Kenapa Babi Jalannya Nunduk dan Sulit Mendongak ke Atas?

Coba sesekali lihat babi yang sedang berjalan. Babi biasanya akan melangkah dengan menundukkan kepala. Kelihatan sopan sekali, kan? Perilaku babi ini tidak akan kamu jumpai pada banyak hewan, lho.
Kenapa babi jalannya nunduk? Bukan jawaban tebak-tebakan, nyatanya ada alasan secara sains yang menjelaskan perilaku tersebut. Penjelasan ilmiah ini sekaligus membuka fakta bahwa babi tidak bisa mendongakkan kepala ke atas.
Kenapa babi jalannya nunduk?
Jawabannya karena babi memang tidak bisa mendongakkan kepala. Babi tidak memiliki kemampuan menggerakkan kepala ke atas layaknya hewan lain ataupun manusia.
Penyebabnya berkaitan dengan struktur anatomi leher dan tulang belakang babi yang tidak mendukung aktivitas tersebut. Bentuk leher menghalanginya untuk mendongak.
Lebih jelasnya, tubuh babi tambun dengan bahu lebar dan memiliki banyak lemak di bagian lehernya. Selain itu, babi juga punya tulang belakang melengkung. Tulang belakang ini tidak punya kemampuan untuk melengkung ke atas layaknya leher manusia.
Di luar itu, kepala babi pun lebih berat dibanding bagian tubuh lainnya. Kepala dan moncong yang menjulur ke bawah bahkan saat posisi tegak memaksimalkan leher dan tulang belakangnya. Hal tersebut dilakukannya untuk mencegah kelelahan dan menopang kepala setiap saat.
Akibatnya, babi menghabiskan sebagian besar waktunya dengan hidung yang mengarah ke bawa. Hal itu juga terlihat pada babi ternak atau babi peliharaan yang tidak berkaitan dengan predator.
Sementara itu, pada babi liar, seperti babi hutan, memiliki rentang gerak yang lebih luas. Babi hutan tidak terlalu gemuk dan awas terhadap predator. Dengan demikian, babi ini punya kemampuan menggerakkan leher dengan sudut lebih baik meski tidak sampai mendongak penuh.
Apakah babi bisa melihat ke atas?

Kalau babi berjalan nunduk dan tidak bisa mendongak, lantas apakah mamalia ini bisa melihat ke atas? Meski tidak punya leher seperti manusia, bukan berarti babi tidak bisa sepenuhnya melihat ke atas.
Babi memiliki mata di sisi kepala, anatomi yang umum dimiliki oleh hewan pemangsa. Hal itu membuatnya selalu waspada terhadap predator. Anatomi tersebut membuat pandangan panoramanya dapat mencapai 310 derajat dan memiliki titik buta tepat di depan moncong dan tepat di atas kepala.
Namun, titik buta di bagian atas kepala membatasi penglihatannya ke arah langit. Tepatnya, babi hanya memiliki penglihatan ke atas sejauh 50 derajat.
Kendati demikian, babi punya kemampuan untuk tetap melihat ke atas. Ketika ingin mengamati langit atau sesuatu yang tinggi, babi akan menjauh dan meluruskan kepala pada sudut yang tepat agar dapat melirik objek tersebut.
Selain itu, perlu diingat bahwa babi bisa berguling-guling. Babi akan telentang sehingga dapat melihat langit atau objek lain yang berada di atas jangkauan penglihatannya.
Meski demikian, melihat ke atas alias arah langit bukan kebiasaan yang diperlukan oleh babi. Pasalnya, tidak ada predator yang berpotensi memangsa babi dari arah atas, kecuali burung elang emas pengincar babi kecil. Jadi, ya, babi tidak perlu melihat ke atas.
Alasan kenapa babi jalannya nunduk bukan karena sopan atau malu, lho. Perilaku ini berkaitan dengan anatomi tubuhnya yang memang tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.
Referensi:
"What Animals Can’t Look Up? (And Why)". Northeast Wildlife. Diakses Februari 2025.
"Pig Facts: 10 Curiosities about These Animals". Rotecna. Diakses Februari 2025.
"Can Pigs Look Up? Can They See the Sky?". The Homesteading Hippy. Diakses Februari 2025.