Penghasil Oksigen, 10 Hutan Hujan Tropis Terluas di Dunia

Hutan Hujan Chocó-Darien terletak di Amerika Tengah, tepatnya membentang dari Panama hingga Pantai Pasifik di Amerika Selatan yang melewati Kolombia dan Ekuador. Hutan yang satu ini juga merupakan hutan hujan paling basah di dunia dengan curah hujan sebesar 4.000-9.000 mm per tahun.

Dilansir World Wildlife, Hutan Hujan Chocó-Darien juga merupakan rumah bagi banyak spesies endemik, baik hewan maupun tumbuhan. Bahkan, dari 8.000 jenis tanaman yang ditemukan, 20 persen di antaranya adalah tumbuhan endemik hutan tersebut. Sedangkan untuk luas hutannya sendiri, diperkirakan kalau saat ini Hutan Hujan Chocó-Darien memiliki luas 8,4 juta hektare hutan primer pada tahun 2020.

Meskipun bernama Hutan Atlantik, bukan berarti hutan ini ada di tengah-tengah laut, lho. Malah hutan yang satu ini terletak di mulai dari utara hingga selatan Brasil dan sedikit melebar hingga utara Argentina dan tenggara Paraguay.

Dilansir Nature, Hutan Atlantik dihuni lebih dari 2.200 jenis hewan dan memiliki total 5 persen jenis hewan vertebrata yang ada di Bumi. Selain itu, hutan ini juga memiliki 20.000 jenis tanaman yang mewakili 8 persen jenis tanaman yang ada di Bumi. Untuk ukurannya sendiri, Hutan Atlantik memiliki luas 9,3 juta hektare hutan primer pada tahun 2020.

Meski terkenal dengan daerah tandusnya, ternyata Afrika juga memiliki kawasan hutan hujan tropis yang memiliki curah hujan tinggi. Salah satunya adalah Hutan Guinea Afrika Barat yang terbagi atas 2 daerah besar dan membentang dari Liberia hingga Sierra Leone dan juga di Nigeria hingga perbatasan Kamerun.

Birdlife melansir bahwa terdapat sekitar 9.000 jenis tanaman di hutan hujan ini yang 1.800 diantaranya adalah tanaman endemik. Selain itu, ada pula 416 jenis mamalia di hutan ini yang mewakili seperempat dari total jenis mamalia yang ada di Benua Afrika. Pada tahun 2020, disebutkan kalau luas hutan primer dari Hutan Guinea Afrika Barat mencapai 10,2 juta hektare.

Hutan yang satu ini juga merupakan salah satu tempat paling unik di dunia. Hutan Wallacea membentang di sepanjang pulau Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Keunikan dari hutan di daerah ini adalah jenis hewannya yang mayoritas tidak dapat dijumpai di tempat lain dan merupakan campuran antara Asia dengan Australia.

Dilansir Critical Ecosystem, Hutan Wallacea setidaknya memiliki 40 persen jenis burung dan 60 persen jenis amfibi endemik yang tidak dapat dijumpai di kawasan lain. Selain itu, kawasan ini juga kaya akan biota laut sehingga mendapat julukan "Coral Triangle". Untuk ukurannya, disebutkan kalau Hutan Wallacea memiliki luas 14,6 juta hektare hutan primer pada tahun 2020.

Hutan yang satu ini merupakan hutan terbesar kedua di Benua Amerika setelah Hutan Hujan Amazon. Hutan Mesoamerica membentang mulai dari Belize, utara Guatemala, hingga Meksiko dengan beberapa bagian ada di selatan Panama dan Kosta Rika.

Nature melansir, Hutan Mesoamerica juga dikenal dengan sebutan Hutan Maya. Sebab, hutan hujan ini adalah rumah dari Suku Maya yang terkenal. Selain itu, hutan ini juga rumah dari banyak spesies endemik yang terancam punah seperti peccary, elang harpy, tapir, hingga jaguar. Disebutkan kalau pada tahun 2020, luas hutan primer dari Hutan Mesoamerica mencapai 16 juta hektare.

Hutan Indo-Burma merupakan hutan yang melewati banyak negara sekaligus. Membentang mulai dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara, hutan yang satu ini melewati Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Kamboja, selatan China, hingga timur India.

Laman Earth menyebutkan kalau proporsi terbesar dari Hutan Indo-Burma ada di negara Myanmar dengan persentase sekitar 34 persen. Di hutan ini dapat dijumpai beragam mamalia berukuran besar seperti gajah dan badak Asia. Untuk luasnya sendiri, pada tahun 2020 tercatat kalau luas hutan primer dari Hutan Indo-Burma mencapai 40 juta hektare.

Hutan Sunda merupakan gugusan hutan yang ada di 3 pulau besar Indonesia, yaitu Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Selain Indonesia, hutan ini juga melewati Malaysia dan Brunei yang juga ada di Pulau Kalimantan.

Dilansir Critical Ecosystem, saat ini mayoritas kawasan hutan yang ada di hutan Sunda berada di Pulau Kalimantan. Selain itu, kawasan hutan ini juga menyimpan banyak satwa dan tumbuhan endemik seperti orang hutan dan Rafflesia arnoldi. Diperkirakan kalau luas hutan primer di Hutan Sunda pada tahun 2020 mencapai 51 juta hektare.

Satu lagi kawasan hutan unik yang masih ada di Indonesia adalah Hutan Australiasian. Hutan ini melewati 3 negara sekaligus, yaitu Indonesia, Papua Nugini, dan Australia bagian utara. Uniknya, meskipun terpisah di antara dua benua berbeda, hewan dan tumbuhan yang menghuni hutan ini cenderung mirip atau bahkan sejenis.

Earth melansir, meskipun diberi nama Australiasian, ternyata proporsi terbesar dari hutan ini berada di Pulau Papua yang terbagi atas wilayah Indonesia dan Papua Nugini. Selain itu, keunikan dari Hutan Australiasian adalah keberadaan hewan marsupial yang sangat beragam pada hutan ini. Untuk ukurannya sendiri, disebutkan kalau hutan ini memiliki luas 64 juta hektare hutan primer pada tahun 2020.

Ternyata, hutan hujan terbesar kedua di dunia terletak di Benua Afrika, yaitu Hutan Hujan Kongo. Hutan yang satu ini tak hanya terletak di Kongo, melainkan juga melintasi Gabon, Kamerun, Republik Afrika Tengah, dan Guinea.

World Wildlife melansir, luas dari Hutan Hujan Kongo melebihi luas Alaska. Hutan ini jadi rumah dari gorila, gajah hutan, simpanse, dan bonobo. Selain itu, terdapat kurang lebih 10.000 jenis tanaman yang 30 persen di antaranya endemik dari hutan ini. Pada tahun 2020, disebutkan kalau luas hutan primer dari Hutan Hujan Kongo mencapai 168 juta hektare.

Posisi pertama dari hutan hujan terbesar di dunia dipegang oleh Hutan Hujan Amazon. Saking besarnya, hutan ini melewati banyak negara dengan 60 persen dari total luas hutan ini ada di Brasil, sebagian terdapat di Peru, Kolombia, Venezuela, Bolivia, Guyana, Ekuador, dan Suriname.

Laman World Wildlife menyebutkan kalau setidaknya dari tiap 10 jenis hewan ataupun tumbuhan yang ada di Bumi, 1 di antaranya ada di Hutan Hujan Amazon. Itu artinya, hutan ini mengandung setidaknya 10 persen dari total kekayaan hayati di Bumi. Selain itu, hutan ini juga memiliki sungai terpanjang kedua di dunia, yaitu Sungai Amazon. Diperkirakan pada tahun 2020 luas hutan primer dari Hutan Hujan Amazon mencapai 526 juta hektare!

Sayangnya, Earth melansir sejak tahun 2002 hutan hujan tropis di dunia terus mengalami kerusakan hingga 3,2 juta hektare per tahun yang berakibat pada musnahnya beberapa kekayaan hayati di dalamnya. Semoga ke depannya program konservasi terhadap hutan hujan tropis dapat berjalan sukses agar kita tidak kehilangan paru-paru Bumi ini, ya!