Mengenal Burung Endemik Cendrawasih Botak, Dianggap Burung Surga

Berbicara soal burung cendrawasih memang tidak ada habisnya. Burung yang satu ini sudah terkenal dengan visualnya yang memanjakan mata. Terlebih pada cendrawasih botak, burung ini juga dijuluki 'burung surga' karena tampilannya yang memesona.
Tahukah kamu bahwa penamaan burung ini dinamai oleh keponakan Kaisar Napoleon Bonaparte, yang bernama Charles Lucian Bonaparte. Burung cendrawasih botak biasanya mendiami hutan perbuktian dengan ketinggian 300 meter. Memiliki warna bulu yang menarik, tidak heran jika burung-burung ini selalu menjadi incaran oknum tidak bertanggung jawab untuk diambil bulunya dan diperjual belikan.
Penasaran seindah apa, sih, cendrawasih botak sampai menjadi incaran? Berikut adalah pembahasan seputar keindahan burung cendrawasih botak yang harus kamu ketahui.
1. Daya tarik burung cendrawasih botak

Cendrawasih botak dalam bahasa ilmiah disebut Cicinnurus Respublica, burung pengicau ini berasal dari magra Cicinnurus. Diperkirakan burung cendrawasih botak memiliki panjang tubuh mencapai 21 cm, termasuk burung yang berukuran kecil. Ciri khas burung jantan cendrawasih botak yang sudah dewasa dapat dilihat dari bulunya yang berwarna merah dan hitam, yang dipadukan dengan tengkuknya berwarna kuning, kaki berwarna biru, serta dua bulu ekor ungu yang melengkung.
Kombinasi warna yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi burung cendrawasih botak. Jika cendrawasih jantan memiliki warna yang lebih mencolok, maka sebaliknya cendrawasih betina justru warnanya hanya cokelat menyeluruh dengan mahkota biru muda di bagian kepala. Ekor melengkung pada cendrawasih jantan berfungsi untuk menarik perhatian cendrawasih betina, semakin keriting ekor jantan maka betina akan semakin menyukainya.
Cendrawasih botak termasuk hewan endemik Indonesia, untuk menyaksikan kecantikan cendrawasih botak hanya dapat dilihat di hutan dataran rendah Pulau Waigo dan Batanta Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
2. Perilaku unik cendrawasih botak

Cendrawasih botak memiliki perilaku sosial yang tergolong unik, untuk menarik perhatian cendrawasih betina biasanya jantan akan melakukan tarian. Sebelum menari, burung jantan akan membersihkan lantai (tanah) dari dedaunan, setelah di rasa bersih burung jantan akan berkicau sebagai panggilan untuk cendrawasih betina.
Pola kawin cendrawasih botak biasanya dilakukan pada pagi dan sore hari selama 30 menit. Cendrawasih jantan kemudian akan menari vertikal di ranting pohon kecil dengan memamerkan keindahan dada yang berpadu warna hijau kebiruan juga dengan ekornya yang melengkung tajam. Selama melakukan ritual tarian, cendrawasih jantan selalu aktif bergerak untuk memperlihatkan setiap sisi tubuhnya termasuk bagian belakang kepala berwarna kuning.
3. Status konservasi

Adanya burung cendrawasih botak adalah bukti bahwa Indonesia kaya dengan aneka hewan yang unik dan langka. Namun, sayang seribu sayang keberadaan cendrawasih botak statusya adalah terancam punah. Kerusakan habitat hutan ditambah dengan tangan-tangan nakal yang terus memburu untuk diekslpoitasi mengakibatkan kelangkawan terhadap burung cendrawasih botak.
Beberapa jenis burung cendrawasih yang masuk kategori Least Concern adalah spesies burung cendrawasih merah, cendrawasih paradigala ekor panjang, dan cendrawasih botak. Ketiga burung tersebut berada dalam status keadaan terancam atau mendekati terancam punah.
Sebagai hewan endemik yang dilindungi, perlindungan terhadap burung cendrawasih pun termuat dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Berdasarkan pembahasan seputar burung endemik cendrawasih botak, dapat dipahami bahwa cendrawasih bukan sekadar burung yang menyimpan keindahan dibalik visual dan perilakunya. Cendrawasih botak adalah pertama hidup dari Raja Ampat yang sudah seharusnya diupayakan konservasinya.