Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ular kobra (unsplash.com/Anil Sharma)

Intinya sih...

  • King kobra dan kobra berasal dari genus yang berbeda, dengan king kobra tergolong sebagai ular berbisa terpanjang di dunia.
  • King kobra memiliki panjang dan massa tubuh yang lebih besar daripada kobra biasa, serta dapat menyuntikkan bisa dalam jumlah besar per gigitan.
  • King kobra memiliki pola makan yang berbeda, kepala bertudung yang lebih lebar, perilaku agresif, dan umur hidup yang lebih panjang daripada kobra biasa.

Ada banyak sekali jenis ular yang tersebar di seluruh dunia. Dari semuanya, kamu pasti pernah mendengar ular kobra dan king kobra. Kedua ular ini memiliki kesamaan nama dan banyak karakteristik fisik satu sama lain. Namun, sebenarnya ada banyak hal yang membedakan mereka satu sama lain.

Di sini, kita akan membahas semua perbedaan king kobra dan kobra biasa.

1. Genus

ilustrasi ular kobra (pixabay.com/Mike_68)

Meskipun memiliki nama hampir sama, ternyata kobra dan king kobra berasal dari genus yang berbeda. Menurut laman Fact Animal, king kobra bukanlah kobra sejati. Secara genetik, kobra sejati termasuk ke dalam anggota dari genus Naja.

Sementara, king kobra adalah anggota genus Ophiophagus. Hal ini membuat keduanya berbeda dalam klasifikasi ilmiahnya.

2. Ukuran

ilustrasi ular kobra (pixabay.com/antriksh kumar)

King kobra tergolong sebagai ular berbisa terpanjang di dunia. Sementara, panjang ular kobra biasa tidak mencapai panjang king kobra. Menurut laman A-Z Animals, rata-rata king kobra mencapai panjang antara 3,7 hingga 5,5 m, sedangkan varietas kobra biasa hanya mencapai panjang 0,6 hingga 3 m.

King kobra juga memiliki massa tubuh yang lebih berat dari rata-rata ular kobra pada umumnya. Misalnya, berat king kobra biasanya mencapai antara 4,5 hingga 9 kg, sementara spesies kobra lainnya rata-rata hanya memiliki berat 2,3 hingga 4,5 kg.

3. Bisa

ilustrasi ular kobra (unsplash.com/Anil Sharma)

Kobra dan king kobra sama-sama termasuk ular yang berbisa. Namun, ada beberapa perbedaan dalam tingkat racun yang mereka gunakan. Misalnya, menurut penjelasan laman Difference Between, king kobra menyuntikkan bisa dalam jumlah besar per gigitan, cukup untuk membunuh banyak orang atau bahkan mamalia terbesar di Bumi, seperti gajah. Namun, bisa king kobra tidak sepekat kebanyakan ular lainnya.

Sementara, ular kobra biasa tidak menyuntikkan bisa sebanyak king kobra mengingat makanan ular kobra biasanya berupa hewan-hewan kecil, seperti hewan pengerat atau burung. Selain itu, beberapa ular kobra dapat menyemburkan bisa, seringkali sejauh 2,4 m, yang merupakan kemampuan yang tidak dimiliki oleh king kobra.

4. Diet

ilustrasi ular kobra (unsplash.com/Raúl Cacho Oses)

Dilansir laman Public Broadcasting Service, makanan king kobra biasanya berupa hewan berdarah dingin, terutama ular lainnya. King kobra juga dapat mengembangkan pola makan yang kaku dari satu spesies ular dan dapat menolak spesies ular lainnya. Mereka mungkin juga memakan kobra India yang berbisa dan bahkan king kobra kecil.

Sementara, diet ular kobra biasa berupa tikus, tupai tanah, kelinci, amfibi, burung, kadal, dan telur, menurut laman San Diego Zoo Wildlife Alliance. Ular kobra menggunakan lidah bercabang untuk mencium mangsa. Lidah bergerak masuk dan keluar, mengambil partikel bau dari tanah dan meneruskannya ke organ penciuman di langit-langit mulut. Ini membantu kobra mengendus makanan berikutnya.

5. Penampilan

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Hendrik Schlott)

Baik king kobra maupun kobra biasa memiliki kepala bertudung yang digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh atau pemangsa, menurut laman A-Z Animals. Namun, king kobra pada umumnya memiliki tudung yang lebih kecil dibandingkan dengan spesies kobra lainnya.

Meskipun begitu, king kobra memiliki kepala yang lebih lebar daripada banyak jenis kobra lainnya. King kobra juga memiliki pola unik di belakang lehernya, sementara tidak semua ular kobra memiliki pola ini.

6. Perilaku

ilustrasi ular kobra (unsplash.com/Nivedh P)

Diterangkan laman A-Z Animals, king kobra dan jenis kobra lainnya memiliki beberapa perbedaan perilaku. Misalnya, king kobra sering kali terbang setinggi 1,2 m di udara dan menggigit bagian atas tubuh manusia, sementara tidak semua spesies kobra lain melakukan hal ini. Banyak ular kobra hidup di pepohonan dan gurun, sementara king kobra sering ditemukan di daerah berpenduduk.

Beberapa penghobi ular memilih ular kobra untuk dijadikan peliharaan. Namun, king kobra tidak disarankan dijadikan sebagai hewan peliharaan. Meskipun begitu, kedua ular ini dinilai sangat berbahaya untuk dijadikan peliharaan karena gigitannya yang berbisa dan sifatnya yang agresif.

7. Habitat

ilustrasi king kobra (unsplash.com/Boris Smokrovic)

Ular kobra terdiri dari setidaknya 37 spesies dan secara keseluruhan ada di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Sementara, king kobra hanya hidup di Asia selatan dan tenggara, menurut laman A-Z Animals.

King kobra menghuni lahan basah, semak belukar, dan hutan. Sementara, jenis kobra lain dapat hidup di berbagai habitat, seperti hutan hujan, padang rumput terbuka, dataran pantai, dan iklim kering.

Selain itu, king kobra memiliki umur yang lebih panjang, yaitu sekitar 15 hingga 20 tahun. Sementara, spesies kobra lainnya hanya hidup antara 5 hingga 12 tahun. Semua ular cenderung hidup lebih lama saat dipelihara di penangkaran daripada di alam liar.

Terlepas dari namanya, ternyata king kobra memiliki banyak perbedaan dari kobra lainnya.  Keduanya termasuk hewan yang sangat berbahaya sehingga kamu perlu berhati-hati dan menghindar jika bertemu dengan mereka.

Editorial Team