Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi hantu Bloody Mary (unsplash.com/Simran Sood)

Legenda urban Bloody Mary adalah salah satu cerita horor yang populer di kalangan anak-anak dan remaja. Ceritanya, jika seseorang menatap cermin dalam kegelapan dan mengucapkan "Bloody Mary" sebanyak tiga belas kali, maka sosok wanita berdarah akan muncul dan menyerangnya. Namun, apakah ada dasar ilmiah di balik kepercayaan ini? Mengapa banyak orang yang percaya dengan Bloody Mary, meskipun tidak pernah melihatnya sendiri?

Artikel ini akan menjelaskan tentang alasan psikologis di balik kepercayaan orang terhadap legenda urban Bloody Mary, seperti efek konfirmasi, efek bandwagon, dan efek placebo. Artikel ini juga akan memberikan tips untuk mengatasi ketakutan irasional terhadap hal-hal mistis.

1. Efek konfirmasi

Orang yang berpikir dan meyakini bahwa sosok Bloody Mary itu benar-benar nyata (unsplash.com/Cheron James)

Efek konfirmasi adalah kecenderungan manusia untuk mencari, menafsirkan, dan mengingat informasi yang sesuai dengan keyakinan atau harapan mereka. Efek ini dapat mempengaruhi bagaimana orang memandang fenomena paranormal, termasuk Bloody Mary. Misalnya, jika seseorang sudah percaya bahwa Bloody Mary ada, maka ia akan cenderung memperhatikan dan mengingat hal-hal yang mendukung kepercayaan tersebut, seperti suara aneh, bayangan, atau cerita orang lain.

Sebaliknya, ia akan mengabaikan atau melupakan hal-hal yang bertentangan dengan kepercayaan tersebut, seperti penjelasan logis, bukti ilmiah, atau kesaksian orang yang tidak percaya. Efek konfirmasi dapat membuat orang semakin yakin dengan kebenaran Bloody Mary, meskipun tidak ada bukti nyata yang menunjukkannya.

2. Efek bandwagon

Editorial Team

Tonton lebih seru di