Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Suhu Panas dan Gelombang Panas yang Dianggap Sama

ilustrasi panas terik (freepik.com/freepik)

Akhir-akhir ini apakah kamu merasa suhu udara terasa sangat menyengat? Bahkan gerahnya bisa sampai di dalam rumah. Meski terasa luar biasa panasnya, dikabarkan bahwa Indonesia tidak termasuk dalam wilayah yang mengalami heat wave sebagaimana kawasan Asia Tenggara lainnya.

Namun, bentar dulu, apa perbedaan suhu panas dan gelombang panas? Toh, dua-duanya disebabkan oleh matahari terik dan bikin kita kipas-kipas seharian. Well, nyatanya ada perbedaan antara keduanya, lho. Berikut penjelasan lengkapnya buat kamu.

Perbedaan suhu panas dan gelombang panas

ilustrasi cuaca panas (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa suhu panas merupakan kondisi ketika suhu udara meningkat. Penyebabnya adalah paparan panas matahari secara langsung dan kurangnya awan yang menutupinya. Ibaratnya, kita disinari lansgung oleh matahari tanpa penghalang. 

Selain itu, suhu panas juga bisa disebabkan oleh posisi semu matahari yang berada di titik tertentu garis ekuator. Di Indonesia, posisi matahari tersebut menjadi tanda bahwa negara kita sudah memasuki musim kemarau yang mana suhu lebih tinggi. 

Sementara itu, gelombang panas adalah periode cuaca panas yang tidak normal dan berlangsung selama beberapa hari hingga bulan. Dilansir World Meteorological Organization, wilayah yang mengalami heat wave biasanya dapat mencapai suhu maksimum lebih tinggi 5 derajat Celsius atau lebih dari suhu rata-rata.

Lebih lanjut, dikatakan terjadi gelombang panas ketika suhu minimum sangat tinggi. Nah, pengukuran suhu minimum pada malam hari ini sama pentingnya. Pasalnya, mlalam yang sangat panas memengaruhi tubuh dan membuat suhu panas siang hari bertahan lebih lama.

Ya, benar, dua-duanya memang terasa sangat panas bagi manusia. Kita pun mungkin tidak mengetahui perbedaan suhu panas dan gelombang panas tanpa melakukan pengukuran yang tepat sehingga menganggap keduanya sama.

Dampak gelombang panas

Ilustrasi Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Dibanding suhu panas, gelombang panas bisa memicu efek samping yang lebih serius pada kehidupan. Termasuk memengaruhi kesehatan manusia bahkan hewan, sosial, lingkungan, dan ekonomi. 

Sebuah penelitian dalam Nature Medicine menyebutkan bahwa gelombang panas di Eropa yang terjadi sepanjang musim panas 2022 menyebabkan 60 ribu orang meninggal. Di luar itu, manusia juga berisiko mengalami heat stroke yakin ketika tubuh tidak lagi dapat mengontrol suhu karena peningkatannya sangat cepat, melansir Better Health Channel

Tidak hanya pada manusia, gelombang panas juga dapat memengaruhi ekologi sekitar. Adanya heat wave tanpa dibarengi curah hujan dapat menyebabkan kekurangan air dan peningkatan tekanan pada tanaman. Dilansir Future Earth, efeknya, pertumbuhan tanaman berkurang dan akhirnya memengaruhi basis produksi energi dan rantai makanan.

Lebih lanjut, dampaknya pun memengaruhi berbagai sektor industri seperti pertanian, pertambangan, konstruksi, manufaktur, hingga transportasi. Hilangnya produktivitas akibat panas menjadi salah satu kerugian ekonomi terbesar akibat panas tinggi dan perubahan iklim ini, melansir Joint Economic Comittee Democrats.

Setelah mengetahui perbedaan suhu panas dan gelombang panas di atas, tidak usah panik, ya. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, melainkan lebih pada suhu panas yang memang rutin terjadi setiap tahunnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us