8 Bumbu Dapur yang Dapat Dibuat Sebagai Pestisida Nabati

Kalian pasti tidak asing dengan berbagai macam bumbu dapur. Selain sebagai bumbu penting dalam masakan, bumbu-bumbu tersebut juga dapat dibuat sebagai pestisida nabati.
Pestisida nabati adalah suatu formula berbentuk cairan atau padat yang digunakan untuk membasmi hama dan penyakit pada tanaman. Bahan pembuatan pestisida nabati berasal dari tumbuhan.
Penggunaan pestisida nabati untuk tanaman yang terserang hama dan penyakit sangatlah aman. Penggunaan pestisida nabati juga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, hewan, maupun manusia.
Lantas, apa saja bumbu dapur yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati?
1. Cabai merah

Tanaman yang termasuk ke dalam suku Solanaceae ini dapat digunakan untuk membasmi hama dan penyakit pada tanaman.
Kandungan kimia yang terkandung pada cabai merah adalah kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, damar, zat warna, kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin serta clan lutein.
Selain itu cabai merah juga mengandung mineral, zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Bagian tanaman yang digunakan untuk pestisida nabati adalah buah dan biji yang dibuat dalam bentuk ekstrak.
Cara kerjanya pestisida nabati dari cabai merah ini bersifat sebagai insektisida dan penolak (repellent).
2. Cengkeh

Tanaman khas dari wilayah Indonesia Timur ini mempunyai pohon yang ketinggian dapat mencapai 10 meter. Kandungan kimia yang terkandung pada cengkih adalah eugenol, eugenol asetat, kariofilen, sesquiterpenol, dan naftalen.
Bagian tanaman yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati adalah bunga, tangkai bunga, dan daun.
Cara kerja dari pestisida nabati berbahan cengkih adalah dapat menghambat aktivitas makan (antifeedant). Hal tersebut mengakibatkan kemandulan pada OPT serta bersifat sebagai fungisida. Sasaran OPT, yaitu F. oxysporum, F. solani, R. lignosus, P. capsici dan S. rolfsii.
3. Jahe

Jahe telah ditanam di Asia tropis sejak zaman dulu. Jahe dapat tumbuh dengan baik di tanah yang banyak mengandung bahan organik.
Jahe termasuk tanaman herba yang dapat tumbuh bertahun-tahun. Tingginya dapat mencapai 100 cm, tergantung pada kesuburan tanah.
Jahe mengandung minyak atsiri 1-3 persen, konstituent utama sesquiterpene, dan zingiberene C15H24. Bagian tanaman jahe yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama penyakit tanaman adalah rhizomenya.
Rhizome jahe dapat digunakan sebagai penolak hama, nematicida, dan fungisida.
4. Bawang putih

Selain sebagai bumbu utama dalam masakan rumah, bawang putih juga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Senyawa kimia yang terkandung dalam bawang putih, antara lain tanin, minyak atsiri, dialilsulfida, allin, alisin, dan enzim aliinase.
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai pembuatan pestisida nabati, yaitu mulai dari seluruh bagian tanaman, umbi, daun, hingga bunga.
Cara kerja bawang putih, yaitu sebagai penolak (repellent). Bawang putih juga bersifat sebagai insektisida, nematisida, fungisida, dan abiotik.
5. Lengkuas

Bersifat sebagai anti racun, tanaman lengkuas juga dijadikan sebagai bahan pembuatan pestisida. Bagian rimpang lengkuas mengandung kurang lebih 1% minyak esensial yang terdiri atas metil-sinamat 48%, sineol 20-30%, eugenol, kamfer 1%, seskuiterpen, δ – pinen, galangin, galanganol, dan beberapa senyawa flavonoid.
Lengkuas dapat menghambat pertumbuhan F. oxysporum, R. solanacearum, E. coli. Neuiospora, Candida albicans. Lengkuas juga dapat untuk untuk mengendalikan belalang, kutu daun dan trips.
Sulingan minyak lengkuas dapat digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah dan penyakit antraknose pada cabai.
6. Serai

Serai wangi dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida, karena kandungan senyawa sitronela yang mempunyai sifat racun dehidrasi (dessicant). Dessicant merupakan racun kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan terus-menerus.
Jadi, apabila serangga atau OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan.
Tanaman serai wangi bersifat penolak serangga (repellent) dan bersifat sebagai insektisida, bakterisida, dan nematisida. Bagian tanaman serai wangi yang digunakan adalah daun dan akar.
OPT sasarannya, yaitu mulai dari hama padi, hama secara umum, busuk daun dan bakteri serta hama gudang.
7. Kunyit

Kunyit mempunyai sifat yang sangat baik sebagai pengendali hama. Bagian tanaman kunyit yang dapat mengendalikan hama, yaitu Rhizome (batang dalam tanah) dapat digunakan sebagai insektisida. Rhizome digunakan untuk mengendalikan serangga, hama, ataupun fungisida mengendalikan jamur.
Sasaran hama, yaitu Aphis, ulat grayak (Spodoptera litura), ngengat punggung berlian (Plutella xylostella), wareng hijau (Nephotettix virescens), pengebor batang padi (Scirpophaga incertulus), penggulung batang padi (Cnaphalocrocis medinalis). dan ulat ataupun tungau pada umumnya.
8. Bawang merah

Selain bawang putih yang digunakan sebagai pembuatan pestisida nabati adapun juga bawang merah. Bagian tanaman yang digunakan yaitu kulit dan umbi lapis.
Cara kerjanya sama dengan bumbu dapur lainnya, yaitu bersifat sebagai insektisida dan penolak (repellent). OPT sasarannya terdiri dari kutu kebul, semut, tungau, trips, antraknose, Fusarium, dan busuk daun.
Jadi apabila tanaman kalian terkena serangan hama dan penyakit, kalian bisa gunakan bumbu-bumbu dapur diatas untuk membasmi hama dan penyakit. Mudah didapat dan tidak menimbulkan efek samping bagi makhluk hidup dan lingkungan.