Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perbedaan Belut dan Lamprey, Hewan yang Sekilas Mirip

ilustrasi belut (pixabay.com/PENEBAR)
ilustrasi belut (pixabay.com/PENEBAR)
Intinya sih...
  • Sejarah evolusi: Lamprey lebih kuno, termasuk ikan primitif tanpa rahang, sementara belut lebih muda sebagai ikan bertulang sejati.
  • Bentuk fisik: Lamprey tubuhnya panjang seperti ular tanpa sisik, sedangkan belut memiliki tubuh dengan tulang sejati dan sisik kecil.
  • Sistem pernapasan: Lamprey bernapas melalui lubang insang terbuka, sementara belut bernapas dengan insang yang dilindungi oleh operkulum.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah melihat makhluk panjang menyerupai ikan yang melata di dalam air, lalu bingung apakah itu belut atau lamprey? Banyak orang sering salah mengira keduanya karena bentuk tubuhnya yang mirip. Namun, di balik kemiripannya, belut dan lamprey ternyata sangat berbeda. 

Meskipun sama-sama memiliki tubuh memanjang dan hidup di perairan, cara hidup, struktur tubuh, hingga peran mereka di ekosistem sangat berbeda. Yuk, kita bahas lebih dalam perbedaan menarik antara belut dan lamprey!

1. Sejarah evolusi

Lamprey merupakan salah satu vertebrata paling kuno yang masih ada hingga saat ini, dengan usia lebih dari 450 juta tahun. Mereka termasuk dalam kelompok ikan primitif tanpa rahang yang disebut cyclostome.

Sebaliknya, belut jauh lebih muda dalam catatan evolusi. Belut termasuk ikan bertulang sejati (bony fish) yang muncul sekitar 5–7 juta tahun lalu, hampir bersamaan dengan salmon dan spesies ikan modern lainnya. Perbedaan usia evolusi ini menunjukkan betapa berbedanya biologi dasar keduanya.

2. Bentuk fisik

Lamprey memiliki tubuh panjang menyerupai ular dengan kerangka tulang rawan, mulut berbentuk corong pengisap tanpa rahang, dan insang berupa lubang-lubang terbuka di sisi kepala. Kulitnya halus tanpa sisik.

Di sisi lain, belut memiliki tubuh panjang dengan tulang sejati, kepala kecil meruncing, insang tertutup oleh pelindung tulang (operculum), serta mulut dengan rahang dan gigi kecil. Sebagian besar belut memiliki sisik kecil yang tertanam dalam kulit sehingga sulit terlihat.

3. Sistem pernapasan

Lamprey pasifik (commons.wikimedia.org/Jeremy Monroe)
ilustrasi lamprey (commons.wikimedia.org/Jeremy Monroe)

Sistem pernapasan lamprey dan belut memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Lamprey bernapas melalui tujuh pasang lubang insang terbuka di sisi kepala mereka. Sedangkan belut bernapas dengan insang yang dilindungi oleh operkulum, sama seperti ikan bertulang lainnya.

4. Gaya hidup dan ekologi

Sebagian besar spesies lamprey bersifat anadromous, yakni hidup dewasa di laut atau danau besar lalu bermigrasi ke sungai untuk bertelur. Setelah memijah, biasanya lamprey dewasa mati. Larvanya yang disebut ammocoetes hidup di dasar sedimen sebagai penyaring makanan selama beberapa tahun sebelum berubah menjadi dewasa. Ada juga spesies lamprey non-parasit yang tidak memangsa ikan lain, tapi umurnya pendek setelah bertelur.

Belut dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari sungai, muara, hingga laut. Beberapa spesies bersifat catadromous (hidup dewasa di air tawar lalu bermigrasi ke laut untuk bertelur, seperti belut Amerika). Belut umumnya predator yang memangsa invertebrata maupun ikan kecil.

5. Gerakan

Lamprey mampu berenang cepat, tetapi kesulitan melewati arus deras atau jalur yang kompleks. Mereka biasanya berenang dengan kecepatan singkat lalu beristirahat dengan menempel pada permukaan keras. Di sisi lain, belut mampu bergerak maju dan mundur dengan kekuatan yang sama sehingga bisa menarik, memutar, bahkan merobek mangsa yang lebih besar.

6. Peran dalam ekosistem

Lamprey pasifik (commons.wikimedia.org/Jeffrey Lee)
ilustrasi lamprey (commons.wikimedia.org/Jeffrey Lee)

Spesies lamprey asli berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, lamprey laut invasif terbukti merusak perikanan di danau-danau besar Amerika Utara. Mereka mengisap darah ikan-ikan penting seperti trout dan salmon, menyebabkan kerugian besar secara ekonomi maupun ekologi. Karena itu, pengendalian lamprey invasif dilakukan dengan bahan kimia khusus (lampricide) dan pemasangan penghalang migrasi.

Belut memainkan peran penting dalam rantai makanan sebagai predator maupun mangsa. Beberapa spesies, seperti belut Amerika, juga bernilai ekonomi dan budaya. Sayangnya, populasi belut di banyak wilayah terus menurun akibat hilangnya habitat, penangkapan berlebihan, dan perubahan lingkungan. Upaya konservasi sangat dibutuhkan agar belut tetap lestari.

7. Pola makan

Makanan lamprey berbeda saat mereka masih dalam fase larva maupun dewasa. Saat masih menjadi larva, lamprey memakan detritus, alga, dan invertebrata kecil. Lalu, saat tumbuh dewasa, lamprey menjadi parasit yang menempel pada ikan besar atau mamalia laut untuk mengisap darah.

Belut bersifat karnivora. Mereka memangsa serangga, ikan, telur ikan, kepiting, cacing, kerang, katak, hingga bangkai hewan.

Meski sekilas tampak mirip, belut dan lamprey sebenarnya berbeda jauh. Lamprey adalah ikan purba tanpa rahang dengan adaptasi unik untuk menjadi parasit, sementara belut adalah ikan bertulang sejati dengan sejarah evolusi yang lebih baru. Mengenali perbedaan ini membantu kita memahami betapa beragamnya kehidupan di dunia perairan. Dengan menjaga keseimbangan ekosistem, baik belut maupun lamprey tetap bisa memainkan peran penting dalam kehidupan akuatik.

Referensi

CRITFC (Columbia River Inter-Tribal Fish Commission). Diakses pada Agustus 2025. Differences Between a Lamprey and an Eel
Environmental Literacy Council.
Diakses pada Agustus 2025. What Is the Difference Between a Lamprey and an Eel?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us