Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Kucing Berisik Saat Kawin? Ternyata Ini Jawabannya

ilustrasi kucing kawin (flickr.com/Michael Broad)
ilustrasi kucing kawin (flickr.com/Michael Broad)

Sepertinya, tidak perlu jadi catlovers untuk tahu bahwa kucing berisik saat kawin. Alih-alih menikmatinya, kucing betina justru berteriak seperti bertengkar dengan pejantannya. Belum lagi kebiasaan setelahnya yang mengerang kesakitan.

Lantas, mengapa kucing berisik saat kawin? Simak uraian ini untuk tahu jawabannya, ya.

Proses kawin kucing

ilustrasi kucing menggigit (freepik.com/freepik)
ilustrasi kucing menggigit (freepik.com/freepik)

Sebelum benar-benar bisa kawin, kucing harus menunggu hingga kematangan seksual. Pada betina, sekitar usia 5-9 bulan, sedangkan laki-laki 9-12 bulan. Pada usia tersebut, baik betina maupun kucing jantan dapat menunjukkan gejala birahi alias tanda ingin kawin. 

Ketika sudah cukup usia, kucing dapat memasuki 'fase panas' yang berlangsung sekitar 5-7 hari dan terjadi sebulan sekali. Namun, interval ini bisa berbeda tergantung apakah kucing tersebut pernah kawin atau belum.

Kucing betina umumnya menunjukkan gelagat saat ia memasuki masa kawin. Biasanya, mereka akan mengaum atau mengeluarkan suara berisik yang khas untuk menarik perhatian kucing jantan. Mereka juga menjadi lebih sering grooming dan berguling-guling, melansir Hepper.

Uniknya, indung telur kucing betina tidak melepaskan sel telur apa pun selama masa birahi. Pemilik Cat Behavior Associates, Pam Johnson-Bennett, CCBC., pada Daily Paws menjelaskan bahwa kucing betina adalah ovulator yang diinduksi selama proses kawin.

Di luar itu, betina juga jadi punya kebiasaan menempatkan diri dalam posisi lordosis, perutnya menyentuh lantai dan mengangkat perineum. Dengan demikian, kucing jantan akan lebih mudah melakukan penetrasi. Selain itu, ia juga akan menyesuaikannya dengan gerakan pejantan agar kopulasi mudah terjadi. 

Mengapa kucing berisik saat kawin?

ilustrasi kucing kawin (commons.wikimedia.org/Shagil Kannur)
ilustrasi kucing kawin (commons.wikimedia.org/Shagil Kannur)

Kucing jantan akan dibujuk oleh betina melalui penciuman dan vokalisasi. Begitu tertarik, proses kawin pun dimulai. FYI, tingkah laku kucing saat kawin mirip dengan tingkah laku kucing ketika  agresif. 

Alasan kenapa kucing berisik saat kawin adalah karena kucing jantan punya penis berduri, melansir Animal Wised. Tentu saja terasa menyakitkan ketika terjadi proses penetrasi.

Duri pada penis jantan tersebut mengandung keratin. Bagian tersebut berfungsi sebagai perangsang ovulasi pada kucing betina. Terlebih, seperti dijelaskan sebelumnya, kucing betina tidak akan ovulasi sampai kawin benar-benar terjadi. 

Kamu tentu berpikir ini akan membahayakan si betina. Faktanya, duri tersebut tidak akan memicu pendarahan. Mereka hanya memicu stimulus neuroendokrin untuk mendorong keluarnya hormon LH. Hormon tersebut bekerja antara 24-36 jam setelah kucing kawin untuk memancing sel telur. 

Bukan hanya berisik, kucing betina juga akan bertindak sangat dramatis. Begitu sang jantan mengeluarkan penis, pupilnya melebar. Sebagian betina akan mulai menangis atau mengeong dengan nada keras.

Ia juga akan menyerang kucing jantan secara agresif setelah kawin. Kemudian, menjilati area genitalnya selama 1-7 menit. Perilaku ini diasosiasikan dengan rasa sakit yang dialami selama proses perkawinan. 

Fakta lain seputar kucing kawin

ilustrasi kucing (pexels.com/Dennis Perreault)
ilustrasi kucing (pexels.com/Dennis Perreault)

Proses penetrasi dan kopulasi umumnya berlangsung sekitar 19 menit. Rata-rata terjadi antara 11 sampai 95 menit. Setelah proses kawin selesai dan pejantan pergi, betina akan bolak-balik grooming, berguling-guling, dan bergetar lagi. 

Meski menyakitkan, sebagian besar betina ingin kawin setidaknya 3-4 kali dalam rentang waktu 1-2 hari. Kucing yang berpengalaman kawin, bisa kawin hingga 10 kali dalam 1 jam, lho! Selama fase panas, kucing bisa kawin secara total hingga 50 kali. 

Kucing betina juga tidak akan menolak jika ada lebih dari satu pejantan yang ingin mengawininya. Walau begitu, pembuahan sel telur hanya dilakukan oleh satu sperma. Namun, jika ada lebih dari satu sperma, maka dapat membuahi sel telur berbeda. Inilah jawaban kenapa anak kucing memiliki warna berbeda dengan induk dan 'terduga' bapaknya. 

Ternyata, alasan mengapa kucing berisik saat kawin adalah karena doi merasa kesakitan. Wajar, sih, soalnya alat kelamin kucing jantan kan memang berduri. Namun, itu bukan masalah, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Mayang Ulfah Narimanda
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us