Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Sekotak Cokelat di Hari Valentine, Kenapa Sering Menjadi Kado?

ilustrasi seseorang membuka kado cokelat di Hari Valentine (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi seseorang membuka kado cokelat di Hari Valentine (pexels.com/Budgeron Bach)

Ibarat pohon cemara selalu ada di Hari Natal, sekotak cokelat yang disertai dengan kartu ucapan menjadi simbol wajib Hari Valentine. Tidak hanya ini saja, toko-toko atau supermarket bahkan secara khusus menjual cokelat dengan kemasan menarik menjelang Hari Valentine.

Cokelat berasal dari pohon kakao yang dulunya hanya ada di Amerika Tengah dan Selatan. Perdagangan dan imperialisme membuat bibit pohon kakao akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk ke Indonesia.

Namun, bagaimanakah ceritanya hingga cokelat selalu ada di Hari Valentine? Yuk, kita simak ulasannya bersama-sama.

1. Bangsa Maya menggunakan cokelat sebagai kado pernikahan atau maskawin

koin (pexels.com/pixabay)
koin (pexels.com/pixabay)

Mengutip sebuah artikel di laman Science, bangsa Maya sekitar pertengahan abad ke-7 hingga 8 Masehi menggunakan minuman cokelat sebagai bentuk pembayaran akan barang atau jasa. Mereka kemudian menggunakan biji cokelat yang dikeringkan atau difermentasi sebagai koin uang pada 691 Masehi hingga 900 Masehi . 

Selain itu, bangsa Maya juga menganggap cokelat sebagai makanan mewah, status sosial seseorang, termasuk menggunakannya sebagai hadiah pernikahan. Dilansir Smithsonian Magazine, pemimpin bangsa Maya yang dikenal dengan nama 8 Deer menggunakan cokelat sebagai maskawin di upacara pernikahan di Monte Alban di awal abad 12.

2. Cokelat dijuluki ramuan cinta atau "elixir of love"

ilustrasi kartu Valentine sebagai bentuk ungkapan rasa suka (pexels.com/alleksana)
ilustrasi kartu Valentine sebagai bentuk ungkapan rasa suka (pexels.com/alleksana)

Sebuah artikel di NPR menyebutkan bahwa Giacomo Casanova yang adalah seorang petualang dari Italia yang menjuluki cokelat sebagai ramuan cinta atau elixir of love. Tidak jauh berbeda dari bangsa Maya, cokelat di Eropa juga diasosiasikan dengan kemewahan dan dijual dengan harga yang mahal.

Namun pada masa pemerintahan Ratu Victoria di tahun 1837, cokelat, layanan pos, dan kartu ucapan dijual dengan harga yang terjangkau sehingga masyarakat dari kelas menengah juga dapat membelinya. Dikarenakan hal ini, perayaan Hari Valentine yang berkaitan dengan mengirim kartu dan cokelat menjadi semakin populer.

3. J.S. Fry & Sons pertama kali membuat cokelat batang

ilustrasi cokelat batang (unsplash.com/Tamas Pap)
ilustrasi cokelat batang (unsplash.com/Tamas Pap)

J.S. Fry & Sons adalah industri cokelat di Inggris yang pertama kali membuat cokelat batang. Dilansir Smithsonian, Joseph Fry membuat cokelat batang pada tahun 1847 dengan cara memindahkan ekstra lemak kakao dan kemudian memasukkannya kembali perlahan-lahan ke dalam cokelat yang meleleh.

Dikutip dari sebuah artikel di British City Council Museum, J.S. Fry & Sons juga merupakan pelopor penggunaan label cetak berwarna di kemasan. Pada akhirnya industri ini bergabung dengan Cadbury di akhir tahun 1960an.

4. Cokelat Cadbury menjadi cokelat pertama yang dikomersialkan untuk Valentine

ilustrasi kotak cokelat berbentuk hati (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi kotak cokelat berbentuk hati (pexels.com/RODNAE Productions)

Cadbury tentunya tidak terdengar asing di telinga kita. Ternyata ia menjadi cokelat pertama yang dikomersialkan untuk Hari Valentine, lho.

Merangkum artikel di NPR, Richard Cadbury pada tahun 1861 membuat ganache rasa cokelat dan krim buah yang dimasukkan ke dalam kaleng yang didekorasi cantik dan kemudian dijual. Richard Cadbury menyebut kotak tersebut fancy boxes of chocolate.

Sekedar informasi, Richard Cadbury mendesain sendiri kotak cokelat tersebut. Lalu merujuk sumber yang sama, pada tahun 1861, ia membuat kotak kaleng berbentuk hati yang diisi dengan cokelat untuk acara romantis seperti Hari Valentine. Fungsi dari kaleng tersebut adalah untuk menyimpan surat cinta dan kenang-kenangan yang berharga.

5. Cokelat Valentine dengan kotak berbentuk hati juga digemari di Amerika Serikat

ilustrasi cokelat "kiss" buatan Hershey (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi cokelat "kiss" buatan Hershey (pixabay.com/StockSnap)

Berbeda dengan Inggris, di Amerika Serikat, ada Russell Stover dengan Secret Lace Heart-nya dan Hershey dengan cokelat kiss. Pemilik Russell Stover di tahun 1920-an membuat cokelat dan mengemasnya di dalam kotak berbentuk hati. Mengutip TBRNewsMedia, produk ini dikenal dengan nama Red Foil Heart dan Secret Lace Heart. Sejak saat itu Russell Stover menjadi merek kotak cokelat nomor satu di Amerika Serikat.

Sementara dengan Hershey, bentuk cokelat menyerupai tetesan air mata dan karena bunyi mesin yang memproduksi cokelat ini mengeluarkan bunyi yang terdengar seperti ciuman maka dinamai Hershey kiss. Merujuk artikel di Time, cokelat Hershey merupakan produk permen terpopuler kedua untuk Hari Valentine di Amerika Serikat pada tahun 2014. Hershey juga membuat cokelat edisi khusus Valentine.

Berdasarkan informasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa dulunya, cokelat merupakan bahan baku yang mahal sehingga minumannya hanya dapat dinikmati oleh golongan tertentu. Richard Cadbury adalah orang pertama yang mengaitkan Hari Valentine dengan kado berupa cokelat.

Ia kemudian mengiklankan produk cokelat yang disebut fancy box ke publik. Sejak saat itu, Hari Valentine identik dengan sekotak cokelat berbentuk hati atau memberikan makanan manis itu ke orang spesial

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maria Sutrisno
EditorMaria Sutrisno
Follow Us