5 Hewan Pengerat yang Hidup di Area Pemukiman, Mengganggu Manusia

- Tikus merupakan spesies invasif yang merugikan manusia dan bisa menyebarkan penyakit berbahaya seperti LCMV, hantavirus, dan salmonellosis.
- Tupai bisa menjadi hama bagi petani karena menggerogoti daun atau buah di ladang, serta mampu merusak kabel dan peralatan elektronik di area pemukiman.
- Chimpunk hidup di perkotaan lebih tenang daripada individu liar, tidak seaktif karena ketersediaan makanan yang lebih berlimpah.
Penyebutan hewan pengerat merujuk pada mamalia yang berasal dari ordo Rodentia. Mereka punya ukuran, ciri fisik, makanan, penyebaran, dan kebiasaan yang bervariasi. Namun, hewan pengerat memiliki beberapa persamaan, seperti bulu lebat dan kehadiran gigi seri besar di bagian depan mulut yang terus tumbuh. Hewan pengerat juga hidup di sekitar kita, khususnya di area pemukiman.
Di selokan atau atap rumah kamu bisa menemukan tikus yang sering menggerogoti perabotan. Di kebun atau bebatuan, vole yang berukuran kecil dan bisa berenang juga sangat mudah dijumpai. Di pepohonan juga ada beberapa hewan pengerat yang menggemaskan, yaitu chimpunk dan tupai. Pengin tahu lebih dalam mengenai mereka? Nah, artikel ini akan meguliknya.
1. Tikus

Tikus merupakan salah satu hewan pengerat dengan penyebaran terluas di dunia. Saking luasnya, bahkan tikus menjadi spesies invasif yang merugikan, lho. Dilansir CABI Digital Library, terdapat empat spesies tikus invasif yang paling merugikan, yaitu Rattus exulans, Rattus rattus, Rattus norvegicus, dan Rattus tanezumi. Uniknya penyebaran tikus yang luas merupakan ulah manusia itu sendiri.
Tikus sering masuk area pemukiman, entah itu rumah, sekolah, atau tempat publik. Ia sangat suka bersembunyi di tempat gelap dan sempit, seperti atap, sela-sela bebatuan, lubang, hingga selokan. Tikus juga memiliki kebiasaan yang menjijikan, alhasil ia bisa menyebarkan penyakit berbahaya seperti Lymphocytic choriomeningitis (LCMV), rat-borne diseases, hantavirus, dan salmonellosis.
2. Tupai

Dilansir Britannica, penyebutan tupai merujuk pada hewan pengerat yang berasal dari famili Sciuridae. Tercatat, terdapat 50 genus dan 268 spesies tupai di seluruh dunia. Tupai sendiri bisa ditemukan di berbagai tempat, seperti hutan, kebun, pepohonan, hingga area pemukiman. Ia sangat gesit, lincah, dan suka memakan buah-buahan. Tupai memang terlihat lucu, tapi ia bisa menjadi hama, lho.
Di banyak kesempatan, tupai bisa menggerogoti daun atau buah di ladang sehingga merugikan bagi para petani. Saat masuk ke area pemukiman tupai juga mampu merusak kabel dan beberapa peralatan elektronik. Tak hanya itu, tupai liar juga berpotensi menyebarkan patogen dan virus kepada manusia atau hewan lain. Maka dari itu kamu harus berhati-hati jika bertemu dengan tupai.
3. Chipmunk

Sebenarnya chimpunk merupakan jenis tupai. Bedanya, hewan arboreal ini merupakan tupai berukuran kecil yang berasal dari genus Tamias. Sama seperti tupai lain, chimpunk sering ditemukan di pepohonan, sangat suka memakan biji-bijian, dan kerap menghuni area pemukiman yang padat penduduk. Uniknya, laman Life in the City menjelaskan bahwa chipmunk yang hidup di perkotaan jauh lebih tenang dan kalem daripada individu liar. Selain itu chimpunk yang hidup di perkotaan juga tak seaktif individu liar karena ketersediaan makanan yang lebih berlimpah.
4. Vole

Dilansir UC Agricultural and Natural Recourses, vole sering terlihat di area lembap dengan vegetasi rapat. Terkadang, hewan dari subfamili Arvicolinae ini juga menghuni area terbuka seperti padang rumput, semak-semak, atau taman yang luas. Beberapa spesies seperti Myodes glareolus (bank vole) juga mulai beradaptasi untuk hidup di area yang padat dan kehilangan rasa takut terhadap manusia.
Unutngnya kehadiran vole tidak merugikan manusia. Berbeda dari tikus, ia tidak bisa menyebarkan penyakit berbahaya dan tak bisa merusak peralatan elektronik. Sebaliknya vole hanya akan berkelana, mencari makanan, atau berenang di perairan dangkal. Jika bertemu vole di area pemukiman kamu tak boleh mengganggunya dan biarkan hewan tersebut pergi menjauh dengan sendirinya.
5. Hamster

Laman A-Z Animals menjelaskan bahwa hamster bisa hidup di berbagai tipe habitat, mulai dari pegunungan, pinggir gurun, tebing, sungai, bebatuan, hingga area pemukiman. Di area pemukiman sendiri, hewan dari subfamili Cricetinae ini sering berkelana di daerah dengan vegetasi rapat yang terbuka seperti taman, kebun, ladang, semak-semak, dan rerumputan.
Bagi beberapa pihak, kehadiran hamster di pemukiman lumayan mengganggu karena ia bisa merusak tanaman. Namun, bagi orang lain hamster adalah hewan menggemaskan yang bisa dipelihara. Saat ini, pamor hamster sebagai peliharaan sudah setara dengan kucing atau anjing. Hamster juga mudah dipelihara karena perawatannya yang sederhana dan ukurannya yang kecil.
Manusia tak hidup sendiri di area pemukiman. Sebaliknya kita hidup berdampingan dengan berbagai hewan pengerat. Beberapa dari mereka memang mengganggu, tapi kita tak boleh memusnahkannya begitu saja. Sebab, kepunahan hewan pengerat akan merusak keseimbangan ekosistem. Sebagai manusia yang cerdas, kita harus hidup berdampingan dengan semua hewan tersebut.

















