7 Fakta Menarik Monyet Boti, asal Mula Julukan Monyet Boti

Monyet boti merupakan salah satu mamalia yang terkenal sebagai perenang ulung. Spesies endemik ini memiliki kaki berselaput yang membantu mereka bergerak dengan mudah di air.

Monyet ini bahkan sering mencari makan di laut, seperti kepiting dan ikan. Kemampuan berenang mereka yang luar biasa, membantu mereka melarikan diri dari predator dan menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitar Sulawesi.

Beberapa orang percaya bahwa nama monyet boti berasal dari kemiripan rambut di atas kepala monyet ini dengan bentuk topi boti. Rambutnya yang berwarna coklat tua atau hitam, tebal, dan tersusun rapi di sekitar dahi, sekilas terlihat seperti topi yang dikenakan monyet.

Spesies monyet ini terkenal sebagai salah satu primata yang paling cerdas di hutan Sulawesi. Monyet boti telah diamati oleh peneliti bahwa mereka menggunakan alat untuk berbagai tujuan, seperti membuka kacang, mengupas buah, dan bahkan memancing ikan.

Tak hanya perenang ulung dan memiliki kecerdasan dalam menciptakan alat bantu untuk keperluan kesehariannya. Monyet boti menghabiskan sebagian besar waktu mereka di atas pohon.

Dengan tubuh yang ramping, ekor panjang yang kuat, dan jari-jari yang panjang dan lentur, mereka dapat memanjat dengan mudah dan cepat. Kemampuan memanjat ini membantu mereka mencari makan, mencari tempat berlindung, dan melarikan diri dari bahaya.

Spesies monyet endemik ini memiliki sistem komunikasi yang kompleks yang melibatkan vokalisasi, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh. Mereka menggunakan suara yang berbeda untuk menandakan bahaya, mencari makanan, dan menjalin hubungan dengan monyet lain.

Mereka juga menggunakan ekspresi wajah yang kompleks untuk menunjukkan emosi seperti kebahagiaan, kemarahan, dan ketakutan. Kemampuan yang sangat mengagumkan yang dimiliki monyet boti.

Memiliki sistem atau cara berkomunikasi yang unik bukan berarti spesies monyet ini menjadi soliter. Monyet boti hidup dalam kelompok besar yang terdiri dari 40 hingga100 individu.

Kelompok ini dipimpin oleh seekor jantan dominan dan beberapa betina dominan. Struktur sosial yang kompleks ini membantu mereka untuk bekerja sama mencari makan, membesarkan anak, dan melindungi diri dari predator.

Fakta menarik yang harus kalian ketahui lainnya adalah masa panjang kehamilan dari spesies monyet endemik Indonesia ini. Masa kehamilan monyet boti (Macaca tonkeana) rata-rata adalah 174-196 hari, dengan lama persalinan normal sekitar 180 hari.

Masa kehamilan ini terbagi menjadi beberapa tahap, seperti trimester pertama yang berkisar 1 hingga 60 hari,  trimester kedua (hari 61-120) dan trimester ketiga (hari 121-196). Pada masa kehamilan induk monyet boti mungkin mengalami kesulitan tidur dan sering buang air kecil.

Namun amat disayangkan spesies ini terancam punah dari habitatnya, karena beberapa faktor yang mendasar. Faktor yang sangat mempengaruhi spesies ini adalah perburuan secara besar besaran secara ilegal sedangkan masa kehamilan yang panjang dan hanya melahirkan 1 anak dalam satu kali kelahiran.

Selain itu hutan yang kian menipis menjadi salah satu faktor populasi ini terancam punah karena hilangnya tempat tinggal dan menipisnya sumber makanan mereka. Pemerintah dan warga setempat harus saling membantu agar spesies endemik ini tidak punah dan tetap lestari.

Mempelajari fakta-fakta menarik ini membantu kita memahami betapa luar biasa dan uniknya monyet boti. Spesies ini memainkan peran penting dalam ekosistem hutan Sulawesi dan merupakan pengingat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.