5 Kota Kuno di Palestina, Kota Kuno dengan Nilai Religius Tinggi

- Yerusalem adalah kota suci tiga agama dengan situs-situs suci seperti Masjid Al-Aqsa, Gereja Makam Kudus, dan Tembok Ratapan.
- Hebron dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir Nabi Ibrahim dan pusat budaya serta perdagangan sejak zaman kuno.
- Nablus adalah salah satu kota tertua yang terus dihuni sejak 2000 SM dengan nilai religius penting bagi Yahudi dan Kristen.
Palestina gak hanya dikenal karena konflik politik yang terus berlangsung, tetapi juga menyimpan jejak sejarah peradaban manusia yang sangat penting. Di wilayah ini, berdiri kota-kota kuno yang telah menjadi saksi berbagai peristiwa keagamaan dan budaya sejak ribuan tahun lalu. Kota-kota ini punya nilai religius yang tinggi, bukan cuma untuk satu agama, melainkan untuk tiga agama besar yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
Keberadaan kota-kota kuno ini menjadikan Palestina sebagai tempat yang sarat makna spiritual dan simbolik. Setiap sudut kotanya seperti membawa cerita panjang tentang nabi-nabi, peradaban kuno, hingga pertarungan kekuasaan yang membentuk dunia seperti sekarang. Dari reruntuhan arkeologis sampai tempat ibadah suci, setiap kota menyimpan kekayaan yang gak ternilai. Berikut lima kota kuno di Palestina yang patut dikenal karena warisan sejarah dan nilai religiusnya yang luar biasa.
1. Yerusalem, kota suci tiga agama

Yerusalem adalah jantung spiritual bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi. Kota ini menjadi rumah bagi situs suci seperti Masjid Al-Aqsa, Gereja Makam Kudus, dan Tembok Ratapan. Keberadaan situs-situs tersebut membuat Yerusalem selalu menjadi pusat ziarah, doa, sekaligus konflik sepanjang sejarah. Bukan hanya karena nilai spiritualnya, tetapi juga karena posisi geopolitik yang sangat strategis.
Kota ini sudah dihuni sejak zaman kuno dan tercatat dalam berbagai kitab suci. Setiap lorong di Kota Tua Yerusalem menyimpan aroma masa lalu yang kuat, mulai dari batu-batu jalan yang telah diinjak ribuan tahun hingga dinding-dinding yang menyaksikan peristiwa besar keagamaan. Banyak tokoh penting dalam sejarah keagamaan pernah menapakkan kaki di kota ini. Maka gak heran kalau Yerusalem selalu memancing emosi dan perhatian dunia.
2. Hebron, warisan Nabi Ibrahim

Hebron dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir Nabi Ibrahim, tokoh sentral dalam ketiga agama Samawi. Makam Ibrahim yang berada di Gua Patriarkh menjadi tempat suci dan selalu ramai dikunjungi peziarah. Kota ini punya arti khusus bagi umat Yahudi dan Muslim karena diyakini sebagai lokasi leluhur mereka dimakamkan. Selain itu, Hebron juga jadi pusat budaya dan perdagangan sejak zaman kuno.
Secara historis, Hebron termasuk kota tertua yang masih dihuni secara berkelanjutan di dunia. Kota ini punya arsitektur khas era Kekhalifahan Umayyah dan Mamluk, yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. Selain sebagai kota religius, Hebron juga punya pasar tradisional yang menawarkan suasana khas Timur Tengah. Meski penuh ketegangan politik, Hebron tetap bertahan sebagai pusat spiritual yang dihormati.
3. Nablus, kota tua dengan jejak Samaria

Nablus berada di wilayah Tepi Barat dan dikenal sebagai salah satu kota tertua yang terus dihuni sejak 2000 SM. Kota ini berada di antara Gunung Gerizim dan Ebal, yang dalam tradisi Yahudi dan Kristen punya makna religius penting. Komunitas kecil penganut agama Samaria yang masih tersisa di dunia juga tinggal di sekitar kota ini. Mereka menjaga tradisi kuno yang nyaris punah dari peradaban modern.
Selain nilai religius, Nablus juga dikenal lewat sabun zaitun tradisional yang dibuat dengan teknik turun-temurun. Kota ini punya gang-gang sempit dan pasar tua yang memancarkan nuansa sejarah yang kuat. Madrasah dan masjid peninggalan era Mamluk turut memperkaya kekayaan arsitektur kota ini. Di balik semua itu, Nablus tetap menyimpan aura damai meski berada di wilayah yang penuh tekanan politik.
4. Jericho, kota tertua di dunia

Jericho sering dijuluki sebagai kota tertua di dunia yang pernah dihuni manusia secara terus-menerus. Terletak di Lembah Yordan, kota ini sudah ada sejak 9000 SM dan menyimpan jejak arkeologi dari zaman Neolitikum. Dalam tradisi Kristen, Jericho dikenal sebagai tempat di mana Yesus menyembuhkan orang buta dan bertemu Zakheus. Kota ini juga disebut dalam Al-Qur’an sebagai daerah yang subur dan penuh berkah.
Secara geografis, Jericho adalah kota terendah di bumi karena letaknya di bawah permukaan laut. Kota ini memiliki oasis alami dan tanah pertanian yang subur, menjadikannya pusat kehidupan sejak dulu kala. Sisa-sisa menara kuno dan tembok kota yang pernah disebut dalam Kitab Yosua masih bisa ditemukan di situs Tell es-Sultan. Jericho gak cuma tua, tapi juga simbol ketahanan peradaban di tengah kerasnya waktu.
5. Gaza, kota tua di pesisir laut tengah

Gaza mungkin lebih sering terdengar karena konflik berkepanjangan, tapi sejatinya kota ini punya sejarah panjang dan penting. Gaza telah dihuni sejak zaman Filistin dan menjadi bagian dari jalur perdagangan utama antara Mesir dan Levant. Kota ini juga disebut dalam Alkitab dan Al-Qur’an, serta pernah menjadi tempat singgah tokoh-tokoh seperti Samson dan Khalifah Umar bin Khattab.
Secara budaya, Gaza memiliki percampuran yang unik antara warisan Islam, Kristen, dan Yunani-Romawi. Situs-situs seperti Masjid Agung Omari dan reruntuhan gereja Bizantium menjadi bukti bahwa kota ini punya nilai sejarah yang tinggi. Meski dilanda banyak penderitaan, Gaza tetap bertahan sebagai simbol kekuatan dan identitas Palestina. Warga kotanya masih menjaga semangat hidup dan warisan leluhur yang telah berjalan ribuan tahun.
Beberapa kota tua di Palestina ini bukan sekadar tempat di peta, tapi juga cermin perjalanan peradaban dan spiritualitas manusia. Di tengah konflik dan dinamika zaman, tempat-tempat ini terus mengajarkan arti keteguhan, warisan budaya, dan kekayaan iman. Menyusuri kisah-kisah dari kota-kota ini sama saja seperti membaca lembaran sejarah dunia yang belum sepenuhnya selesai.