5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Unik

Ukuran liger bisa lebih besar daripada orangtuanya!

Hibridisasi bukan lagi menjadi konsep yang asing bagi manusia. Contoh mudahnya adalah hewan bagal yang merupakan hasil perkembangbiakan antara keledai jantan (Equus asinus) dan kuda betina (Equus caballus). Sejarahnya yang panjang dan nilai positif yang dimiliki bagal membuatnya dikenal masyarakat luas.

Selain bagal, masih banyak hasil persilangan beda spesies yang menghasilkan hibrida yang unik. Salah satunya adalah liger, hewan yang lahir dari perkawinan singa jantan (Panthera leo) dan harimau betina (Panthera tigris). Yuk, simak artikel ini jika ingin mengenal liger secara lebih dekat.

1. Merupakan hibrida singa jantan dan harimau betina

5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Unikilustrasi singa dan harimau (unsplash.com/Francesco De Tommasounsplash.com/Nick Karvounis)

Ketika singa jantan dibiakkan dengan harimau betina, seekor liger akan lahir. Hewan yang namanya merupakan kombinasi dari lion dan tiger ini hanya dimiliki pihak dan kebun binatang tertentu. 

Nah, alasan mengapa mereka tidak ditemukan di alam liar cukup sederhana. Mengutip Frontiers for Young Minds, singa dan harimau tidak pernah bertemu di alam liar mengingat mereka memiliki habitat yang berbeda. Kalaupun bertemu, laman National Geographic menjelaskan bahwa harimau yang berusaha kawin akan dikejar oleh kelompok singa, begitu juga sebaliknya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa liger lahir dari perkawinan secara tidak sengaja dan upaya perkembangbiakan di kebun binatang. 

Sebagai catatan, liger jantan steril dan tidak dapat bereproduksi. Di sisi lain, liger betina bisa melahirkan anak. Bahkan, liger betina dapat kawin dengan singa jantan dan menghasilkan hibrida lainnya, yaitu liliger (lion dan liger).

2. Ukurannya sangat besar!

5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Unikpasangan liger (commons.wikimedia.org/Hkandy)

Ciri fisik liger yang paling mencolok adalah ukuran tubuhnya yang sangat besar. Dicatat Fact Animal, panjang tubuh mereka mencapai 3.6 meter. Berat badannya dapat melebihi 400 kilogram. Artinya, badan mereka lebih besar dan berat dibandingkan kedua orangtuanya yang berbeda spesies. Menariknya, liger dipercaya memiliki kecepatan berlari mencapai 80 kilometer per jam. Sulit untuk dibayangkan!

Sayangnya, ukuran liger memiliki dampak terhadap kesehatan hewan itu. Mereka sering mengalami obesitas karena kurangnya aktivitas fisik. Hal ini disebabkan oleh kandang dan ruang gerak liger yang sempit atau tidak memadai.

Baca Juga: Yangtze Giant Softshell Turtle: Penyu yang Paling Langka

3. Kebalikannya adalah tigon

5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Uniktigon (commons.wikimedia.org/The bellman)

Tigon dapat dikatakan sebagai kebalikan dari liger. Sebab, tigon adalah hibrida dari persilangan singa betina dan harimau jantan.Yup, namanya pun juga diambil dari spesies orangtuanya, yaitu tiger dan lion.

Berbeda dari liger yang berukuran besar, tigon justru memiliki tubuh yang berukuran sama atau bahkan lebih kecil dibandingkan orangtuanya. Menurut Down To Earth, tigon betina dapat dikawinkan dengan singa jantan untuk menghasilkan litigon (lion dan tigon).

4. Kurang lebih ada seratus liger di dunia

5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Unikliger (loc.gov)

Liger hanya lahir dari perkawinan secara tidak sengaja atau dari upaya perkembangbiakan di kebun binatang. Oleh karena itu, tidak heran jumlah liger tidak banyak. Catatan kasar Britannica menunjukkan bahwa estimasi populasi liger mencapai seratus saja. Angka ini tidak berbeda jauh dari populasi tigon yang kurang dari seratus.

Data Fact Animal dan Kidadl mengungkapkan sejumlah lokasi liger, yakni di Korea Selatan, Jerman, Rusia, dan Afrika Selatan. Lima puluh liger di antaranya milik pribadi, bukan penangkaran hewan. 

5. Perkembangbiakan hewan ini bukanlah sesuatu yang etis

5 Fakta Liger, Hibrida Singa dan Harimau yang Unikliger (bigcathabitat.org)

Sepintas, liger memang terlihat eksotis. Namun, perlu diingat bahwa hibridisasi kucing besar ini jauh dari kata etis. Luke Dollar selaku direktur program National Geographic Society bernama 'Big Cats Initiative' berkata,

"Saya tidak bisa memikirkan alasan keberadaan liger atau tigon. Jika kita ingin mengenali dan menghormati kucing besar seperti yang terjadi secara alami di alam liar, mengapa kita melakukan eksperimen dalam praktik yang tidak alami dan tidak berdasar secara biologis ini?"

Kritik semacam itu tidak hanya dilontarkan oleh Luke saja, tetapi juga pemerintah nasional dan organisasi hak hewan. Dikutip Big Cat Rescueliger kerap mengalami cacat lahir yang mengakibatkan kematian di masa muda. Selain itu, harimau betina juga membutuhkan operasi sesar saat melahirkan karena bayi liger berukuran lebih besar dibandingkan bayi harimau pada umumnya. Ancamannya, sang ibu berpotensi mati di tengah proses melahirkan.

Apabila bayi liger lahir tanpa masalah, hewan hasil persilangan itu akan tumbuh besar dan menjadi rentan terhadap obesitas. Dengan kata lain, hibridisasi kucing besar ini menimbulkan situasi yang serba salah. Inilah yang mendorong banyak pihak untuk lebih vokal dalam membahas isu liger.

Itulah lima fakta mengenai liger. Semoga, perkembangbiakan silang yang tidak etis dan malah menyakiti hewan tersebut dapat diakhiri, ya. Bagaimana pendapat kamu?

Baca Juga: 5 Fakta Dragon's Blood Tree, Pohon Aneh Bisa 'Berdarah'

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya