Bulan purnama di bulan Juni atau yang biasa disebut strawberry moon akan menerangi langit malam pada minggu ini. Spesialnya, bulan berwarna merah muda tahun ini bertepatan dengan fenomena supermoon.
Bulan akan mencapai puncaknya pada hari Rabu (11/6/2025), tapi juga tampak cerah pada Kamis malam (12/6/2025). Fenomena strawberry moon menjadi hal menarik yang perlu kamu ketahui.
Nama strawberry moon mungkin terdengar seperti nama makanan penutup buah-buahan. Bukan, sebenarnya ini mengacu pada bulan purnama pertama yang muncul di bulan Juni.
Bulan purnama tersebut dianggap sebagai tanda awal musim panas dan menandai akhir musim semi.
Fenomena langka ini jarang terjadi, mengingat strawberry moon bisa bertepatan dengan titik balik matahari musim panas. Hal itu menjadi hari terpanjang dalam setahun.
Mengapa bulan purnama di bulan Juni dinamai strawberry moon? Sebab, bulan ini muncul ketika pohon-pohon mulai berbuah. Ketika strawberry moon sudah muncul, itulah pertanda musim panen.
Pada bulan Juni, biasanya para petani mulai memanen buah-buahan, terutama beri serta mengumpulkan jerami. Strawberry moon menandai dimulainya pengumpulan bahan makanan. Unik banget, ya?
Orang-orang kuno menggunakan siklus bulan untuk melacak waktu dalam setahun. Terdapat 13 bulan purnama di setiap siklus bulan yang masing-masing diberi nama untuk menandai peristiwa musiman di alam.
Nah, Suku Algonquin di Amerika Utara yang dikenal dengan The Old Farmer's Almanac pertama kali menamai bulan purnama di bulan Juni sebagai strawberry moon. Dengan begitu, mereka tahu kapan waktunya untuk memanen buah buahan liar. Salah satunya buah stroberi yang merupakan buah asli belahan bumi utara.
Selain strawberry moon, orang Eropa menyebut fenomena ini dengan nama lain, yakni honey moon, mead moon, dan rose moon. Honey moon berasal dari Romawi Kuno, di mana biasanya banyak yang menikah pada bulan Juni. Sedangkan mead moon bisa menjadi tanda untuk memanen madu.
Sedangkan nama Eropa lainnya, yaitu rose moon, berasal dari mekarnya bunga mawar yang mencapai puncaknya pada bulan Juni. Bunga mawar mekar penuh dan siap dipetik. Selain itu, mereka mengadakan festival untuk merayakan panen bunga mawar.
Untuk menyaksikan fenomena strawberry moon ini, kamu tidak perlu teleskop alias bisa melihatnya dengan mata telanjang. Untuk pengamat biasa, supermoon ini mungkin tampak biasa yang ukurannya tampak seperti bulan lainnya.
Namun, perubahan kecerahannya yang meningkatkan visibilitas untuk memperhatikan bulan dan fasenya. Hal tersebut dikatakan oleh Noah Petro, Kepala laboratorium Geologi Planet, Geofisika, dan Geokimia NASA.
Beberapa fakta tentang fenomena strawberry moon di atas kini sudah kamu ketahui. Para pencinta astronomi wajib menyaksikan indahnya strawberry moon, nih!