5 Pengaruh Buruk Kecanduan Game bagi Mental, Depresi hingga Kecemasan

Secara umum, asosial bisa diartikan tidak memiliki ketertarikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan sosial. Ya, orang-orang seperti ini gak akan suka bergaul dan hal-hal sosial dianggap sangat menyiksa buat mereka. Memang, ini masih dianggap umum dan cukup banyak dialami oleh individu manusia. Namun, tidak selamanya asosial berdampak baik buat mental manusia.

Jika anak-anak sudah dibiasakan bermain game secara intens dan terus-menerus, mereka akan kecanduan. Di masa remaja dan dewasa, mereka pun berisiko tinggi untuk memiliki karakter asosial. Jadi, sebagai orangtua, berikan batasan yang jelas bagi anak untuk mengaksesnya. Jangan biarkan mereka terlena dengan dunia game digital atau online.

Asosial hanya mengarah pada sifat malas bergaul, berbeda dengan antisosial yang cenderung lebih negatif. Antisosial bisa diartikan sebagai karakter mental yang menentang norma-norma sosial yang ada, misalnya sosiopat atau pelaku kriminal yang anti terhadap aturan umum di masyarakat.

Beberapa contoh mengerikan dari hal ini adalah penembakan massal yang dilakukan akibat terinspirasi game digital. Publikasi dari Palomar College tahun 2018 mengatakan bahwa kecanduan game berhubungan langsung dengan tumbuhnya sifat antisosial. Studi ini juga menyimpulkan betapa mengerikannya dampak negatif akan kecanduan dari game digital.

Jurnal yang diterbitkan oleh Cyberpsychology, Behavior and Social Networking pada 2014 mengungkap bahwa candu akan game yang mengandung kekerasan bisa meningkatkan risiko depresi. Studi dan penelitian yang dilakukan juga menyimpulkan bahwa mental seseorang dapat dipengaruhi oleh seberapa parah kecanduan game yang ia alami.

Suasana hati yang tidak enak, emosi meledak-ledak, kemarahan, kesedihan, dan perasaan hampa bisa timbul secara konsisten akibat terlalu sering bermain game, terutama yang mengandung kekerasan atau sadisme. Hal ini dapat terakumulasi dan membuat penderita wajib mendapatkan pertolongan dari profesional sebelum terlambat.

Meskipun sangat jarang, kecanduan bermain game digital bisa memberikan dampak pada mental berupa gejala skizofrenia, yakni delusi atau halusinasi. Journal of the Royal Society of Medicine pernah menerbitkan laporan pada 2001 yang berisi studi dari beberapa kasus delusi dan halusinasi pada pemain game.

Dalam kasus yang ekstrem, terdapat pelaku pencurian, kekerasan, dan percobaan pembunuhan akibat pelaku mengalami delusi alias menganggap dirinya tokoh utama dalam sebuah judul game. Dokter dan psikiater menemukan adanya gejala penyimpangan psikotik pada pelaku yang ternyata merupakan seorang pencandu berat game digital.

Healthy Place dalam lamannya menulis bahwa hubungan antara game digital dengan kecemasan akut memang saling terkait satu sama lain. Di satu sisi, bermain game dengan tepat akan membawa penderita anxiety atau kecemasan menjadi lebih rileks dan ini mungkin bisa dijadikan salah satu terapi yang menjanjikan.

Di sisi lain, game juga berpotensi membuat penderita anxiety makin memburuk. Artinya, ada kecenderungan bagi mereka yang menderita kecemasan justru malah kecanduan dalam bermain game. Jika sudah begini, gejala yang muncul akan bertambah parah dan game malah menjadi bumerang bagi mereka yang mengidap anxiety.

Nah, kalian sudah paham tentang dampak negatif jika seseorang kecanduan game digital, bukan? Jadi, sebaiknya batasi bermain game dan atur jadwal dengan bijak. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi mental kita.