Mengenal Buaya Tertua di Dunia Usia 124 Tahun, Masih Sehat!

- Henry, buaya nil berusia 124 tahun, menjadi salah satu buaya tertua yang pernah tercatat.
- Meskipun awalnya agresif dan ditangkap karena ancaman bagi manusia, Henry hidup lebih dari 120 tahun di penangkaran dan memiliki lebih dari 10.000 keturunan.
- Faktor lingkungan aman, pasokan makanan konsisten, perawatan medis reguler, serta sistem kekebalan tubuh yang kuat berkontribusi pada usia panjang Henry.
Buaya dikenal sebagai salah satu spesies paling purba di dunia yang telah hidup selama ratusan juta tahun dengan sedikit perubahan dalam evolusinya. Dari semua buaya yang ada, seekor buaya nil (Nile crocodile) bernama Henry karena usianya yang luar biasa panjang.
Henry, yang hidup di Cango Wildlife Ranch, Afrika Selatan, diyakini telah mencapai usia lebih dari 120 tahun. Berikut beberapa fakta menarik tentang Henry si buaya tertua di dunia.
1. Ditangkap pada 1985

Menurut Crocworld Conservation Centre, Henry lahir sekitar tahun 1900, menjadikannya salah satu buaya tertua yang pernah tercatat. Ia akan berusia 124 tahun pada 16 Desember 2024.
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya di alam liar, namun laporan-laporan menyebutkan bahwa ia pernah menjadi buaya yang sangat agresif. Hal ini menimbulkan ancaman bagi manusia serta hewan lain di sekitar wilayah perairan tempat tinggalnya.
Henry hidup di sungai-sungai Afrika Selatan sebelum akhirnya ditangkap pada tahun 1985. Saat itu, ia sudah dianggap sebagai ancaman serius di lingkungannya, dan keputusan diambil untuk membawanya ke penangkaran.
Dengan usia sekitar 85 tahun saat itu, Henry memulai hidup baru di Cango Wildlife Ranch, di mana ia akhirnya bisa hidup dalam kondisi yang lebih aman.
2. Kehidupan baru di penangkaran
Setelah dipindahkan ke Cango Wildlife Ranch, Henry menyesuaikan diri dengan cepat di habitat barunya. Lingkungan yang luas dan aman, memberi Henry kesempatan untuk menikmati kehidupan tanpa ancaman predator maupun gangguan dari manusia.
Kehidupan Henry di penangkaran juga penuh kejutan, karena meskipun usianya sudah tua, ia tetap aktif secara reproduktif.
Dengan beberapa betina di taman tersebut, Henry telah memiliki lebih dari 10 anak, membuktikan vitalitas luar biasanya meskipun usianya lebih dari satu abad. Kisah Henry ini menjadi bukti bahwa kehidupan di penangkaran yang baik bisa memperpanjang umur buaya dengan kualitas hidup yang terjaga
3. Punya lebih dari 10.000 keturunan

Lebih lanjut, Henry telah menjadi ayah dari lebih dari 10.000 keturunan dengan banyak pasangan. Usianya yang lanjut tidak mengurangi kemampuan reproduksinya. Hal ini menyoroti aspek biologi buaya yang luar biasa.
Tidak seperti banyak hewan yang kemampuan reproduksinya menurun seiring bertambahnya usia, buaya tetap subur selama sebagian besar hidup mereka. Vitalitas Henry menunjukkan ketahanan tidak hanya sebagai Crocodylus niloticus tetapi juga kekuatan susunan genetiknya.
4. Sistem kekebalan tubuh jadi faktor
Henry merupakan contoh luar biasa dari umur panjang dalam spesies buaya. Buaya nil biasanya hidup sekitar 70 hingga 100 tahun di alam liar. Akan tetapi, Henry berhasil melewati batas usia itu dengan lebih dari dua dekade tambahan.
Faktor-faktor seperti kondisi lingkungan yang aman, pasokan makanan yang konsisten, serta perawatan medis reguler di Cango Wildlife Ranch berkontribusi pada usianya yang panjang.
Selain itu, artikel dalam CABI Review juga menyatakan bahwa sistem kekebalan tubuh mereka yang kuat diyakini memainkan peran besar dan berkontribusi terhadap harapan hidup panjang mereka di lingkungan yang keras.
5. Peranan konservasi di usianya yang tua

Meskipun buaya Nil tidak terancam punah, mereka menghadapi ancaman kehilangan habitat, perburuan, dan konflik manusia-satwa liar.
Kehadirannya di Cango Wildlife Ranch menarik perhatian masyarakat luas terhadap pentingnya menjaga spesies yang terancam punah. Konservasi tidak hanya melindungi dariperburuan, tetapi juga memberikan lingkungan yang mendukung umur panjang dan kesejahteraan mereka.
Usia Henry yang sangat tua menjadi contoh nyata bagaimana kehidupan di penangkaran yang dikelola dengan baik bisa memperpanjang usia buaya.
6. Henry sebagai inspirasi sains
Keberhasilan Henry hidup hingga lebih dari 120 tahun menginspirasi banyak orang, baik di kalangan ilmuwan maupun masyarakat umum. Dari sudut pandang ilmiah, umur panjang Henry memberi kesempatan untuk mempelajari aspek-aspek fisiologi buaya yang memungkinkan mereka bertahan begitu lama.
Peneliti berharap bisa memahami lebih dalam tentang proses penuaan pada reptil dan bagaimana faktor lingkungan serta genetik memengaruhi umur panjang. Bagi masyarakat, kisah Henry adalah contoh nyata bagaimana makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang, bahkan di usia yang sangat lanjut.
Henry bukan hanya buaya tertua, tetapi juga simbol ketahanan alam dan pentingnya konservasi. Di usia yang sudah melampaui satu abad, Henry terus memberikan pelajaran kepada dunia sains.
Referensi
Finger, J. W. Jr., and S. R. Isberg. “A Review of Innate Immune Functions in Crocodilians.” CABI Reviews, December 19, 2012.
Crocworld Conservation Centre. Diakses pada Oktober 2024. Friends of Henry can rest assured this crocodile is still rocking at Crocworld!.
IFL Science. Diakses pada Oktober 2024. At 123 Years Old, Henry Is The World's Oldest Known Crocodile – And He's An Absolute Unit.