Mengenal Saola, Hewan Bertanduk dengan Jumlah Populasi di Ujung Tanduk

Saola merupakan hewan berukuran besar yang dapat memiliki panjang sekitar 150 cm dengan berat 80–100 kilogram. Mereka memiliki rambut berwarna cokelat dengan pola bercak putih di wajah, tenggorokan, dan sisi lehernya. Terdapat warna cokelat yang lebih pucat pada bagian leher dan perut saola. 

Individu jantan dan betina saola sama-sama memiliki tanduk, yang berfungsi untuk melindungi diri dari predator. Tanduk saola memiliki panjang sekitar 35–50 cm. Ukuran tanduk ini dua kali panjang kepala saola.

Saola dapat aktif pada siang maupun malam hari. Namun mereka lebih menyukai beristirahat pada siang hari yang panas. Saola merupakan hewan soliter atau menyukai hidup menyendiri. Namun, mereka juga tetap dapat berkumpul dalam kelompok yang terdiri dari 2–7 ekor saola. Hewan ini sangat teritorial dan akan menandai wilayah mereka dengan menyekresikan zat berbau tajam pada bebatuan dan tumbuhan.

Saola dapat mengeluarkan suara seperti mengembik, tetapi peneliti belum mengetahui suara ini digunakan saola untuk berkomunikasi atau terdapat tujuan lainnya. Saola lebih banyak berkomunikasi dengan sesamanya dengan cara komunikasi visual. Mereka akan menunjukkan berbagai postur tubuh yang berbeda untuk berkomunikasi. Terdapat pula perilaku mematahkan ranting dengan tanduk yang merupakan bentuk dari komunikasi sosial atau komunikasi seksual untuk memikat lawan jenis.

Musim kawin saola umumnya terjadi pada bulan Agustus hingga November. Periode kehamilan dari saola terjadi selama 8 bulan dan umumnya akan melahirkan satu ekor anak. Anak saola akan menyusu pada induknya, dan terus dilindungi oleh induknya dalam beberapa waktu hingga akhirnya mereka dapat hidup mandiri.

Saola merupakan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan. Mereka dapat memakan berbagai jenis tumbuhan, tetapi teramati lebih menyukai tumbuhan dari famili Sterculiaceae. Ketika makan, saola tidak mencabut daunnya terlebih dahulu menggunakan giginya, tetapi lebih suka mengunyah langsung daun yang masih menempel di batang tumbuhan. Terkadang saola juga menarik dedaunan langsung ke dalam mulutnya tetapi menggunakan lidahnya yang panjang.

Predator alami yang memangsa saola merupakan harimau, macan tutul, serta anjing hutan. Ketika terancam, saola akan menggunakan tanduknya yang berujung tajam untuk melindungi diri dari predator. Hewan ini akan menundukkan kepalanya untuk menyerang predator. Namun ketika sudah sangat terpojok, mereka biasanya langsung akan berlari sambil mengeluarkan suara mendengus.

Saat ini diperkirakan hanya terdapat sekitar kurang dari 750 individu saola yang berada di alam. Spesies ini dikategorikan sebagai critically endangered atau sangat terancam punah oleh IUCN Red List. Hal ini disebabkan ulah manusia, seperti penebangan hutan secara berlebihan yang membuat saola kehilangan habitatnya. Hewan ini juga diburu untuk dijual secara ilegal, dijadikan obat tradisional, serta untuk dijadikan makanan.