Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Serangga yang Hidup Berkoloni, Tak Jarang Jadi Hama yang Merugikan!

Lebah, salah satu serangga yang hidup berkoloni (commons.wikimedia.org/Muhammad Mahdi Karim)
Intinya sih...
  • Semut hidup berkoloni di berbagai tempat dan memiliki hierarki yang terdiri atas ratu, prajurit, dan pekerja.
  • Rayap juga hidup berkoloni dengan hierarki yang terstruktur untuk melahirkan, mencari makan, dan membangun koloni.
  • Belalang tidak hidup secara terstruktur dalam koloni namun bisa berkumpul menjadi kelompok raksasa yang merusak tanaman.

Sudah menjadi rahasia umum kalau serangga merupakan hewan kecil yang hidup berdampingan dengan manusia. Lebih lanjut, ada serangga yang hidup sendiri, namun ada juga yang hidup berkoloni. Koloni serangga bisa ditemukan di berbagai tempat, mulai dari di dalam tanah, di pepohonan, semak-semak, di sela-sela batu, di area lembab sampai di dalam rumah.

Sebenarnya serangga yang berkoloni tidak agresif, tapi mereka bisa menyerang jika terganggu dan bisa jadi hama yang cukup merugikan. Nah, supaya pengetahuanmu bertambah kali ini kita akan membahas beberapa jenis serangga yang hidup berkoloni.

1. Semut

Semut (commons.wikimedia.org/Corey Leopold)

Semut merupakan serangga koloni yang paling terkenal dan paling mudah dijumpai. Bayangkan saja, hewan kecil ini bisa ditemukan di kebun, hutan, pepohonan, sawah, padang pasir, sampai area pemukiman. Sebenarnya semut tak bisa membunuh manusia dan tidak agresif. Namun, sengatan dan gigitannya cukup mengganggu karena bisa menimbulkan rasa gatal, pembengkakan, rasa sakit, sampai iritasi kulit. Terkadang semut juga cukup merugikan karena mampu merusak perabotan dan barang-barang.

Koloni semut sendiri dibangun di berbagai tempat, seperti di dalam tanah, di dalam pasir, di dalam kayu, di sela-sela batu, atau di dedaunan. Dengan hidup berkoloni, semut bisa aman dari ancaman predator dan serangga ini juga bisa hidup dengan lebih nyaman. Lebih lanjut, koloni semut punya hierarki yang terdiri atas ratu semut, semut prajurit, dan semut pekerja, jelas Discover Wildlife.

2. Rayap

Rayap (commons.wikimedia.org/Nikhil More)

Sama seperti semut, koloni rayap terdiri atas hierarki terstruktur yang tiap anggotanya memiliki fungsi dan peran masing-masing. Dalam hal ini, ratu rayap berperan untuk melahirkan. Ada juga raja sayap yang lebih kecil dari ratu. Kemudian, ada rayap jantan atau laron bersayap yang berperan untuk kawin dengan ratu. Selain itu, ada juga rayap pekerja yang mencari makan dan membangun koloni, jelas Britannica. Dengan hierarki tersebut rayap saling bekerja sama dan bisa hidup dengan nyaman.

Sarang atau koloni rayap bisa ditemukan di banyak tempat, seperti kebun, hutan, sawah, sampai area pemukiman. Sebenarnya, di alam rayap punya peran sebagai dekomposer alami. Ia juga jadi pembersih di alam karena kerap memakan bangkai serangga dan hewan lain. Namun, rayap juga sering merusak kayu, tanaman, bangunan, pondasi rumah, atau perabotan. Alhasil, ia jadi hama yang sangat merugikan dan sering mengganggu. Tak cuma itu, beberapa spesies rayap juga sanggup melukai manusia dengan gigitannya.

3. Belalang

Belalang (commons.wikimedia.org/Keith Cressman)

Sebenarnya belalang tidak hidup di koloni yang terstruktur atau secara sengaja membentuk koloni. Namun dalam beberapa kesempatan belalang akan berkumpul dan berkerumun menjadi satu kelompok raksasa yang terdiri dari ratusan sampai ribuan individu. Nah, kelompok atau koloni raksasa itulah yang jadi hama, merusak tanaman, dan merugikan petani hingga puluhan juta rupiah.

Jika hanya sendiri belalang tidak berbahaya bagi manusia karena tidak bisa menggigit atau melukai, jelas Picture Insect. Namun terkadang koloni belalang bisa menimbulkan reaksi alergi terhadap beberapa orang. Oleh karena itu, kamu harus hati-hati dengan hewan ini, khususnya pada musim panen atau musim menanam. Jika tak ingin kebun atau sawahmu diserbu belalang, kamu harus melakukan pencegahan secara maksimal. Gunakan pestisida, lindungi ladang, dan lestarikan predator belalang.

4. Tawon

Tawon (commons.wikimedia.org/Joaquim Alves Gaspar)

Koloni tawon menjadi salah satu koloni serangga yang paling ditakuti manusia. Hal ini tidak mengherankan mengingat tawon memiliki sengat dan gigitan yang berbahaya. Saking berbahayanya, beberapa spesies seperti tawon vespa mampu membunuh manusia. Misal pun tidak membunuh, sengatan tawon mampu menyebabkan beberapa hal, seperti pembengkakan, rasa sakit yang luar biasa, demam, sampai pusing.

Uniknya, tidak semua jenis tawon membangun koloni. Tawon sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu tawon soliter yang hidup sendiri dan tawon yang berkoloniSeperti serangga lain, tawon berkoloni memiliki hierarki kompleks seperti ratu dan tawon pekerja. Di sisi lain, tawon soliter hidup sendiri, tidak berbahaya, berukuran kecil, dan berbadan ramping, jelas Tufts Pollinator Initiative.

5. Lebah

Lebah (commons.wikimedia.org/Philip Nalangan)

Di saat serangga lain merugikan karena menjadi hama dan mampu melukai, lebah justru jadi serangga yang sangat dekat dengan manusia. Dalam hal ini, lebah mampu memproduksi madu yang bisa dimakan dan dijadikan obat. Lebah juga sangat terkenal dan sering hadir di cerita rakyat dan mitologi. Di beberapa daerah, lebah juga sering dimakan dan jadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong. Selain itu, serangga ini merupakan penyerbuk alami yang membantu petani, jelas iNaturalist.

Lebah sendiri memiliki sengat, namun sengatnya kecil dan tidak berbahaya bagi manusia. Jika disengat, manusia hanya akan mengalami pembengkakan kecil, gejala iritasi ringan, atau gatal-gatal. Dalam beberapa jam efek sengatan tersebut akan hilang jadi kamu tak perlu khawatir. Terakhir, lebah mudah dijumpai, mau itu di hutan, kebun, taman, area lembab, sampai area pemukiman.

Walau berukuran kecil, ternyata serangga juga mampu berkomunikasi, bekerja sama, dan membuat koloni yang memiliki hierarki kompleks. Pertama, ada semut yang mudah dijumpai di area pemukiman. Ada juga rayap yang bisa merusak perabotan dan kayu. Kemudian, ada belalang yang jadi hama bagi para petani. Tak lupa, ada juga tawon yang berbahaya dan lebah yang sangat dekat dengan kehidupan manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us