7 Hewan yang Hidup di Hutan Bambu, Bukan Hanya Panda

Panda raksasa hidup di pegunungan di Tiongkok tengah, terutama di Provinsi Sichuan. Dijelaskan laman Hans Friederich, habitat asli panda adalah hutan bambu dan diperkirakan bahwa anggota keluarga beruang ini dulunya berkeliaran jauh. Saat ini, panda hidup di cagar alam yang tidak terlalu luas dibandingkan beberapa dekade lalu.

Lebih dari 99 persen diet panda raksasa terdiri dari rebung dan daun bambu. Sayangnya, populasi mereka mengalami penurunan akibat alih fungsi hutan bambu yang menyebabkan panda raksasa kehilangan habitat dan sumber makanan.

Panda merah juga menghuni hutan bambu. Mereka berasal dari Himalaya dan Tiongkok selatan, tetapi daerah jelajah mereka juga meluas ke India, Nepal, dan Bhutan, dikutip dari Wildlife Informer.

Fitur mencolok dari panda merah adalah bulu berwarna coklat kemerahan di bagian atas dan bulu berwarna keputihan atau abu-abu di bagian bawah. Hewan ini berukuran kira-kira sebesar kucing rumahan. Diet panda merah utamanya terdiri dari rebung dan daun bambu, tetapi mereka juga memakan buah beri, jamur, akar, dan telur.

Sesuai namanya, ular ini tinggal di dalam hutan bambu. Ular berbisa dengan kulit berwarna hijau ini adalah endemik negara India dan dapat ditemukan di beberapa bagian Ghats Barat dan Timur. 

Meskipun tinggal di hutan bambu, tetapi bamboo pitviper tidak memakan bambu. Dijelaskan Wildlife SOS, ular ini memakan hewan pengerat, burung, dan hewan kecil lainnya. Warna tubuhnya yang hijau membuat mereka mampu berkamuflase dengan baik di dalam hutan bambu. Ular ini biasanya keluar di malam hari dan mencari mangsa di sekitar sungai di dalam hutan.

Tikus bambu adalah hewan pengerat yang hidup di dalam hutan bambu yang lebat. Mereka memiliki bulu tebal dan ekor panjang, yang digunakan untuk membantu menavigasi batang bambu yang tinggi.

Diterangkan Wildlife Informer, tikus bambu utamanya memakan pucuk, daun, dan akar tanaman. Mereka juga terkadang memakan serangga dan hewan kecil. 

Gorila gunung menghuni hutan pegunungan dan hutan bambu di Republik Demokratik Kongo bagian timur, Rwanda, dan Uganda barat daya. Dilansir Hans Friederich, primata ini memakan lebih dari 70 spesies tanaman berbeda, termasuk bambu. Bambu bertunas pada bulan Juni dan November, dan di masa itu, lebih dari 90 persen makanan gorila gunung terdiri atas rebung.

Ancaman paling nyata bagi gorila gunung adalah hilangnya habitat. Terkadang, terdapat konflik antara gorila gunung dan para petani di area bekas hutan. Pasalnya, area itu dulunya merupakan jalur jelajah gorila gunung untuk mencari makan.

Babi hutan raksasa adalah spesies babi liar yang berasal dari hutan bambu di Afrika Tengah dan Timur. Diterangkan Wildlife Informer, hewan ini bisa tumbuh mencapai panjang hingga 1,8 m dan memiliki berat hingga 113 kg.

Tubuhnya ditutupi bulu kasar berwarna coklat kemerahan di punggung dan samping, sedangkan perut dan kakinya ditutupi bulu hitam tua. Salah satu fitur unik yang dimiliki babi hutan raksasa adalah tanduknya yang melengkung dan ekornya yang panjang berumbai.

Gaur atau Bison India, merupakan salah satu mamalia darat terberat di negara ini. Populasinya tersebar di Ghats Barat, dataran tinggi tengah, dan wilayah timur laut. Gaur adalah herbivora yang makananannya terdiri dari beragam jenis tanaman.

Gaur dimasukkan dalam kategori spesies yang rentan oleh IUCN. Namun, penelitian yang dimuat dalam jurnal Tropical Conservation Science tahun 2013 menyebutkan bahwa mamalia ini berhasil diperkenalkan kembali di Taman Nasional Bandhavgarh pada tahun 2011. Menurut studi, gaur merumput di dedaunan hijau bambu, terutama selama musim hujan dan musim dingin. Gaur memainkan peran penting dalam mengendalikan struktur habitat dan berbagai fungsi ekologi.

Demikianlah hewan-hewan yang hidup di hutan bambu. Sayangnya, beberapa di antaranya terus mengalami penurunan populasi akibat berkurangnya habitat mereka.