Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Pisang Berbentuk Bengkok? Fakta Botani yang Jarang Diketahui!

Pisang (unsplash.com/Deon Black)

Pisang menjadi salah satu buah paling populer dan mudah ditemukan hampir di setiap sudut dunia. Rasanya manis dan teksturnya lembut, membuat pisang menjadi pilihan favorit untuk camilan sehat, bahan utama dalam berbagai resep, atau sekadar pelengkap hidangan sehari-hari. Tidak hanya kaya akan nutrisi seperti kalium, vitamin B6, dan serat, pisang juga dikenal sebagai sumber energi alami yang praktis dan mengenyangkan.

Namun, di balik banyaknya manfaat dari pisang, pernahkah kalian bertanya-tanya, mengapa bentuk buah ini selalu melengkung? Ternyata, ciri khas pisang berbentuk bengkok bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari proses pertumbuhan yang unik. Penasaran bagaimana proses tersebut terjadi? Yuk, kita 'kupas' rahasia di balik lengkungan khas pisang!

1. Geotropisme negatif

Pohon pisang (pexels.com/Nghia Vucas)

Pisang mengalami sebuah fenomena pertumbuhan unik yang disebut dengan geotropisme negatif, yaitu pertumbuhan yang menjauhi gravitasi. Pada awalnya, pisang memang tumbuh ke bawah mengikuti tarikan gravitasi. Namun, seiring proses pematangan, buah tersebut mulai melengkung ke atas menuju cahaya matahari.

Pertumbuhan ke atas ini memungkinkan pisang memaksimalkan paparan cahaya untuk fotosintesis, yang penting untuk perkembangannya. Bentuk unik ini menunjukkan bagaimana pisang beradaptasi secara alami untuk mendapatkan energi dan mendukung kelangsungan hidupnya.

2. Fototropisme positif

Pohon pisang (pixabay.com/Piero Di Maria)

Fototropisme adalah proses pertumbuhan tanaman yang diarahkan oleh cahaya, di mana bagian tertentu dari tanaman bergerak untuk merespons sumber cahaya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fototropisme positif pada pisang membuat buahnya tumbuh ke arah cahaya, memaksimalkan paparan sinar matahari yang diperlukan untuk fotosintesis dan produksi energi.

Dilansir The Australian, geotropisme negatif mendorong pisang tumbuh menjauhi gravitasi, sementara fototropisme positif mengarahkan pisang menuju cahaya. Kombinasi kedua respons ini menciptakan pertumbuhan pisang yang melengkung, memberi buah ini bentuk yang sangat mudah dikenali.

3. Kecepatan pertumbuhan sel

Pisang (unsplash.com/Eiliv Aceron)

Lengkungan pisang juga dipengaruhi oleh perbedaan kecepatan pertumbuhan sel di sisi yang berbeda dari buah. Sel-sel di bagian bawah pisang tumbuh lebih cepat dibandingkan sel-sel di bagian atas, sehingga buah melengkung ke atas. Proses ini dikendalikan oleh hormon tanaman yang disebut auksin, yang merangsang pertumbuhan lebih intens di sisi bawah buah.

Mengutip laman National Library of Medicine, auksin, khususnya indole-3-asetat (IAA), memainkan peran penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ketika auksin terakumulasi di sisi yang teduh pada pisang, hormon ini menyebabkan sel-sel di sisi tersebut memanjang lebih banyak daripada sel-sel di sisi yang terkena cahaya, sehingga menghasilkan lengkungan ke atas.

4. Pisang tegak lurus

Upright banana produk dari Fairtrade (fairtrade.net)

Dalam kondisi tertentu, pisang yang tumbuh lurus memang bisa terjadi. Pada tahun 2022, Fairtrade, melalui situs resminya, memperkenalkan varietas pisang tegak pertama di dunia. Inovasi ini adalah hasil kolaborasi antara Fairtrade, AgroFair, dan koperasi petani Plátano Recto di Kolombia, yang bertujuan menghadirkan alternatif baru dalam pertanian pisang.

Petani menggunakan metode unik untuk menopang batang tandan selama proses pertumbuhan. Teknik ini memungkinkan pisang tumbuh lurus, mengatasi pola melengkung alami akibat gravitasi. Proyek ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi pertanian tetapi juga mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan petani lokal, sekaligus menjadi langkah inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen global.

Selain manfaatnya yang melimpah, pisang berbentuk bengkok ternyata menggambarkan bagaimana alam dengan sempurna mengatur setiap detail kehidupan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Proses pertumbuhannya yang unik adalah bukti betapa luar biasa alam menciptakan mekanisme yang mendukung kelangsungan hidup tanaman ini. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bimantara
EditorBimantara
Follow Us