4 Trivia Mata Burung yang Mampu Melihat Lebih Baik dari Manusia

Secara umum, mata burung lebih baik dari mata manusia dari beberapa aspek. Mulai dari ketajaman penglihatan, persepsi warna yang lebih luas, bidang pandang yang lebih luas, dan kemampuan menyesuaikan cahaya yang lebih baik. Kemampuan indra penglihatan burung merupakan hasil proses evolusi burung terhadap lingkungannya yang bertujuan untuk membantu mereka dalam berburu, bernavigasi, dan tentunya untuk bertahan hidup.
Dari setiap spesies burung, mereka memiliki kelebihan dalam kemampuan penglihatan yang berbeda-beda. Apa saja kemampuan melihat yang luar biasa dari berbagai spesies burung di dunia? Berikut ini 4 trivia mata burung yang mampu melihat lebih baik dari manusia.
1. Burung memiliki penglihatan warna yang Super tajam dan mampu melihat cahaya ultra violet

Ketajaman indra penglihatan manusia maupun hewan dipengaruhi dari sel kerucut pada mata. Sel kerucut pada mata berfungsi untuk melihat detail warna dan detail dalam cahaya terang. Dengan sel kerucut manusia dan hewan mampu melihat mendeteksi warna dan memberikan penglihatan yang tajam dan detail.
Dari aspek ketajaman penglihatan, mata burung lebih baik jika dibandingkan dengan manusia. Mata manusia hanya memiliki 3 jenis sel kerucut, sedangkan burung memiliki 4 jenis sel kerucut. Sel kerucut pada mata manusia memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:
- Merah (L – Long wavelength), sensitif terhadap cahaya merah.
- Hijau (M – Medium wavelength), sensitif terhadap cahaya hijau.
- Biru (S – Short wavelength), sensitif terhadap cahaya biru
Sedangkan burung memiliki sel kerucut tambahan, yaitu Sel Kerucut Ultraviolet (UV – Very short wavelength), yang sensitif terhadap cahaya ultraviolet. Dengan sel kerucut UV, burung mampu melihat cahaya ultraviolet yang tidak mampu dilakukan oleh mata manusia. Slah satu burung yang mampu dengan baik melihat cahaya ultra violet adalah burung hantu.
2. Mampu melihat sangat baik pada kondisi gelap

Pada umumnya manusia membutuhkan cahaya untuk mampu melihat suatu objek. Begitupun dengan hewan, mereka juga membutuhkan cahaya yang cukup untuk dapat melihat suatu objek dengan jelas. Jadi, intensitas cahaya akan mempengaruhi kemampuan manusia dan hewan dalam melihat suatu objek.
Melansir laman The Science of Birds, dalam hal melihat dengan kondisi gelap atau intensitas cahaya yang minim, mata burung lebih baik jika dibandingkan dengan mata manusia. Salah satu burung yang mampu melihat sangat baik dalam kondisi gelap adalah burung kiwi. Kemampuan melihat dalam gelap ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
- Sel batang burung (Rod cells) pada burung khususnya burung nokturnal memiliki jumlah sel batang yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan manusia. Sel batang pada mata berfungsi untuk mendeteksi cahaya dalam kondisi gelap/minim cahaya.
- Ukuran mata burung nokturnal memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Hal ini memungkinkan menangkap cahaya lebih banyak sehingga meningkatkan kemampuan melihat dalam gelap.
- Lensa dan kornea burung nokturnal lebih besar dan lebih cembung. Dengan demikian, kemampuan mengumpulkan cahaya lebih baik dalam kondisi minim cahaya.
3. Mampu melihat dengan sudut pandang 360 derajat

Ada dua jenis penglihatan pada makhluk hidup, yaitu monokuler dan binokuler. Manusia memiliki penglihatan binokuler, sedangkan burung memiliki penglihatan monokuler. Dengan penglihatan monokuler, burung mampu melihat dengan sudut pandang 360 derajat. Sedangkan dengan penglihatan binokuler, manusia hanya mampu melihat dengan sudut pandang 180 derajat.
Burung dengan kemampuan penglihatan 360 derajat memiliki pandangan yang sangat luas, sehingga mereka mampu mendeteksi keberadaan predator dengan mudah. Salah satu contoh burung yang memiliki kemampuan ini adalah burung merpati. Letak mata yang berada di sisi kepala menjadikan faktor mengapa burung merpati memiliki pandangan 360 derajat, seperti dilansir laman The Science of Birds.
4. Mampu menggerakkan mata secara terpisah

Melansir laman Outside My Window, beberapa jenis burung, khususnya burung dengan penglihatan monokuler mampu menggerakkan matanya secara terpisah. Dengan kemampuan ini, maka burung dapat mengamati dua arah yang berbeda sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Namun kemampuan ini tidak dimiliki burung dengan penglihatan binokuler.
Pada umumnya, burung dengan penglihatan monokuler dan bisa menggerakkan matanya secara terpisah adalah bukan burung predator. Penglihatan monokuler ini merupakan bentuk pertahanan diri mereka agar lebih mudah mengamati datangnya predator sehingga mereka bisa menghindar dan mempertahankan hidupnya. Salah satu burung yang memiliki kemampuan ini adalah burung kakatua.
Kemampuan melihat yang luar biasa dari mata burung merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan atau habitatnya. Mulai dari berburu, bertahan dari predator, berinteraksi terhadap pasangannya, dan lainnya. Hal ini tidak terlepas dari hukum seleksi alam, yaitu mereka berusaha menyesuaikan diri untuk dapat mempertahankan hidupnya.