5 Serangga Pemakan Serangga, Capung Makan Ratusan Nyamuk Setiap Hari

- Kelabang adalah omnivora yang menggunakan antena sensitif untuk mendeteksi mangsa, seperti semut, kutu busuk, dan laba-laba.
- Semut api berburu secara berkelompok dan dapat memakan mangsa besar seperti kodok kecil, tikus, dan ular.
- Belalang sembah dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat untuk melacak gerakan mangsa dengan sangat baik di daerah subtropis dan tropis.
Sebagian besar serangga yang kita tahu adalah herbivora yang memakan tumbuhan atau menjadi hama tanaman bagi daun, bunga, buah, akar dapat merusak dan menyebarkan penyakit pada tanaman. Hewan-hewan yang dimaksud berupa belalang, ulat, kutu daun, kumbang, wereng, walang sangit dll.
Sebaliknya ada juga serangga dengan tipe pemakan herbivora dan karnivora yang memangsa sesama serangga lain juga, lho. Tak hanya membahas pola diet alaminya adalah berbagai serangga. Artikel ini juga akan membahas cara mereka berburu mangsa dengan keunikan masing-masing. Langsung saja baca.
1.Kelabang

Kelabang ditemukan di seluruh dunia di mana mereka beradaptasi di bebatuan, tumpukan kayu bakar, serasah daun, kulit pohon, di tempat yang gelap, sempit dan juga tertutup. Kelabang adalah omnivora yang memakan semut, kutu busuk, kecoa, rayap, laba-laba, cacing tanah, siput dll. Kelabang menggunakan antena sensitf untuk mendeteksi mangsa. Mangsanya dicabik-cabik, kemudian dikunyah.
Kelabang memiliki tubuh yang panjang dan pipih mencapai 1 inci dengan tubuh berwarna coklat kekuningan dilengkapi tiga garis gelap membentang di sepanjang bagian atas tubuh. Matanya besar dan kakinya memiliki 15 segmen yang panjang dan ramping seperti benang. Jantan melakukan tarian pacaran untuk membujuk betina dalam menerima paket sperma. Betina bisa bertelur sebanyak 35 butir.
2.Semut api

Dilansir Orkincanada, Semut api berwarna merah hingga hitam, semut pekerja mempunyai panjang hingga 6 mm dan ratu mencapai panjang 25 mm. Semut api memiliki 2 segmen antara dada dan perutnya dan terdapat dua segmen di setiap antenanya. Semut api tersebar ke seluruh dunia terutama di iklim hangat, tropis dan subtropis.
Semut api berburu secara berkelompok bekerja sama untuk menangkap mangsa serta menyerangnya dalam jumlah besar. Beramai-ramai mengeluarkan sengatan beracun dan menggigit menggunakan rahangnya. Mangsa alaminya meliputi larva lalat, ngengat, ulat, spesies semut lainnya dan serangga mati. Semut api pun dapat memakan mangsa besar seperti kodok kecil, tikus dan ular.
3.Kumbang tanah

Kumbang tanah hidup dan berkembang biak di tanah, sesuai namanya. Serangga ini cenderung ditemukan di bawah batang kayu, batu, kayu, puing-puing, kebun buah-buahan dll. Kumbang tanah tersebar ke seluruh dunia khususnya di iklim hangat dan sedang, habitat hutan, padang rumput dan berbatu.
Kumbang tanah memangsa serangga: semut, kutu daun, belatung, siput dan cacing. Kumbang tanah menggunakan antena sangat sensitif untuk mencium bau mangsa misalnya bau dari serangga atau larva yang tersembunyi di dalam tanah. Kumbang tanah lebih memilih mangsa serangga muda dan larva karena gak bisa melawan kumbang tanah.
4.Belalang sembah

Belalang sembah akan memutar kepalanya hingga 180 derajat untuk melacak gerakan mangsa dengan sangat baik. Diberkahi penglihatan yang tajam membuatnya mampu melihat arah mangsa dengan sangat akurat, jelas Sabisabi. Belalang sembah memakan dengan lembut mulai dari kepala hingga kaki. Mangsanya seperti jangkrik, ngengat, belalang, lalat dll.
Belalang sembah tidak ditemukan di seluruh dunia, melainkan di daerah subtropis dan tropis seperti Asia Tenggara, Afrika yang tropis, Amerika Tengah dan Selatan serta beberapa bagian Australia. Mereka juga ditemukan di iklim sedang seperti Eropa dan Amerika Utara. Serangga tangguh ini juga memangsa katak, kadal dan tikus.
5.Capung

Capung memiliki tubuh panjang dan kurus dengan dua pasang sayap yang memanjang secara horizontal dan diberkahi sayap transparan warna-warni. Capung dapat memakan ratusan nyamuk setiap harinya. Serangga lain yang dimakannya yakni agas, jangkrik, lalat dan serangga lainnya. Mereka menangkap mangsanya dengan menyendok kakinya untuk menampung para mangsa.
Capung memiliki kecepatan maksimum 29 mil per jam. Mereka terbang ke depan, ke samping dan mundur. Capung memiliki mata majemuk besar di mana setiap matanya memiliki ribuan lensa memberikan mereka penglihatan untuk menemukan mangsa ke segala arah.
Semut api dan kelabang adalah omnivora, sedangkan belalang sembah dan capung adalah karnivora. Suku Khoi dan San di Afrika Selatan, menyebut belalang sembah sebagai dewa Bushmen karena menganggapnya sebagai pertanda keberuntungan. Capung adalah salah satu serangga pertama ditemukan sejak ratusan juta tahun sebelum adanya dinosaurus. Dibuktikan dengan adanya fosil dengan lebar sayap 60 cm.