Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Warna Sungai Berbeda-beda? Berikut 5 Penyebabnya!

ilustrasi sungai (wikimedia.org/Nammy Hang Kirat)

Sungai merupakan salah satu keajaiban alam yang memiliki daya tarik tersendiri. Tidak hanya pemadangan di sekitar sungai yang beragam, warna air sungai juga bisa berbeda-beda dan unik di setiap tempat. Kamu mungkin pernah melihat sungai yang jernih berwarna biru kehijauan, tetapi di daerah lain justru ada sungai yang terlihat keruh atau bahkan berwarna kemerahan.

Lalu, apa sebenarnya yang mempengaruhi warna sungai ini? Banyak faktor yang bisa menyebabkan perubahan warna pada air sungai, baik dari dalam sungai itu sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Ingin mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi warna sungai? Yuk, simak artikelnya di bawah!

1.Sedimen dan material tanah

ilustrasi sungai di Laos (wikimedia.org/Basile Morin)

Dilansir laman American Rivers, sedimen dan material tanah yang terbawa aliran air merupakan salah satu penyebab utama perubahan warna pada sungai. Sungai yang mengalir melalui wilayah yang memiliki banyak tanah liat, pasir, atau lumpur cenderung memiliki warna air yang lebih keruh atau coklat.

Hal tersebut terjadi karena partikel-partikel tersebut mudah terbawa oleh aliran air, terutama saat terjadi hujan lebat atau banjir. Misalnya, saat musim penghujan tiba, Kamu mungkin akan melihat sungai-sungai berubah warna menjadi gelap atau coklat pekat.

Sedimen dan material tanah ini memantulkan cahaya dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan air bersih, sehingga membuat warna sungai terlihat lebih buram. Walaupun begitu, sedimen dapat membawa nutrisi tambahan yang berguna bagi organisme di dalam air.

2.Alga dan fitoplankton

ilustrasi Sungai Ljubljanica di Slovenia (wikimedia.org/Petar Milošević)

Pertumbuhan alga dan fitoplankton adalah salah satu faktor yang berkontribusi pada perubahan warna air sungai. Alga dan fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang hidup di dalam air. Dilansir laman Water Security Agency, ketika populasi alga dan fitoplankton meningkat, warna air sungai akan tampak lebih kehijauan atau bahkan hijau terang. Hal ini terjadi karena alga melakukan fotosintesis dan memancarkan pigmen warna hijau.

Beberapa jenis alga bisa berkembang dengan sangat cepat jika ada cukup sinar matahari dan nutrisi yang memadai. Walau begitu, ledakan populasi alga yang berlebihan juga dapat menurunkan kualitas air dan mengurangi oksigen yang dibutuhkan oleh ikan serta organisme lain yang hidup di sungai.

3.Bahan kimia dan polutan

ilustrasi Sungai Loire di Prancis (wikimedia.org/Ввласенко)

Limpasan bahan kimia dan polutan dari aktivitas manusia juga merupakan penyebab umum dari perubahan warna pada sungai. Sungai yang berada di dekat kawasan industri atau pertanian cenderung rentan terhadap pencemaran bahan kimia seperti logam berat, pestisida, atau bahkan limbah cair pabrik. Bahak kimia ini bisa mempengaruhi warna air menjadi kemerahan, kehitaman, atau bahkan warna-warna lain yang tidak alami.

Contohnya limpasan zat besi dari tambang bisa menyebabkan warna air sungai menjadi kemerahan atau jingga. Tidak hanya dapat mengubah warna, bahan kimia berbahaya dan polutan ini juga berpotensi merusak kehidupan ekosistem di dalam sungai seperti dapat membunuh ikan ataupun menghambat pertumbuhan tumbuhan air.

4.Adanya mikroorganisme

ilustrasi sungai berwarna merah di Texas (wikimedia.org/The United States government)

Dilansir laman IOPscience, mikroorganisme di dalam sungai seperti bakteri tertentu juga dapat mempengaruhi warna air sungai. Beberapa bakteri misalnya, dapat menghasilkan pigmen yang menyebabkan air sungai tampak berwarna ungu, merah muda, atau bahkan kehitaman. Fenomena ini cukup jarang terjadi, tetapi bisa muncul dalam kondisi lingkungan yang sesuai seperti pada suhu atau tingkat nutrisi tertentu.

Mikroorganisme biasanya hidup dan berkembangbiak dengan memanfaatkan bahan organik atau mineral yang terdapat dalam air sungai. Walaupun warna-warna yang dihasilkan oleh mikroorganisme ini terlihat unik, pertumbuhan mikroorganisme berupa bakteri yang berlebih justru dapat merusak kesehatan dan mengurangi kadar oksigen di dalam air.

5.Pencahayaan dan kedalaman sungai

ilustrasi sungai bendungan tapal kuda di Arizona (wikimedia.org/Paul Hermans)

Dilansir laman NOAA Ocean Exploration, faktor terakhir yang mempengaruhi warna sungai adalah pencahayaan dan kedalaman air itu sendiri. Cahaya matahari yang memantul pada permukaan sungai bisa menciptakan efek warna yang berbeda tergantung pada kondisi di sekitar sungai. Air sungai yang dangkal akan lebih mudah memantulkan warna biru atau hijau, karena air dangkal cenderung membiaskan cahaya pada spektrum tersebut.

Sebaliknya, sungai yang dalam sering kali tampak lebih gelap atau berwarna biru pekat karena cahaya sulit menembus ke dasar sungai. Adanya kombinasi pencahayaan dan kedalaman ini dapat mempengaruhi bagaimana cara mata kita dalam melihat warna air sungai.

Perbedaan warna pada air sungai disebabkan dari berbagi penyebab dan fenomena yang menarik serta beragam. Mulai dari sedimen yang terbawa aliran air hingga keberadaan mikroorganisme yang tidak terlihat, memberikan kontribusi tersendiri dalam menghasilkan warna pada air sungai. Selain itu, adanya bahan kimia dan kondisi lingkungan sekitar juga menjadi faktor adanya perbedaan pada warna sungai. Warna sungai yang berbeda-beda ini tidak semuanya memiliki dampak positif bagi ekosistem sungai, misal yang disebabkan oleh bahan kimia. Oleh sebab itu, warna sungai bukan hanya menarik untuk dilihat, tetapi juga menjadi cermin dari keadaan lingkungan yang ada di sekitar kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us