5 Fakta Semut Panda, Spesies Tawon Kejam yang Harus Dihindari

Wilayah penyebaran semut panda sangat terbatas, menghuni hutan sklerofil di Chili. Mereka berada dalam famili Mutillidae dan memiliki nama ilmiah Euspinolia militaris. Jangan terkecoh oleh namanya karena mereka adalah spesies tawon, di mana betina tidak punya sayap, tapi jantan punya. Ukurannya beragam hingga 8 milimeter panjangnya. Spesies ini pertama kali ditemukan pada tahun 1938.
Walaupun ukuran dan tubuhnya tampak menggemaskan, tapi perlu kamu ingat bahwa mereka tetaplah tawon. Khususnya betina yang memiliki penyengat mematikan. Sayangnya, tidak banyak informasi yang tersedia mengenai spesies tawon ini. Semoga fakta-fakta di bawah ini bisa memuaskan rasa penasaranmu, ya!
1. Bukan semut, tapi tawon!

Memang banyak hewan yang dinamai dari penampilannya, tapi terkadang itu tidak terlalu akurat. Seperti semut panda ini. Mereka sebenarnya adalah jenis tawon yang berada dalam famili Mutillidae. Tawon betina dari spesies ini tidak memiliki sayap sehingga menyerupai semut besar berbulu.
Live Science menginformasikan bahwa mereka punya bulu putih beludru dan bintik hitam di sekitar matanya, mirip seperti panda. Itulah mengapa mereka dinamai semut panda. Tapi, perlu kamu ingat bahwa warna itu hanya dimiliki oleh betina, ya. Bukan semut, bukan panda, tapi tawon!
2. Hanya betina yang memiliki penyengat

Selain warna unik yang hanya dimiliki oleh betina, itu sifatnya aposematik. Berguna memperingatkan pemangsa bahwa mereka tidak bisa diprovokasi dengan mudah. Ada sengatan mematikan yang beracun. Tidak hanya pada pemangsa, bahkan bisa menyakiti manusia jika tersengat.
Sumber yang sama menjelaskan bahwa hanya betina yang memiliki penyengat. Panjangnya sekitar setengah dari penjang tubuhnya, kira-kira sepanjang 8 milimeter. Jadi, berhati-hatilah jika melihat spesies tawon ini. JIka bisa, hindari dan jangan menyentuhnya.
3. Memilih hidup menyendiri

Tidak hanya berbahaya, semut panda tidak membentuk koloni. Mereka sepertinya lebih suka hidup menyendiri, di habitat yang kering. Spesies tawon ini mengonsumsi nektar dan serangga kecil. Tempat tinggalnya cenderung berada di area berpasir yang memudahkannya untuk berburu makanan.
4. Kerangka luarnya sangat keras

Ada lagi adaptasi berguna dari semut panda, lho. Dikutip dari laman The Ethogram, mereka punya rangka luar yang sangat kuat. Bahkan menyusahkan para ahli serangga yang ingin melakukan penelitian. Kerangka luarnya yang keras itu berguna untuk mengurangi kehilangan air, sebab mereka hidup di daerah kering. Sekaligus memudahkannya menyerang sarang bawah tanah dari spesies inangnya.
5. Menghasilkan suara khusus saat terancam

Pernahkah kamu mendengar tawon mengeluarkan suara? Ternyata itu adalah respon ketika merasa terancam. Semut panda menghasilkannya melalui stridulasi yaitu menggesekkan bagian tubuh tertentu. Berbeda dari mutilid lainya, suaranya mengandung unsur ultrasonik yang lebih kuat.
Jumlah pulsanya lebih banyak (terdiri dari banyak getaran) dan berlangsung lebih lama. Selain itu, jeda antar suara juga lebih panjang. Singkatnya, itu lebih kompleks tapi tidak secepat suara yang dihasilkan dari mutilid lainnya, dilansir iNaturalist.
Sekarang kamu tahu bahwa semut panda ternyata bukan semut atau panda, tapi jenis tawon yang berbahaya. Khususnya betina yang punya sengatan mematikan bagi mangsa. Sebagai informasi tambahan, spesies ini juga cukup kejam karena menggunakan larva lebah dan tawon lainnya sebagai inang dari larvanya.
Betina akan meletakkan satu telur di setiap larva atau pupa yang ditemukannya. Saat telurnya menetas, mereka akan masuk ke dalam larva inang, tumbuh di dalamnya, memakan jaringan dan membunuhnya. Tidak banyak informasi mengenai status konservasinya, tapi mereka mungkin terdampak oleh perubahan iklim yang ekstrem.