secara serius bukan tidak mungkin akan berdampak negatif pada kehidupan manusia ke depannya. Semoga semakin banyak teknologi ramah lingkungan yang ditemukan dan bisa diaplikasikan sehingga kelestarian flora, fauna dan kesembangan kehidupan di bumi dapat terus terjaga dengan baik.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai salah satu gletser yang dikenal sebagai gletser "hari kiamat" ya!

Baca Juga: Gletser di Tiongkok Mencair dengan Akselerasi yang Mencengangkan

Dodi Wijoseno Photo Verified Writer Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya