Manusia Purba di Afrika Selatan Selamat Dari Ledakan Gunung Toba

Sebuah ledakan gunung berapi berjenis 'Supervolcano' di Pulau Sumatra sekitar 74 ribu tahun lalu, dinyatakan telah menghancurkan sebagian besar populasi manusia purba. Ketika Gunung Toba meletus, ledakan yang begitu dahsyat membuat bumi tertutup abu vulkanik, dan terjadi pendinginan temperatur secara signifikan.
Awalnya peneliti yakin bahwa manusia purba di bumi bagian selatan dipastikan telah terpapar dengan abu vulkanik Gunung Toba, dan kemudian meninggal pelan-pelan. Sekarang fakta itu telah dipatahkan berkat penemuan ini.
Manusia purba di Afrika Selatan selamat tanpa luka dari kehancuran letusan Gunung Toba, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Ditemukannya bukti kegiatan sehari-hari manusia purba tetap berjalan seperti biasa
Arkeolog melakukan penelitian di dua lokasi arkeologis pantai selatan, Afrika Selatan, ternyata menemukan bukti partikel atau serpihan vulkanik dari ledakan supervolcano Gunung Toba yang letaknya 9000 km di Timur.
Kekuatan ledakan yang begitu luar biasa, membuat dunia mengalami 'musim dingin gunung api' selama puluhan tahun. Selama periode itu, bumi mengalami pendinginan, ekosistem menjadi rusak, dan hampir seluruh tanaman di dunia mati.
Permasalahan inilah yang harus dihadapi manusia purba. Sehingga sebagian besar dari mereka harus tewas karena kelaparan.
Arkeolog menemukan sebuah tempat perlindungan dari batu yang digunakan manusia purba sebagai tempat tinggal, berumur 90 ribu hingga 50 ribu tahun lalu. Di sana peneliti tidak menemukan adanya upaya meninggalkan lokasi oleh manusia purba ketika erupsi terjadi.
Bahkan mereka menyatakan kegiatan sehari-hari manusia purba berjalan seperti biasa tanpa adanya hambatan. Hal ini sungguh mengejutkan para peneliti. Karena serpihan abu vulkanik sendiri sudah berhasil mencapai lokasi, tetapi para manusia purba tetap menjalani hidup mereka sebagaimana mestinya.