Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Terjadi di Alam Semesta dalam Waktu 1 Detik

gambar galaksi di alam semesta (nasa.com/ESA/Hubble & NASA, M Postman, P Kelly)
gambar galaksi di alam semesta (nasa.com/ESA/Hubble & NASA, M Postman, P Kelly)
Intinya sih...
  • Bumi bergerak mengelilingi Matahari dengan kecepatan 29 kilometer per detik.
  • Matahari melesat dengan kecepatan 200–250 kilometer per detik.
  • Lebih dari 4 ribu bintang baru lahir di alam semesta setiap detiknya.

Jika kita melihat foto-foto atau video keadaan ruang angkasa, semuanya selalu terlihat tenang. Langit gelap sejauh mata memandang tanpa ada apa pun yang bisa dilihat. Namun, hanya karena semuanya terlihat tenang, gak berarti alam semesta terdiam. Nyatanya, perubahan selalu terjadi, bukan hanya dalam hitungan jam atau menit, melainkan detik. 

Tahukah kamu bahwa setiap detik sesuatu terjadi di suatu tempat di alam semesta? Ini bukan sesuatu yang kecil, melainkan kejadian besar yang bahkan gak pernah manusia lihat sebelumnya. Berikut beberapa hal yang terjadi di alam semesta dalam waktu 1 detik!

1. Bumi bergerak mengelilingi Matahari dengan kecepatan 29 kilometer

gambar Bumi dan Matahari (nasa.gov)
gambar Bumi dan Matahari (nasa.gov)

Ratusan tahun yang lalu, manusia berpikir bahwa Bumi adalah pusat semesta. Pandangan ini muncul karena pergerakan Matahari, Bulan, dan para planet di langit. Sekilas, Matahari, Bulan, dan objek langit lain memang seolah bergerak mengelilingi kita. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, pemikiran itu terbantahkan.

Dilansir Futura Science, alih-alih jadi pusat semesta, Bumi kita justru merupakan 1 dari 8 planet yang ada di tata surya. Layaknya sebuah planet, Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari. Kita memang gak merasakan pergerakan itu karena manusia berada di permukaan Bumi. Namun tanpa kita sadari, Bumi kita melesat dengan kecepatan 107 ribu kilometer per jam atau 29,78 kilometer per detiknya. Jika ditotal, Bumi kita menempuh perjalanan sejauh 2,6 juta kilometer per harinya. Cepat sekali, bukan?

2. Matahari melesat dengan kecepatan 200 kilometer

ilustrasi lokasi Matahari di Galaksi Bimasakti (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech/T Pyle)
ilustrasi lokasi Matahari di Galaksi Bimasakti (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech/T Pyle)

Jika kamu beranggapan bahwa hanya planet yang bergerak, kamu salah besar. Pada dasarnya, semua benda di alam semesta ini bergerak. Jangankan Bumi, Matahari yang jadi pusat Tata Surya pun bergerak. Seperti yang kita ketahui, Matahari dan semua planet di Tata Surya merupakan bagian dari Galaksi Bimasakti, sebuah galaksi spiral raksasa berukuran 100 ribu tahun cahaya. Dilansir Space, Matahari sendiri berada sekitar 25.000–30.000 tahun cahaya jauhnya dari pusat galaksi yang merupakan sebuah lubang Hitam raksasa bernama Sagitarius A*.

Gak hanya diam, Matahari mengelilingi lubang hitam tersebut dengan sangat cepat. Jika Bumi hanya bisa bergerak 29,78 kilometer per detiknya, Matahari melesat dengan kecepatan 200–250 kilometer per detiknya. Meski begitu, Bimasakti merupakan galaksi yang sangat besar. Saking besarnya, Matahari yang secepat itu pun membutuhkan waktu hingga 230 juta tahun hanya untuk menyelesaikan satu putaran.

3. Lebih dari 4 ribu bintang baru lahir di alam semesta

gambar Helix Nebula (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech)
gambar Helix Nebula (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech)

Pada makhluk Bumi, kehidupan diawali dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian. Nyatanya, siklus yang sama pun dialami oleh bintang-bintang di alam semesta. Mereka terlahir, menjalani “hidup” selama beberapa miliar tahun, lalu berakhir mati karena kehabisan energi. Dilansir EBSCO, bintang-bintang terlahir di awan gas debu raksasa yang disebut nebula.

Ketika awan gas dan debu ini runtuh karena gravitasinya sendiri, gravitasi yang sama juga menarik materi tersebut. Hal ini menciptakan perputaran cepat yang akhirnya menghasilkan panas yang cukup untuk membakar hidrogen dan membentuk sebuah bintang. Meski butuh waktu ribuan sampai jutaan tahun untuk berkembang menjadi satu bintang, tahukah kamu bahwa di alam semesta terdapat setidaknya 4.800 bintang yang lahir setiap detiknya? Para astronom memperkirakan bahwa ada 50 sampai 200 miliar galaksi di alam semesta.

Di galaksi kita, setidaknya ada tiga bintang seukuran Matahari yang lahir setiap tahunnya. Tentu angka kelahiran setiap bintang gak akan sama di setiap galaksi. Meski begitu, jika diasumsikan bahwa Galaksi Bimasakti adalah galaksi yang paling umum dan ada 50 miliar galaksi di seluruh alam semesta, akan ada sekitar 400 juta bintang baru per hari atau 4.800 bintang per detiknya. Tentu jumlah ini hanya perkiraan astronom. Kenyataannya bisa aja lebih sedikit atau bahkan lebih banyak dari yang kita kira.

4. Terdapat 13 bintang mati yang mengalami supernova

gambar ledakan supernova (nasa.gov/NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team)
gambar ledakan supernova (nasa.gov/NASA, ESA, CSA, STScI, Webb ERO Production Team)

Sederhananya, supernova adalah ledakan besar yang terjadi ketika sebuah bintang mati karena kehabisan bahan bakar. Dilansir Space, kadang bintang yang meledak ini akan runtuh dan berubah menjadi lubang hitam. Kabar baiknya, gak semua bintang mengalami ledakan ini. Hanya bintang-bintang yang memiliki massa lebih dari delapan kali Matahari yang bisa melakukannya. Bintang yang berukuran seperti Matahari kita akan berubah menjadi raksasa merah sebelum akhirnya menyusut jadi bintang katai putih.

Sayangnya, karena ukuran alam semesta yang sangat luas dan keterbatasan manusia, ledakan dahsyat ini jarang terlihat. Namun, hanya karena gak terlihat, bukan berarti gak ada supernova yang terjadi. Para astronom memperkirakan ada 200 miliar galaksi yang ada di alam semesta. Adapun, setiap galaksi mengalami dua supernova per seribu tahun. Perhitungan ini secara otomatis membuat supernova sangat sering terjadi. Bukan hanya terjadi setiap tahun, melainkan setiap detiknya ada 13 bintang yang mengalami ledakan supernova.

Kadang apa yang kita lihat gak selalu sama seperti yang kita bayangkan. Di balik gelapnya langit, ada banyak hal yang terjadi, hal-hal besar yang bahkan gak terbayangkan oleh kita. Sayangnya, karena alam semesta yang luas, ditambah jarak antarbenda langit yang sangat jauh, membuat kita kesulitan untuk melihat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us