5 Fakta Bidadari Halmahera, Burung Endemik Kepulauan Maluku

Burung ini masih satu famili dengan Cendrawasih loh!

Mendengar Halmahera, kamu pasti berpikir tentang pulau yang dikelilingi oleh keindahan lautnya. Namun, terdapat sisi lain yang kamu wajib ketahui tak hanya tentang lautnya, tetapi juga pesona alam dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Pernah tahu tentang burung Bidadari Halmahera? Ya, itu adalah salah satu burung yang terdapat di Halmahera. Kamu pasti bertanya-tanya seberapa cantik hewan bersayap ini hingga disebut demikian. Berikut lima fakta tentang burung Bidadari Halmahera yang kamu harus tahu.

Baca Juga: 12 Destinasi Wisata Paling Indah di Kepulauan Kei Maluku, Ogah Pulang!

1. Klasifikasi

5 Fakta Bidadari Halmahera, Burung Endemik Kepulauan MalukuBurung Bidadari Halmahera (inaturalist.org/chenshu)

Burung Bidadari Halmahera bernama latin Semioptera wallacii. Nama tersebut diberikan untuk menghormati penemunya, yakni Alfred Russel Wallace pada tahun 1858. Burung ini termasuk ke dalam famili Paradisaeideai yang merupakan jenis cendrawasih.

Jika kamu umum mengetahui Cendrawasih adalah hewan endemik khas Papua, maka Bidadari Halmahera merupakan saudaranya yang mendiami di luar pulau Papua. Keindahan yang dimiliki pun tak kalah cantiknya dengan Cendrawasih.

2. Habitat asli dan peta persebaran

5 Fakta Bidadari Halmahera, Burung Endemik Kepulauan MalukuBurung Bidadari Halmahera (inaturalist.org/divebullshark)

Bidadari Halmahera pertama kali ditemukan oleh Alfred Russel Wallace bersama asistennya Ali ketika menjelajah Pulau Bacan pada 1858. Persebarannya tak hanya ada di Pulau Bacan, tetapi juga terdapat di Pulau Halmahera dan Pulau Kasiruta.

Tempat terbaik untuk bisa melihat Bidadari Halmahera adalah di Taman Nasional Aketajawae Lolobata di Pulau Halmahera. Burung ini termasuk jenis yang dilindungi sebab populasi yang menipis.

Biasanya, Bidadari Halmahera mudah ditemui di hutan hujan tropis di dataran rendah di ranting-ranting pohon dan juga perbukitan. 

Baca Juga: 7 Burung Endemik Asal Jepang yang Memesona

3. Ciri khas

5 Fakta Bidadari Halmahera, Burung Endemik Kepulauan MalukuBurung Bidadari Halmahera (ksdae.menlhk.go.id)

Ciri paling menonjol yang dimiliki oleh Bidadari Halmahera adalah tubuh yang berwarna coklat-zaitun. Ukuran tubuhnya pun bisa disebut mungil dan tidak terlalu besar dengan berat sekitar 163 gram.

Bagi burung jantan, mereka memiliki mahkota yang berwarna ungu dan dada berwarna hijau zamrud. Ciri lainnya adalah burung jantan memiliki dua pasang bulu putih yang keluar dari sayapnya. Bulu tersebut bisa ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan sang burung.

Sementara bagi burung betinanya, warna mereka cenderung coklat dan kurang menarik serta memiliki ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.

4. Perilaku dan ekologi

5 Fakta Bidadari Halmahera, Burung Endemik Kepulauan MalukuBurung Bidadari Halmahera (indonesia.go.id)

Burung Bidadari Halmahera hidup dengan memakan serangga, hewan-hewan kecil, artoproda, dan buah-buahan. Spesies ini merupakan burung yang hidup dengan poligami dan berkelompok.

Biasanya, mereka akan berkumpul dan melakukan tarian indah dengan meluncur menggunakan sayapnya sembari mengembangkan bulu dada pelindungnya yang berwarna hijau mencolok.

Waktu berkicau dari burung Bidadari Halmahera ini biasanya terjadi pada pagi hari dan juga sore hari.

5. Hewan endemik Maluku yang terancam punah

5 Fakta Bidadari Halmahera, Burung Endemik Kepulauan MalukuBurung Bidadari Halmahera (inaturalist.org/carlosbocos)

Status populasi dari Bidadari Halmahera ini hampir terancam punah dengan tingkat risiko rendah berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature) atau lembaga internasional konservasi alam.

Ancaman yang membuat populasinya kian berkurang adalah adanya penebangan liar, pembukaan lahan, hingga pertambangan. Hingga saat ini, jumlah populasinya belum diketahui secara pasti dan masuk kategori dilindungi oleh pemerintah Indonesia.

Nah, itu tadi sejumlah fakta menarik tentang burung Bidadari Halmahera. Bagaimana, tak kalah cantik dengan burung Cendrawasih, bukan?

Baca Juga: 10 Potret Tebing Sawai di Kepulauan Maluku, Panorama Indah dan Megah

Khasan Rochmad Photo Verified Writer Khasan Rochmad

Be curious

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya