Canggih, Para Ahli Sukses Hubungkan Otak 3 Orang untuk Berbagi Pikiran
neurohive.io
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ahli saraf telah berhasil menghubungkan koneksi tiga otak manusia. Dengan demikian, mereka bisa berbagi pemikiran mereka. Para ahli bereksperimen dengan permainan gaya Tetris. Tujuan dari eksperimen liar ini adalah menghubungkan seluruh jaringan manusia. Memang terdengar unik. Dilansir dari Science Alert, berikut fakta-fakta menariknya.
1. Sistem baru ini diberi nama BrainNet
bovenkamers.nlPenelitian ini dilakukan oleh Linxing Jiang dan tim dari Cernell University. Tujuan dari BrainNet ini adalah menghubungkan banyak pikiran berbeda, bahkan di seluruh web.
2. Cara kerjanya dengan mengombinasikan electroencephalograms (EEG) dan transcranial magnetic stimulation (TMS)
homedecoration.nuEEG berguna untuk merekam rangsangan listrik yang menunjukkan aktivitas otak. Sementara, TMS adalah merangsang neuron dengan menggunakan medan magnet.
3. Meski terdengar aneh, BrainNet sebenarnya mengajarkan kita lebih banyak tentang fungsi otak manusia pada tingkat yang lebih dalam
slashgear_comBrainNet adalah komunikasi otak ke otak pertama yang berguna memecahkan masalah kolaboratif atau bersama-sama. Dalam hal ini, memungkinkan tiga orang manusia berkolaborasi dengan cara berkomunikasi langsung dari otak ke otak.
Baca Juga: Kenapa Otak Kita Berpikir "Benda" Kecil Itu Lucu dan Menggemaskan?
4. Penelitian dilakukan dengan cara meminta dua pengirim memecahkan permainan bergaya tetris
Editor’s picks
rt.comMereka diminta untuk memutuskan apakah setiap blok yang jatuh perlu diputar atau tidak.
5. Mereka berdua diminta untuk menatap salah satu dari dua lampu LED yang berkedip di sisi layar
educateinspirechange.orgSatu lampu berkedip pada 15 Hz. Sementara, lampu yang lain berkedip 17 Hz. Keduanya menghasilkan sinyal berbeda di otak melalui EEG.
6. Pilihan tersebut diteruskan ke satu penerima tunggal melalui topi TMS
neurohive.ioTopi tersebut dapat menghasilkan kilatan cahaya tertentu dalam pikiran penerima atau disebut fosfena. Tentu saja penerima tak bisa melihat seluruh permainan. Namun, dia harus bisa memutar blok jatuh saat sinyal lampu kilat muncul.
7. Hasilnya, tingkat akurasi mencapai 81,25 persen
bigthink.comDari lima kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga orang anggota, hasilnya akurasi mencapai 81,25 persen pada percobaan pertama. Agar semakin kompleks, pengirim dapat menambahkan umpan balik kedua yang menunjukkan apakah penerima berhasil merespons.
Dari hasil tersebut, bisa jadi di masa depan komunikasi otak ke otak untuk memecahkan masalah bersama bisa menggunakan “media sosial” dari otak yang terhubung. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Baca Juga: 5 Alasan Ilmiah Kenapa Otak Manusia Itu Bisa Sering Melupakan Sesuatu
Berita Terkini Lainnya
