5 Tempat di Alam Semesta yang Secara Teori Bisa Mengulang Waktu

- Alam semesta Gödel menawarkan solusi unik untuk persamaan relativitas umum Einstein, dengan potensi membuat waktu berulang secara teoritis.
- Dekat atau di dalam lubang hitam, gravitasi yang ekstrem dapat membentuk lintasan tertutup yang memungkinkan pengulangan waktu secara teoritis.
- Lubang cacing, string kosmik, dan alam semesta paralel juga memberikan peluang bagi waktu untuk berulang, meskipun hanya dalam konteks teori fisika.
Konsep waktu adalah salah satu misteri terbesar dalam fisika modern. Kita terbiasa melihat waktu sebagai sesuatu yang bergerak maju, tak pernah berhenti, dan tak bisa diulang. Namun, dalam ranah sains teoretis, ada kemungkinan-kemungkinan aneh—bahkan mencengangkan—yang menyatakan bahwa waktu bisa saja tidak se-linear itu.
Beberapa lokasi ekstrem dan kondisi spesifik di alam semesta ternyata membuka celah bagi waktu untuk berputar kembali, setidaknya secara teoritis. Pada ulasan ini, terdapat lima tempat atau fenomena di alam semesta yang—menurut fisika teoretis—berpotensi membuat waktu berulang. Dari lubang hitam hingga alam semesta paralel, berikut adalah kelima daftarnya.
1. Alam semesta Gödel

Alam semesta Gödel adalah model teoretis yang menantang cara kita memahami waktu. Pada tahun 1949, Kurt Gödel, seorang matematikawan terkenal, menemukan solusi unik untuk persamaan relativitas umum Einstein. Solusi ini menggambarkan alam semesta yang berputar dan memiliki fitur mencolok bernama Closed Timelike Curves atau CTC.
Kurva ini memungkinkan suatu objek untuk bergerak dalam jalur yang akhirnya membawanya kembali ke titik awal—bukan hanya di ruang, tapi juga dalam waktu. Artinya, perjalanan menyusuri kurva ini bisa membuat seseorang kembali ke masa lalu. Konsep ini secara teori membuka peluang terjadinya pengulangan waktu, walaupun tidak sesuai dengan sifat kosmos yang kita tempati saat ini.
2. Dekat atau di dalam lubang hitam

Lubang hitam adalah wilayah ruang waktu yang ekstrem dan penuh teka-teki, terutama ketika menyangkut waktu. Di dekat lubang hitam, gravitasi sangat kuat hingga menyebabkan dilatasi waktu gravitasi—suatu efek di mana waktu berjalan lebih lambat dibandingkan di luar medan gravitasinya. Bagi pengamat jauh, objek yang jatuh ke lubang hitam tampak seperti melambat.
Menariknya, beberapa solusi dari relativitas umum, menunjukkan bahwa di wilayah tertentu, waktu bisa membentuk lintasan tertutup. Kurva ini memungkinkan pengulangan waktu, setidaknya secara teori, di sepanjang jalur tertentu. Walaupun efek ini tidak bisa diamati secara langsung dan sangat spekulatif, secara matematis ini tetap valid.
3. Lubang cacing yang dapat dilintasi

Lubang cacing sering menjadi favorit dalam cerita fiksi ilmiah, tapi gagasannya berasal dari teori relativitas umum. Lubang cacing yang dapat dilintasi adalah struktur hipotesis yang menghubungkan dua titik berbeda di ruang dan waktu. Jika salah satu ujung lubang cacing berada di wilayah dengan waktu yang mengalir lebih lambat, maka akan terjadi perbedaan waktu antara kedua mulutnya.
Artinya, seseorang bisa masuk ke satu mulut dan keluar di masa lalu dari mulut lainnya, memberikan peluang bagi waktu untuk berulang. Namun, untuk menjaga stabilitas lubang cacing, diperlukan materi eksotis yang belum pernah ditemukan di alam. Karena itu, meskipun menarik secara teori, lubang cacing tetap berada di wilayah spekulatif sains.
4. String kosmik

String kosmik adalah entitas satu dimensi yang diduga terbentuk sesaat setelah Big Bang. Mereka sangat tipis, tetapi memiliki kepadatan energi yang luar biasa besar sehingga dapat melengkungkan ruang dan waktu di sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, jika dua string kosmik melintas dengan kecepatan tinggi dan saling berdekatan, efek gravitasinya bisa menciptakan closed timelike curves.
Hal tersebut berarti, waktu bisa mengalir kembali ke titik awalnya melalui jalur tertentu. Pengulangan waktu dalam konteks ini sangat sensitif terhadap gangguan—bahkan partikel kecil bisa menghancurkan kestabilan kurva tersebut. Oleh karena itu, walaupun secara matematis dimungkinkan, dalam praktiknya string kosmik belum pernah terdeteksi secara langsung.
5. Alam semesta paralel

Konsep alam semesta paralel berasal dari interpretasi Banyak Dunia (Many-Worlds Interpretation) dalam mekanika kuantum. Gagasan ini menyatakan bahwa setiap kejadian kuantum menciptakan percabangan realitas—membentuk alam semesta paralel yang masing-masing memuat kemungkinan hasil yang berbeda.
Dalam konteks ini, pengulangan waktu bisa terjadi bukan dengan memutar ulang waktu di satu garis waktu, tetapi dengan berpindah ke alam semesta lain yang memiliki kondisi serupa di masa lalu. Beberapa teori bahkan mengusulkan bahwa alam semesta paralel bisa berinteraksi, membuka kemungkinan untuk melintasi batas antar-garis waktu.
Meskipun terdengar seperti bahan fiksi ilmiah, kelima tempat atau kondisi di atas benar-benar lahir dari perhitungan ilmiah yang serius dalam fisika teoretis. Mereka menantang pandangan konvensional kita tentang waktu sebagai garis lurus yang tidak bisa diubah.