Franz Kafka: Jalan Hidup Tragis Penulis Berpengaruh Eropa Abad 20

Sang penulis novel fenomenal, Metamorphosis

Franz Kafka merupakan seorang penulis kelahiran Praha, Ceko 3 Juli 1883. Sosok berdarah Yahudi tersebut dikenal dunia sebagai salah satu penulis yang merevolusi dunia sastra Eropa di abad 20. Karya-karyanya yang berupa novel dan cerita pendek sangat absurd, namun memiliki misteri yang mendalam.

Beberapa kritikus bahkan menganggapnya sebagai biografi tersamar dari hidupnya sendiri yang sangat tragis. Tidak mengherankan jika untuk memahami beberapa karyanya, pembaca harus lebih dulu mengetahui kisah hidup sang penulis. Untuk itu, berikut ini fakta-fakta kehidupan sang novelis.

1. Latar belakang keluarga

Franz Kafka: Jalan Hidup Tragis Penulis Berpengaruh Eropa Abad 20reddit.com

Franz Kafka berasal dari keluarga Yahudi menengah ke atas. Ayahnya, Hermann Kafka merupakan seorang pengusaha pakaian sukses dan terpandang. Sementara ibunya bernama July Lowy. Ia lahir di Praha pada 3 Juli 1883, ibu kota dari Kerajaan Bohemia, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria.

Kafka memiliki dua saudara laki-laki, namun meninggal dunia ketika masih balita. Sementara tiga saudari perempuannya, nantinya meninggal dunia dengan tragis di kamp pengungsian Nazi.

2. Hubungan buruk dengan sang ayah dan keterkaitan jalan hidupnya 

Franz Kafka: Jalan Hidup Tragis Penulis Berpengaruh Eropa Abad 20thebookbindersdaughter.com

Hermann Kafka adalah sosok ayah yang tiran dan selalu melampiaskan kemarahan kepada putranya. Dia begitu materialistis dan tidak bisa menghargai sisi kreatif dari Franz Kafka. Hubungan buruk dengan ayahnya itu kemudian membentuk kepribadian Kafka yang kurang percaya diri dan penuh kekhawatiran. Bahkan Kafka memiliki kecurigaan seumur hidupnya bahwa orang menganggapnya menjijikkan secara mental dan fisik, dan ini tercerminkan dalam karya fenomenalnya,  Die Verwandlung (1912: Metamorfosis), yang bercerita sang protagonis tiba-tiba berubah menjadi serangga raksasa yang menjijikan.

Dalam sebuah karya lainnya yang berjudul Brief an den Vater (ditulis 1919; Surat kepada Ayah), sebuah surat yang tidak pernah sampai ke tangan ayahnya, Kafka mengaitkan kegagalannya untuk hidup, keputusannya tidak ingin menikah dan menjadi seorang ayah, serta pelariannya ke dalam kesusastraan, itu disebabkan oleh hubungan buruk dengan ayahnya.

3. Pendidikan, pekerjaan dan kematiannya 

Franz Kafka: Jalan Hidup Tragis Penulis Berpengaruh Eropa Abad 20thoughtco.com

Bahasa Jerman adalah bahasa pertamanya. Faktanya, terlepas dari latar belakang Ceko dan akar keluarganya yang Yahudi, Kafka lebih menyukai budaya Jerman. ia adalah anak cerdas yang berprestasi baik di sekolah bahkan di Altstädter Staatsgymnasium, sekolah menengah atas bagi para elit akademis. 

Kafka kemudian mendaftar di Universitas Charles Ferdinand Praha, di mana awalnya ia belajar kimia, tetapi setelah hanya dua minggu beralih ke jurusan hukum. Perubahan itu memberi Kafka waktu untuk mengambil kelas seni dan sastra. Pada 1907 Kafka mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan asuransi, yang sangat menyedot waktu dan tenaganya.

Dia bertahan di agensi tersebut kurang dari setahun. Setelah resign, dia segera mendapatkan pekerjaan baru di Institut Asuransi Kecelakaan Pekerja untuk Kerajaan Bohemia. Pekerjaannya kali ini lebih cocok, bahkan berkat kerja kerasnya Kafka menjadi tangan kanan dari atasannya. Sayangnya Kafka terpaksa harus cuti panjang setelah menderita TBC pada 1917, kemudian pensiun dini pada 1922. Sebelum akhirnya meninggal dunia dua tahun kemudian pada 3 Juni 1924 di usia 40 tahun..

Baca Juga: 10 Potret Gol A Gong, Penulis Novel Laris 'Balada si Roy' Asal Banten

4. Karya sastranya dikenal justru setelah kematiannya 

Franz Kafka: Jalan Hidup Tragis Penulis Berpengaruh Eropa Abad 20medium.com

Kafka menulis berbagai karya sastaranya di malam hari setelah jam kerjanya yang melelahkan usai. Sebagian besar karyanya tidak pernah selesai dan hal itu terkait dengan kesehatan fisik dan mentalnya yang sangat terganggu. Dalam karya literaturnya, tokoh-tokoh ceritanya sering kali melawan semacam kekuatan sombong, yang dapat dengan mudah mematahkan keinginan manusia dan menghancurkan rasa harga diri mereka.

Mereka juga adalah sosok terasing yang mencari keadilan, negeri impian, pekerjaan dan pengakuan sosial yang, menurut krtikus, merupakan cerminan dari keadaan Kafka sendiri. Sebelum meninggal dunia, Kafka meminta teman karibnya, Max Brod, agar tidak menerbitkan karya-karyanya. Tetapi Max Brod mengingkarinya karena merasa dunia harus tahu Franz Kafka.

Ironisnya, karya-karya tersebut kemudian sangat populer dan dianggap sebuah karya fenomenal setelah kematian Franz Kafka. Cerpennya yang paling populer dan paling laris adalah The Metamorphosis (1912). Cerpen lainnya adalah Mediation (1913), Before the Law (1913), novel The Trial (1915), The Judgment (1916), The Castle dan Amerika. Itu semua kemudian diterbitkan Max Brod pada tahun 1925 hingga 1927.

Ukuran daya tarik dan nilai Kafka sebagai seorang penulis terhitung pada tahun 1988, ketika manuskrip The Trial yang ditulis tangannya dijual dilelang seharga 1,98 juta dolar AS, pada saat itu harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah manuskrip modern.

5. Kisah cintanya yang selalu berakhir tragis 

Franz Kafka: Jalan Hidup Tragis Penulis Berpengaruh Eropa Abad 20lovellis.it

Sepanjang jalan hidupnya yang cukup singkat,  Kafka tak pernah jauh dari kisah tragis, termasuk kisah percintaannya. Dua kali dia bertunangan dan berniat menikahi pacarnya, Felice Bauer, seorang pengusaha dari Berlin. Keduanya menjalin hubungan selama lima tahun sejak 1912. Namun hubungan tersebut dipenuhi gejolak, menguras energi hingga membuat Kafka depresi. Sehingga hubungan itu harus berakhir pada 1917, awal Kafka menderita TBC.

Kafka kemudian jatuh cinta dengan seorang penulis Yahudi, Milena Jesenská, yang kelak menerjemahkan karya-karyanya. Namun hubungan tersebut pun harus kandas. Menurut keterangan, alasan utama di balik keputusannya untuk meninggalkan Milena adalah ketakutan Kafka tentang seksualitas. Milena Jesenská kelak tewas di kamp pengungsian Nazi.

Di tengah kesehatannya yang semakin memprihatinkan, Kafka jatuh cinta dengan Dora Dymant. Kebersamaan mereka pun tidak berlangsung lama karena kafka akhirnya meninggal pada 3 Juni 1934 disebabkan kondisinya yang sangat buruk. Dia meninggal di Kierling, Austria dan dimakamkan di samping orang tuanya di pemakaman New Jewish Cemetery.

Kehidupan Franz Kafka memang tidak mudah dan dipenuhi dengan pergumulan hidup, yang berawal dari hubungan traumatis dengan orang tuanya. Namun hal itu juga yang kemudian membuat karya-karyanya fenomenal dan menjadi inspirasi bagi penulis-penulis setelahnya. Karya-karyanya bahkan tetap hidup hingga saat ini.

Baca Juga: 10 Quotes Franz Kafka Paling Menohok Tentang Memaknai Kehidupan

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya