Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tidak Bertelur, Ini 7 Spesies Ular yang Melahirkan Anaknya

ilustrasi ular (pixabay.com/pixel1)
ilustrasi ular (pixabay.com/pixel1)
Intinya sih...
  • Sebagian besar ular berkembang biak dengan cara bertelur
  • Rinkhal dan ular laut melahirkan anaknya melalui reproduksi ovovivipar
  • Boa constrictor, anaconda, ular derik, dan ular garter bersifat vivipar

Sebagian besar spesies ular berkembang biak dengan cara bertelur. Namun, tidak semua ular bertelur. Ada segelintir spesies ular yang melahirkan anaknya.

Namun, tidak seperti mamalia yang mengembangkan janin di dalam plasenta, kebanyakan ular sebenarnya tetap memproduksi telur. Hanya saja, telur tetap berada di tubuh induknya hingga siap atau sudah menetas, kemudian bayi ular baru dikeluarkan dari tubuh induknya. Cara reproduksi ini dikenal sebagai ovovivipar.

Yuk, lihat apa saja ular yang melahirkan anaknya.

1. Rinkhal

Rinkhal (commons.wikimedia.org/nmoorhatch)
Rinkhal (commons.wikimedia.org/nmoorhatch)

Rinkhal juga dikenal sebagai ular kobra berleher cincin. Ular ini berkerabat dekat dengan kobra sejati. Hanya saja, semua kobra sejati bertelur sementara rinkhal melahirkan keturunannya melalui reproduksi ovovivipar.

Rinkhal mungkin mengembangkan metode reproduksi ini berkat mekanisme pertahanan diri yang sangat baik. Memelihara telur di dalam tubuh induk membuat telur ini lebih aman dari ancaman pemangsa yang mengincar telur ular.

2. Ular laut

Ular Laut (pexels.com/EmmaLi)
Ular Laut (pexels.com/EmmaLi)

Ular laut termasuk dalam famili Elapidae. Sebagian besar spesies ular dalam keluarga Elapidae bertelur. Elapidae populer lainnya termasuk kobra, adder, dan mamba.

Ular laut telah berevolusi untuk melahirkan anaknya hidup-hidup karena mereka jarang atau tidak pernah naik ke daratan. Telur ular tidak dapat berkembang dan menetas di bawah air.

Satu-satunya genus ular laut yang bertelur adalah krait laut. Spesies ini akan naik ke darat untuk mencerna makanannya, kawin, dan bertelur.

3. Ular air

Ular air kelabu (commons.wikimedia.org/Rushenb)
Ular air kelabu (commons.wikimedia.org/Rushenb)

Ular air masuk dalam anggota keluarga ular Colubrid. Anggota keluarga ular Colubrid yang lain, meliputi ular air, ular tikus, dan ular garter.

Ular air adalah salah satu dari sedikit anggota keluarga Colubrid yang melahirkan anaknya. Menariknya, ular air bersifat vivipar, yang berarti anak-anak mereka berkembang di dalam plasenta atau kantung kuning telur induknya.

Habitat dari spesies ini adalah di daerah basah, seperti kolam air tawar dan rawa. Ini kemungkinan besar menjadi alasan spesies ini beradaptasi dengan metode reproduksi vivipar. Jika tidak, mereka akan kesulitan menemukan tempat yang kering dan hangat untuk bertelur dan berkembang biak. Selain itu, cangkang telur ular juga tipis sehingga mudah tenggelam.

4. Ular boa

ilustrasi ular (pixabay.com/Silvia)
ilustrasi ular (pixabay.com/Silvia)

Boa constrictor adalah spesies ular lain yang bersifat vivipar. Janin mereka berkembang di dalam tubuh induknya selama sekitar empat hingga lima bulan, kemudian sang induk akan melahirkan 10 hingga 65 bayi ular hidup.

Hingga kini, tidak diketahui alasan ular boa berevolusi menjadi vivipar. Kemungkinan besar ini ada hubungannya dengan jenis lingkungan tempat nenek moyang mereka tinggal.

5. Anaconda

Anaconda hijau (commons.wikimedia.org/MKAMPIS)
Anaconda hijau (commons.wikimedia.org/MKAMPIS)

Anaconda adalah sepupu dari ular boa. Sama seperti kerabatnya, anaconda juga bersifat vivipar, yang artinya berkembang biak dengan melahirkan ular muda.

Anaconda mungkin mengembangkan metode ini karena lingkungan pendahulunya. Metode melahirkan ini menguntungkan spesies ini karena mereka adalah ular semi akuatik yang menghabiskan banyak waktunya di air.

6. Ular derik

Ular derik (commons.wikimedia.org/dvollmar)
Ular derik (commons.wikimedia.org/dvollmar)

Ular derik bersifat ovovivipar, artinya embiro berkembang di dalam telur yang dierami di dalam tubuh induknya. Cara reproduksi ini kemungkinan besar dikembangkan karena ular derik memiliki bentuk pertahanan diri yang sangat baik, yakni dengan bisanya. Jadi, jika telur berkembang di dalam tubuh, tidak ada predator yang bisa mengganggu telur tersebut. Ini jauh lebih aman daripada jika telur dierami di dalam sarang.

7. Ular garter

ilustrasi ular (pixabay.com/pixel1)
ilustrasi ular (pixabay.com/pixel1)

Ular garter adalah anggota keluarga Colubrid dan bereproduksi secara ovovivipar. Ular ini memiliki siklus reproduksi yang unik di mana kawanan ular jantan biasanya tertarik pada ular betina yang sama selama musim kawin. Dalam satu musim kawin, seekor ular betina bisa kawin dengan 25 pejantan.

Bukan hanya itu, karena betina mampu menyimpan sperma selama bertahun-tahun. Mereka melepaskan sperma untuk membuahi sel telurnya hanya jika kondisi lingkungan mendukung. Induk garter biasanya hamil selama 2 hingga 3 bulan dan akan melahirkan antara 3 hingga 80 bayi ular.

Umumnya reptil adalah hewan yang bertelur, begitu juga dengan ular. Namun, beberapa spesies ular berevolusi dengan melahirkan anaknya hidup-hidup, baik melalui reproduksi ovovivipar maupun vivipar. Evolusi ini tercapai karena memungkinkan tingkat kelangsungan hidup neonatal yang lebih baik.

Referensi

PetKeen. Diakses pada Juni 2024. 11 Snakes That Give Live Birth Like Mammals (With Pictures)
Reptile Advisor. Diakses pada Juni 2024. Snakes That Give Live Birth (Species List)
Reptile Guide. Diakses pada Juni 2024. 8 Snakes That Give Live Birth Like Mammals & Why (With Pictures!)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us