Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kecoak Diciptakan? Ini Perannya bagi Lingkungan Hidup

ilustrasi kecoak (freepik.com/erik-karits-2093459)

Tiba-tiba merayap dari tempat gelap nan kotor, terbang tanpa aba-aba, tidak tahu kapan hidupnya, eh tanpa disadari muncul bangkainya. Yap, itulah musuh kita bersama, kecoak.

Kalau dipikir-pikir, hewan ini seperti tidak berkontribusi apa pun bagi kehidupan. Jika demikian, kenapa kecoak diciptakan? Apakah serangga mirip kurma ini punya peran bagi kehidupan atau hanya untuk menakut-takuti manusia?

Kenapa kecoak diciptakan?

ilustrasi kecoak di atas batu (unsplash.com/erik_karits)

Faktanya, bukan hanya manusia masa kini yang tidak menyukai kecoak. Hewan ini juga dibenci bahkan oleh generasi pendahulu. Dilansir Over a Cheever Pest Control, masyarakat Mesir Kuno bahkan punya mantra untuk memohon kepada dewa berkepala domba jantan, bernama Khnum, buat mengusir kecoak.

Pada era Romawi Kuno, Pliny the Elder menyebut bahwa hewan ini disebut sebagai hal yang menjijikkan. Sementara itu, baru-baru ini John Smith sebagai pendiri Jamestown menulis mengenai ill-scented dung alias kotoran berbau busuk.

Jika memang separah itu, kenapa hewan ini ada? Selain karena memang kehendak kuasa Tuhan, kenapa kecoak diciptakan tentu punya perannya tersendiri. Jika tidak, tak mungkin hewan ini tetap bertahan lintas generasi bahkan peradaban. FYI, catatan fosil tertua hewan ini berusia 125-140 juta tahun lalu, melansir Entomology Today.

Akan lebih mudah jika menjawab pertanyaan tersebut secara terbalik. Dilansir Live Science, hilangnya 5-10 ribu spesies kecoak di bumi secara tiba-tiba dapat berdampak pada perubahan rantai makanan yang berpengaruh pada keseimbangan kehidupan.

Kecoak, sebagaimana serangga lainnya, merupakan sumber makanan penting bagi banyak burung dan mamalia pemakan serangga kecil. Misalnya, tawon parasit.

Hewan tersebut sangat bergantung pada kecoak. Jika kecoak tidak ada, maka hewan tersebut akan punah, melansir penjelasan Srini Kambhampati, profesor dan Ketua Departemen Biologi di Texas University di Tyler dan juga seorang pakar kecoak dalam Life's Little Mysteries.

Mungkin tidak terlalu signifikan, bukan? Namun, menghilangnya kecoak dari rantai makanan dapat membuat kelangkaan tikus yang akhirnya juga memicu kelangkaan pemangsanya. Kamu mungkin akan menjumpai kucing, anjing hutan, serigala, reptil, bahkan elang jumlahnya berkurang. 

Mengacaukan siklus nitrogen

ilustrasi siklus nitrogen (ian.umces.edu/University of Maryland)

Pernah mendengar siklus nitrogen? Siklus ini merupakan proses biogeokimia yang mengubah nitrogen inert di atmosfer menjadi bentuk yang lebih berguna bagi organisme di bumi, melansir ByJu's

Uniknya, kecoak mengemban peran penting pada siklus tersebut, lho. Sebagaimana kita tahu, hewan ini kerap memakan bahan organik yang membusuk. Bahan organik tersebut memerangkap banyak nitrogen.  Begitu dimakan oleh kecoak, nitrogen tersebut akan kembali dilepaskan melalui kotorannya. Kotoran kecoak tersebut (beserta nitrogen yang dikandungnya) masuk ke dalam tanah dan digunakan oleh tanaman untuk tumbuh dan dikonsumsi hewan atau manusia.

Alasan kenapa kecoak diciptakan tentu sangat penting. Coba bayangkan kalau serangga ini akhirnya punah, keseimbangan siklus tertentu bisa sangat terdampak dan terganggu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Mayang Ulfah Narimanda
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us