Bahaya Fitnah, 8 Perusahaan Ini Hampir Runtuh karena Hoaks

Semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin yang menggoyangnya. Perusahaan-perusahaan besar tahu besar bagaimana nasib perusahaan mereka sempat digoyang isu-isu tidak sedap yang sebenarnya hanya isu!
Namun, isu tersebut dipercayai oleh masyarakat, sehingga mengaburkan pandangan masyarakat. Hal tersebut juga membuat penjualan menurun, malah membuat produk-produk harus ditarik agar kontroversi bisa mereda. Tak perlu dijelaskan lebih panjang lagi, biar 8 kasus ini yang bersaksi betapa kejamnya hoaks pada citra perusahaan!
1. General Foods: Permen Pop Rocks bikin perut meledak

Ingat Pop Rocks? Permen dengan sensasi meletup di mulut tersebut sempat dituduh bisa bikin perut meledak jika dibarengi minuman soda! Hoaks diawali dari cerita bahwa Little Mikey, tokoh anak untuk iklan Life Cereal yang diperankan John Gilchrist pada 1972, mati karena perutnya meledak setelah makan Pop Rocks lalu minum 6 kaleng Coca Cola.
Hal tersebut membuat anak-anak dilarang membeli Pop Rocks untuk beberapa waktu, hingga angka penjualan Pop Rocks menurun drastis! Merasa bersalah, General Mills, perusahaan yang dipasarkan Little Mikey, kemudian menjalankan kampanye pada 1979 untuk meredakan isu tersebut. Namun, bukannya reda, isu tersebut malah semakin besar!
BPOM Amerika Serikat (FDA) sampai harus turun tangan dan menenangkan masyarakat bahwa Pop Rocks tidak bikin perut meledak. Akhirnya, hoaks mereda. Namun, Pop Rocks keburu ditarik dari pasar pada 1983, sebelum akhirnya kembali setelah diambil alih oleh Zeta Espacial, perusahaan makanan asal Spanyol. Mencoba eksperimen mencampurkan soda dan Pop Rocks di perut babi, Mythbuster melucuti hoaks Pop Rocks dalam video berikut:
2. Life Savers: Permen karet yang ada telur laba-laba

Siapa yang tidak suka permen karet dengan teksturnya yang chewy? Namun, justru permen karet Bubble Yum dari Life Savers yang diperkenalkan pada 1975 sempat dirundung masalah karena kekenyalannya dituduh karena pencampuran telur laba-laba!? Ya, isu tersebutlah yang muncul pada 1977.
Life Savers kemudian menggelar kampanye besar-besaran untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Bubble Yum. Namun, seperti kata Presiden Life Savers saat diwawancara Majalah People, William Mack Morris,
"Memerangi hoaks sama seperti menjaring angin."
Bubble Yum kemudian merilis iklan di kolom koran AS bahwa telur laba-laba di permen karet adalah hoaks. Terdengar simpel? Ampuh! Penjualan Bubble Yum kembali meroket. Akhirnya, Bubble Yum diakuisisi oleh perusahaan cokelat, Hershey.
3. Taco Bell: Daging pada menu adalah daging hewan peliharaan

Sudah beroperasi sejak 1962, Taco Bell sempat harus bertempur dengan hoaks pada 2011. Salah satu waralaba fast-food terbesar di AS ini memasang iklan bahwa resepnya adalah 88 persen daging. Seperti biasa, masyarakat malah lebih penasaran dengan 12 persen sisanya. Apa kata Taco Bell?
"Rahasia~"
Namun, pernyataan tersebut malah menjadi batu sandungan untuk Taco Bell. Kenapa? Situs berita fiktif AS yang terkenal gemar merilis berita satir, Weekly World News, kemudian merilis "hasil investigasi" fiktif bahwa Taco Bell mengimpor daging hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dari Tiongkok.
FDA sempat ingin menutup paksa Taco Bell karena hoaks tersebut. Taco Bell akhirnya menyingkapkan resep dagingnya ke FDA yang terdiri dari daging, bumbu Meksiko, dan bumbu penyedap lainnya. Setelah dicek, tidak ada daging hewan peliharaan di dalamnya. Kalau ada, bisa muntah-muntah!
4. Snapple: Dianggap mendukung KKK dan perbudakan kolonialisme

Merek minuman teh dan jus Amerika, Snapple, sempat salah langkah dalam mengemas minuman rasa teh mereka di tahun 1990an. Snapple menggunakan citra peristiwa Boston Tea Party untuk mengemas minuman teh mereka. Alih-alih patriotisme, rakyat AS malah mengatakan Snapple mendukung perbudakan karena gambarnya sekilas seperti kapal mengangkut budak di pelabuhan New York!
Tidak sampai di situ saja, orang-orang memperhatikan huruf "K" yang muncul di kemasan tersebut. Sebenarnya, "K" di sini menandakan Snapple adalah produk "Kosher" (halal dalam budaya Yahudi). Namun, orang-orang malah menganggapnya sebagai:
- Simbol Ku Klux Klan, organisasi supremasi kulit putih; dan
- Pajak Kosher: tuduhan pemerasan perusahaan makanan agar membayar organisasi Yahudi untuk sertifikasi Kosher.
Tuduhan ke-2 dipicu oleh fakta bahwa ketiga pendiri Snapple - Leonard Marsh, Hyman Golden, & Arnold Greenberg - memang keturunan Yahudi. Marsh, Golden, dan Greenberg akhirnya melakukan kampanye untuk memerangi hoaks tersebut sampai selesai. Namun, dari manakah asal hoaks-hoaks ini? Masih menjadi misteri.
5. Pepsi: Ada jarum di dalam minuman Diet Pepsi

Pada satu malam 9 Juni 1993 di Washington, AS, seorang pria berusia 82 tahun melihat ke dalam kaleng Diet Pepsi-nya, jackpot, ia melihat sebuah jarum! Kemudian laporan benda tajam dalam minuman Pepsi pun menyeruak di AS, lebih dari 50 kasus dari 23 negara bagian dilaporkan, dari jarum hingga peluru!
FDA tidak langsung bertindak karena tidak ada korban, namun memperingatkan adanya denda 250.000 dolar dan penjara 5 tahun bagi pembuat laporan palsu. FDA kemudian mengendus adanya oknum yang ingin menipu Pepsi. Selesai hanya dalam 11 hari, FDA berhasil mengamankan sekitar 20 penipu.
Penjualan Diet Pepsi sempat turun selama hoaks tersebut beredar, sebelum naik kembali pada 4 Juli 1993, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS.
6. Procter & Gamble: Dianggap memuja setan

Pada 1980an - 1990an, beredar rumor bahwa Presiden Procter & Gamble (P&G) muncul di salah satu acara TV dan mengaku sebagai pemuja setan, serta sebagian keuntungan P&G yang adalah produsen barang konsumen internasional disumbangkan ke Gereja Setan AS.
Rumor tersebut diperkuat lambang P&G, pria di bulan yang memandang 13 bintang. Logo tersebut sebenarnya muncul sejak 1851 dan 13 bintang tersebut adalah 13 koloni AS di masa Revolusi Amerika. Akan tetapi, orang-orang melihatnya sebagai lambang setan dan rambut serta janggut pria di lambang tersebut seperti tanduk dan angka setan, "666".
Sebenarnya, Gereja Setan AS pun membantah mendukung P&G atau mendapatkan sokongan dana. Malah, acara TV yang dijadikan bahan hoaks, Phil Donahue Show, membantah pernah mengundang Presiden P&G.
Karena tidak kunjung reda, P&G akhirnya berhenti memakai logo tersebut sejak 1985. P&G menuduh perusahaan rival mereka, Amway, sebagai penyebar hoaks tersebut dan mencoba menuntut mereka pada 1995 - 2003. Gagal pertama kali, pada 2007, P&G berhasil memenangkan gugatan terhadap Amway dan mendapatkan ganti rugi 19 juta dolar AS!
7. Girl Scouts: Kue yang dicampur dengan kaca

Gadis pramuka (Girl Scouts) di AS memiliki citra erat dengan penjual kue. Ternyata, pada 1985, nama Girl Scouts sempat tercoreng karena hoaks adanya gelas dan benda tajam pada kuenya, menghasilkan 6 laporan! Tidak seperti Pepsi, kasus kali ini benar-benar melibatkan korban yang "katanya" terluka oleh potongan gelas dalam kue tersebut.
Kasus ini melibatkan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan kue Girl Scouts ditarik dari pasar. Untungnya, kerugian yang diderita Girl Scouts tidak setinggi yang ditakutkan, hanya sekitar 300 ribu dolar AS. Girl Scouts kemudian mengganti desain kotak kue mereka dan bisnis kue tersebut kembali berjalan seperti biasa.
8. KFC: Ayamnya menjalani modifikasi genetik

Renyah dan besarnya ayam Kentucky Fried Chicken (KFC) sering mengundang tanya. Dan, karena tidak ada kepastian, hoaks pun beredar menyerang KFC cabang Tiongkok. Situs Daily Buzz Live pada 2015 mengutip studi dari University of New Hampshire (UNH) bahwa ayam KFC mengambil "jalan pintas" dengan memodifikasi ayamnya secara genetik.
Agar terlihat asli, situs tersebut sampai mengunggah gambar ayam menyeramkan dengan kaki dan sayap tiga dan tulang kecil. Rumor tersebut kembali mengobarkan api hoaks mengenai keaslian ayam KFC. Namun, UNH membantah merilis studi tersebut. KFC mengecam hoaks tersebut dan menegaskan bahwa ayam yang mereka pakai tidak mengalami modifikasi genetik.
Setelah diusut Reuters, ternyata KFC menangkap tiga perusahaan Tiongkok yang menjadi biang kerok hoaks tersebut. Pada 2016, pengadilan Shanghai menjatuhkan hukuman denda 91 ribu dolar AS pada tiga perusahaan tersebut. Namun, karena hoaks tersebut, penjualan KFC di Tiongkok terpukul berat.

Bila diibaratkan, hoaks adalah puntung rokok yang dibuang di tengah hutan. Kebakaran hutan besar adalah kerugian yang harus diderita karena hoaks tersebut. Oleh karena itu, perusahaan benar-benar menyikapi hoaks karena dapat berpengaruh pada penjualan dan citra mereka.
Itulah 8 perusahaan yang hampir runyam karena hoaks yang melanda perusahaan mereka. Meskipun terbukti tidak benar, perspektif masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan ini sudah tercoreng dan tidak jarang malah perusahaan-perusahaan tersebut harus mengalah dan menebus kesalahan yang sebenarnya tidak mereka lakukan!