Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemunduran Pahit di Afrika Utara, 5 Fakta Pertempuran Kasserine Pass

warhistoryonline.com
warhistoryonline.com

Pertempuran Kasserine Pass merupakan salah satu pertempuran paling bersejarah karena mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya pertempuran Perang Dunia ke-2 dimana Amerika Serikat mengalami kekalahan terburuknya. Pasukan Jerman dan Italia, melancarkan serangan jenius untuk mengambil alih wilayah strategis yang pada saat itu terletak di perlintasan Kasserine atau Kasserine pass, Tunisia.

Dilancarkan pada tanggal 14 hingga 24 Februari 1943, pertempuran perlintasan Kasserine membuktikan kepada pasukan Sekutu bahwa pasukan Poros tidak akan mudah menyerah meskipun beberapa bulan sebelumnya mereka berhasil dikalahkan secara telak dalam Pertempuran Kedua El Alamein.

Berikut adalah 5 fakta Pertempuran Perlintasan Kasserine yang wajib kamu ketahui.

1. Serangan balik "Si Rubah Gurun"

rarehistoricalphotos.com
rarehistoricalphotos.com

Setelah mengalami kekalahan pertamanya di Pertempuran Kedua El Alamein pada November 1942, kemenangan Si Rubah Gurun di daratan Afrika Utara sejak tahun 1941 harus terhenti sesaat. Generalfeldmarschall Erwin Rommel atau dikenal pasukan Inggris sebagai "Si Rubah Gurun" merupakan salah satu jenderal terbaik yang Jerman miliki dalam Perang Dunia ke-2. Kegeniusan Rommel dalam memimpin pertempuran sangat tidak diragukan dimana dirinya berhasil membuktikan hal tersebut dalam berbagai pertempuran di Afrika Utara bersama pasukan andalannya Afrika Korps.

Kekalahan di El Alamein memaksa Rommel untuk melaksanakan serangan baru demi melemahkan pasukan sekutu yang mendapat sokongan penuh dari kekuatan industri dan militer Amerika Serikat setelah Jepang mengebom Pearl Harbor 7 Desember 1941. Rommel memilih perlintasan Kasserine dikarenakan posisinya yang strategis untuk menguasai Tunisia secara penuh dan menjamin tersedianya jalur persedian pasukan Jerman. Setelah mendapatkan restu dari Berlin, Rommel bersama Afrika Korps-nya mulai bergerak maju ke Kasserine dan memukul mundur setiap perlawanan yang diberikan pasukan Sekutu. 

2. Amerika, Inggris, dan Prancis tidak dapat membendung serangan Afrika Korps

globeatwar.com
globeatwar.com

Pertahanan di perlintasan Kasserine diisi oleh gabungan pasukan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Namun, pertahanan tersebut memiliki sedikit masalah diakibatkan hanya Inggris dan Prancis lah yang memiliki pengalaman tempur melawan angkatan perang Jerman. Sedangkan Amerika Serikat belum sama sekali memiliki pengalaman tempur menghadapi Jerman walaupun mereka sudah sempat terlibat baku tembak singkat di Aljazair melawan pasukan Prancis Vichy.

Banyaknya persenjataan dan persediaan baru yang didatangkan dari AS membuat kesiapan pasukan Sekutu sangat prima untuk menghadapi Jerman dan Italia. Tetapi diakibatkan keteledoran pasukan Sekutu yang tidak mengira jika Rommel dapat melancarkan serangan yang terkoordinir, membuat mereka terpukul mundur jauh hingga harus melepas perlintasan Kasserine yang strategis. 

3. Membuat Amerika Serikat sadar kehebatan pasukan Jerman

worldwar2facts.org
worldwar2facts.org

Amerika Serikat yang baru saja turun ke medan perang melawan Jerman dan Italia di Front Barat, sangat meremehkan kekuatan yang dimiliki oleh musuhnya. Banyak pasukan AS menganggap bahwa Jerman dan Italia tidak mungkin bisa melawan kehebatan industri AS dimana secara garis besar memang Amerika Serikat lah yang memasok pasukannya dengan lengkap dibanding negara lainnya, termasuk sekutunya Inggris. Walaupun begitu, akibat hal inilah kenapa AS harus merasakan kekalahan terburuk dan terpahitnya dalam melawan Jerman di PD 2.

Keyakian perwira Amerika Serikat terhadap lemahnya moral pasukan dan kapasitas tempur Jerman setelah kemenangan Jenderal Montgomery di El Alamein, secara tidak langsung menurunkan kesiapan tempur AS. Setelah Rommel menggempur dan mengalahkan pasukan gabungan sekutu di perlintasan Kasserine, Amerika Serikat mulai mengakui kehebatan Erwin Rommel dan daya tempur pasukan Jerman hingga akhir Perang Dunia ke-2.

4. Sekutu kehilangan 10.000 prajurit dan 182 tank

historynet.com
historynet.com

Sekitar 30.000 prajurit Sekutu ditempatkan di perlintasan Kasserine untuk mempertahankan wilayah tersebut dari serangan Jerman dan Italia. Militer Jerman sendiri bersama Italia pada saat penyerangan hanya melibatkan 22.000 prajurit diakibatkan minimnya persediaan untuk menginisiasi pertempuran dalam skala besar. Tetapi hal ini tidak membuat Rommel cetar-cetir, melainkan ia berhasil menciptakan strategi mutakhir yang menghasilkan kemenangan telak Jerman dan Italia melawan Sekutu di perlintasan Kasserine.

Kesuksesan Jerman dalam Pertempuan Perlintasan Kasserine membuat Sekutu kehilangan 10.000 prajurit, dimana 6.500 dari mereka adalah prajurit Amerika Serikat, dan 182 tank. Sedangkan Pasukan Poros hanya kehilangan 2.000 prajurit dan 34 tank selama berjalannya operasi militer. Perbandingan jumlah kehancuran yang sangat mencolok dalam satu pertempuran membuat pihak Sekutu kembali memilih untuk bertindak lebih hati-hati dan waspada menghadapi Jerman, terutama Afrika Korps pimpinan Erwin Rommel. 

5. Meskipun Sekutu terpukul mundur, Jerman gagal mengeksploitasi kemenangannya

historynet.com
historynet.com

Kemenangan Jerman bersama Italia dalam Pertempuran Perlintasan Kasserine sebenarnya hanya berhasil memukul mundur garis pertahanan Sekutu dari Kasserine. Oleh sebab itulah, Rommel yang gagal mengeksploitasi momentum kemenangan membuat pasukan Sekutu dapat mundur ke garis pertahanan yang baru dan menyusun kembali pasukannya.

Setelah kemunduran pasukan AS dari Kasserine dibawah pimpinan Letnan Jenderal Lloyd Frendendall, Jenderal Dwight D. Eisenhower sebagai pimpinan senior pasukan AS di Front Barat mengganti posisi Frendendall dengan Mayor Jenderal George S. Patton pada 6 Maret 1943.

Bergantinya posisi pimpinan lapangan pasukan AS di Afrika Utara dengan Mayor Jenderal Patton, tindakan ini membuahkan hasil di mana serangan balasan pasukan Sekutu sukses memukul mundur Jerman dari Kasserine dan keluar dari Tunisia yang kemudian mengakhiri sepak terjang Rommel bersama Afrika Korps-nya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Karl Gading S.
EditorKarl Gading S.
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Jika Reinkarnasi Nyata, Jadi Siapa Kamu di SEVENTEEN?

21 Sep 2025, 17:35 WIBScience