13 Fakta Mencengangkan tentang Perdagangan “Hewan Peliharaan” Eksotis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kucing, anjing, dan kelinci memang kerap jadi hewan peliharaan. Namun, ada juga orang-orang yang memelihara hewan liar yang eksotis. Sebenarnya, hal ini menuai kontroversi karena hewan-hewan eksotis ini seharusnya tinggal di alam liar. Jumlahnya kian hari kian berkurang karena tak dirawat dengan baik oleh penawannya.
Praktik perdagangan hewan eksotis sebagai hewan peliharaan pun masih ramai. Dilansir dari Humane Society of the United States (HSUS), perdagangan hewan peliharaan eksotis bernilai miliaran dolar (triliunan rupiah). Berikut fakta-fakta lain tentang perdagangan hewan eksotis ini.
1. Jutaan hewan diperdagangkan setiap tahunnya untuk menjadi hewan peliharaan dan menghibur masyarakat di sirkus atau pinggir jalan
2. Perdagangan hewan peliharaan eksotis memiliki nilai yang sangat besar, bahkan terbesar setelah obat-obatan dan senjata di pasar gelap
3. Di Amerika saja, bisnis perdagangan hewan eksotis sebagai hewan peliharaan mencapai US$15 miliar (Rp217 triliun) melalui internet dan majalah
4. Berbeda dengan hewan peliharaan domestik, hewan peliharaan eksotis tidak menyesuaikan diri dengan lingkungan penawannya sehingga membutuhkan perawatan khusus, rumah, diet, dan pemeliharaan yang orang biasa tak bisa sediakan
5. Dilansir dari Born Free USA, diperkirakan antara 5-7 ribu harimau dipelihara, bahkan jumlahnya melebihi yang ada di alam liar
6. Seekor harimau dihargai dengan harga US$300 (Rp4 juta) atau lebih murah dari harga anjing ras murni
Baca Juga: 10 Hewan Langka yang Paling Banyak Diperdagangkan di Dunia, Miris!
Editor’s picks
7. Hewan eksotis ini diambil dari beberapa sumber, baik diculik dari habitat asli, kebun binatang, toko hewan peliharaan, bahkan dari peternak yang mengembangbiakkan mereka di halaman belakang
8. Hewan peliharaan eksotis biasanya dibeli saat bayi, kemudian ditinggalkan saat dewasa karena tak bisa dikendalikan
9. Akhirnya, banyak hewan peliharaan eksotis yang dieutanasia (dibunuh karena sudah sakit-sakitan) atau ditelantarkan dalam kondisi yang menyedihkan
10. Di berbagai negara, hewan eksotis yang dipelihara secara perseorangan melarikan diri dari kandang dan menyerang warga, bahkan hingga berakibat fatal
11. Banyak hewan peliharaan eksotis yang menularkan penyakit mematikan, seperti herpes B, cacar monyet, dan salmonelosis kepada manusia
12. Dilansir dari The Centers for Disease Control (CDC), diperkirakan 93 ribu kasus salmonelosis disebabkan oleh paparan kotoran reptil di Amerika Serikat, mirisnya 90 persen dari semua reptil menularkannya
13. Sebanyak 90 persen dari semua monyet terinfeksi virus herpes B yang tak berbahaya bagi mereka, namun bisa fatal jika menularkannya pada manusia
Banyak negara di seluruh dunia yang mengecam kepemilikan pribadi terhadap hewan-hewan eksotis ini, termasuk di Indonesia. Hanya saja, praktiknya masih kerap terjadi. Untuk itu, yuk, dukung terus kampanye antiperburuan liar dan menolak kepemilikan atas hewan peliharaan eksotis ini.
Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019