Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Mitologi dan Sejarah, Sama-Sama Cerita Masa Lalu

ilustrasi mitologi (pixabay.com/lqiuz)

Memiliki beberapa perbedaan, mitologi dan sejarah kerap kali disamakan satu dengan yang lain. Persamaan yang paling banyak dibicarakan adalah sama-sama berangkat dari masa lalu. Keduanya bersumber dari peristiwa yang sudah terjadi yang kemudian dikaji sehingga memiliki makna untuk orang masa kini.

Namun di antara persamaan tersebut, mitologi dan sejarah memiliki perbedaan yang lebih besar. Mulai dari definisi, cara mengkaji hingga bagaimana pengaruh mitologi dan sejarah untuk masyarakat masa kini. Bahkan berpengaruh untuk membangun kreatifitas anak muda.

1. Pengertian

ilustrasi sejarah (pexels.com/Pixabay)

Ada banyak cara untuk mendefinisikan mitologi dan serjarah. Dikutip dari differencedigest, mitologi merupakan kumpulan cerita ataupun legenda yang mengisahkan kepercayaan, adat istiadat serta ritual sebuah budaya. Sedangkan sejarah adalah studi tentang kejadian di masa lalu yang melibatkan analisis dan interpretasi dari catatan tertulis, artefak serta tradisi lisan.

Sedangkan berdasarkan testbook, mitologi adalah cerita rakyat yang beredar di masyarakat dan memiliki makna yang penting. Sedangkan sejarah adalah istilah komprehensif tentang masa lalu, ingatan, penemuan, pengorganisasian, ilustrasi serta pemahaman atas fakta yang terjadi. 

2. Lingkup pembahasan

ilustrasi mitologi (pexels.com/Amar Preciado)

Dalam pembahasannya, mitologi sering kali membahas tentang makhluk gaib, dewa, dewi, tindakan heroik hingga kekuatan magis yang ada disekitar kita. Ada pula pembasahan tentang penciptaan dunia hingga kehancuran masa depan.

Sedangkan sejarah mempelajari berbagai aspek, khususnya kehidupan manusia. Misalnya ilmu pengetahuan, intelektual, agama, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

3. Bukti

ilustrasi sejarah (pixabay.com/DariuszSankowski)

Dikaitkan dengan bukti, mitologi tidak memiliki dokumentasi faktual. Mitologi hanya mengacu pada cerita ataupun legenda yang diturunkan turun menurun. Sehingga dalam mempelajarinya berdasarkan pada perspektif masing-masing.

Untuk mempelajari atau mendalami sebuah sejarah diperlukan bukti yang faktual. Dimana bukti ini bisa didapatkan dari konsultasi dengan sumber primer seperti saksi mata atau dokumen resmi lengkap dengan tanggal dan bukti.

Pengkajiannya dilakukan dengan pertimbangan bagaimana individu dan kelompok dalam berinteraksi sepanjang waktu. Serta sistem politik, ekonomi serta budaya yang berkembang. Selain itu, dalam proses pengkajian tersebut harus dilakukan oleh para ahli dengan metode penelitian.

4. Manfaat

ilustrasi mitologi (pexels.com/Francesco Ungaro)

Mitologi memiliki kontribusi memberikan nilai moral misalnya tentang kebaikan, kejahatan, cinta, benci serta pengorbanan dan keegoisan. Hal ini bermanfaat khususnya untuk anak-anak sehingga bisa mengajarkan nilai-nilai kehidupan serta dekat dengan budaya.

Di dunia modern, tokoh-tokoh mitologi dapat menginspirasi kreativitas, baik ceritanya ataupun tokoh yang ada di cerita tersebut. Selain itu, mitologi sering kali digunakan untuk menjelaskan peristiwa alam ataupun memahami keyakinan dan tradisi budaya.

Dalam mendalami sejarah, fokus utama dalah perilaku manusia serta struktur masyarakat. Untuk itu, sejarah memberi manfaat bagi manusia untuk memahami isu kontemporer yang terjadi saat ini serta bagaimana pengaruh masa lalu untuk kehidupan masa kini.

5. Contoh

ilustrasi sejarah (unsplash.com/Mr Cup / Fabien Barral)

Contoh mitologi, seperti mitologi Yunani yang berhubungan dengan Dewa Zeus, Medusa, Hercules. Adapula Mitologi Nordik dengan Thor, Loki dan Odin serta adalah pula Mitologi Mesir dengan Isis, Horus dan Ra.

Sedangkan contoh sejarah seperti peradaban Mesir Kuno ataupun Mesopotamia. Ada juga periode Reinasans dengan kemajuannya di bidang politik, seni, sastra dan sains. Peristiwa Perang Dunia (PD I) ataupun Perang Dunia II (PD II) juga merupakan contoh penting bagi umat manusia.

Walaupun keduanya merupakan cerita di masa lalu, tapi subjek yang dibahasnya berbeda. Tak hanya itu, tujuan penyampaiannya juga memiliki dampak berbeda antara mitologi dan sejarah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us