7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?

Masih dilakukan konservasi untuk meningkatkan populasinya

Iklim yang terus berubah, hilangnya habitat, perburuan berlebihan, dan penyakit merupakan potensi bahaya yang dihadapi oleh banyak hewan di dunia dulu maupun sekarang. Akibatnya, banyak spesies hewan yang mengalami penurunan jumlah populasi, bahkan berada di ambang kepunahan.

Saat ini, ada lebih dari 41.000 spesies yang masuk dalam kategori terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Dari semuanya, ada beberapa yang sangat terancam punah karena jumlahnya sangat sedikit sehingga membutuhkan konservasi segera, atau mereka akan segera lenyap dari dunia secara permanen.

Dari semua hewan yang berada di ambang kepunahan, kali ini kita akan membahas beberapa hewan dengan populasi paling sedikit di dunia.

1. Vaquita

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?(Vaquitacpr.org)

Vaquita merupakan mamalia laut terkecil dan paling terancam punah di dunia. Vaquita sudah diklasifikasikan sebagai Sangat Terancam Punah oleh IUCN sejak 1996. Menurut laporan Porpoise Conservation Society, pada Juli 2019 diperkirakan jumlah vaquita hanya tersisa 9 ekor. 

Ancaman terbesar vaquita adalah penangkapan ikan secara ilegal dengan jaring insang. Vaquita secara tidak sengaja terjerat di jaring insang dan tenggelam karena tidak bisa lagi berenang ke permukaan untuk bernapas. Sebenarnya, telah dilakukan upaya konservasi dengan melarang jaring insang di habitat vaquita sejak Juli 2016, sayangnya penangkapan ikan ilegal terus berlanjut.

2. Badak Jawa

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?Badak Jawa (rhinos.org)

Dikutip dari laman International Rhino Foundation, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK) memperkirakan populasi badak Jawa ada 76 individu pada tahun 2022. Sebenarnya, jumlah ini mengalami peningkatan sejak tahun 2012, di mana pada waktu itu terdapat kurang dari 50 ekor badak Jawa. Meskipun begitu, dengan jumlah ini, badak Jawa masih diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah.

Badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus adalah hewan asli Indonesia yang hanya ada dalam satu cagar alam di Pulau Jawa. Ancaman utama badak Jawa adalah perburuan untuk diambil culanya. Ancaman unik lain yang dihadapi spesies ini adalah keberadaan pohon palem yang disebut langkap. Langkap adalah spesies invasif yang membahayakan segala bentuk vegetasi lain, termasuk makanan yang disukai badak.

3. Serigala merah

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?Serigala merah (unsplash.com/Dylan Mullins)

Serigala merah atau Canis rufus adalah salah satu dari dua spesies serigala di Amerika Utara. Seperti namanya,  karakteristik utama dari hewan ini adalah warna kemerahan pada bulunya. 

Serigala merah dewasa rata-rata memiliki berat 20-36 kg, tingginya sekitar 66 cm dari bahu, dan panjangnya sekitar 1,2 m dari ujung hidung hingga ujung ekor. Serigala merah adalah hewan yang dilindungi dan diklasifikasikan sebagai Sangat Terancam Punah oleh IUCN. Menurut laporan U.S Fish & Wildlife Service, hingga Juli 2022, ada sekitar 10 serigala merah yang diketahui berada di alam liar dengan total seluruh populasi diperkirakan berjumlah 19-21 ekor.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Mengenai Cheetah, Hewan dengan Akselerasi Cepat!

4. Badak Sumatera

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?Badak Sumatera (commons.wikimedia.org)

Pada tahun 1986, diperkirakan ada sekitar 800 ekor badak Sumatera yang tersisa di alam liar. Saat ini, Save The Rhino memperkirakan hanya tersisa 34-47 badak Sumatera di alam liar.

Diperkirakan, jumlah mereka terus mengalami penurunan akibat perubahan iklim sejak 9.000 tahun yang lalu, dan belum berhasil bangkit kembali sejak saat itu. Baru-baru ini, hilangnya dan fragmentasi habitat yang meluas telah menyebabkan badak Sumatera yang masih hidup kesulitan untuk bertemu dan berkembang biak di alam liar. Di sisi lain, ancaman perburuan masih terus membayangi.

5. Beruang Gobi

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?Beruang Gobi (dok. Gobi Bear Project)

Beruang Gobi atau Ursus arctos gobiensis adalah subspesies beruang coklat yang hanya ada di gurun Gobi di Mongolia. Beruang Gobi adalah hewan tangguh dan gigih yang berhasil hidup di daerah yang rata-rata curah hujannya kurang dari 100 mm per tahun. 

Craighead Beringia South memperkirakan hanya ada 30-50 beruang Gobi yang masih bertahan hidup, tetapi perkiraan ini pun tidak pasti. Penurunan populasi beruang Gobi diperkirakan karena hilangnya habitat mereka akibat penambangan dan penggembalaan hewan lain yang menghancurkan padang rumput Mongolia. Selain itu, kekeringan selama 14 tahun dengan curah hujan kurang dari 50 mm setiap tahun semakin menipiskan vegetasi langka tempat beruang Gobi hidup.

6. Buaya Filipina

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?Buaya Filipina (commons.wikimedia.org)

Buaya Filipina pernah tersebar luas di seluruh Filipina, tetapi sekarang mereka hanya ditemukan di habitat kecil yang terfragmentasi di pulau Dalupiri, Luzon, dan Mindanao. Habitat buaya Filipina meliputi daerah air tawar, seperti sungai, rawa, dan kolam. 

Ancaman terbesar buaya Filipina saat ini adalah pembukaan hutan hujan di wilayah tersebut untuk dijadikan sawah. Selain itu, adanya spesies lain yang hidup bersama dengan buaya Filipina, yaitu buaya muara, diketahui membunuh dan memakan manusia. Jadi, penduduk setempat cenderung membunuh buaya yang mereka temui, sehingga berkontribusi terhadap penurunan jumlah buaya Filipina. Saat ini, Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute memperkirakan populasi liar buaya Filipina berjumlah kurang dari 100 ekor.

7. Owa Hainan

7 Hewan dengan Populasi Paling Sedikit di Dunia, Nyaris Punah?Owa Hainan(newscientist.com)

Owa Hainan atau Nomascus hainanus adalah primata paling langka di dunia dan paling terancam punah di antara semua spesies owa di dunia. IUCN melaporkan kurang dari 10 individu yang tersisa pada tahun 1980-an, tetapi di tahun 2021 populasinya mengalami peningkatan menjadi 35.

Kelangkaan owa Hainan diperkirakan disebabkan oleh penggundulan hutan, yang telah menghancurkan habitat alami owa. Selain itu, owa Hainan sering menjadi korban pemburu yang menjualnya untuk dijadikan makanan dan obat tradisional atau sebagai hewan peliharaan. Saat ini, spesies dan habitatnya dilindungi undang-undang.

Demikianlah beberapa spesies hewan dengan populasi paling sedikit di dunia. Semoga, semua upaya konservasi berhasil meningkatkan populasi hewan-hewan ini.

Baca Juga: 7 Fakta Owa Jawa, Primata Asli dari Pulau Jawa yang Terancam Punah

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya