7 Alasan Beberapa Gunung Lebih Sering Erupsi dari yang Lain

"Secara sederhananya, diperkirakan letusan gunung berapi terjadi ketika kekuatan tekanan yang disebabkan oleh magma panas menyalip kekuatan bebatuan yang menjadi atap gunung berapi tersebut." - Patricia Gregg, Profesor Geologi.
Untuk saat ini, gunung berapi yang tercatat paling aktif di dunia adalah Kilauea di Hawaii, lalu disusul oleh Gunung Etna di Italia dan Gunung Piton de la Fournaise di pulau La Reunion yang letaknya dekat dengan Madagaskar dan Mauritius. Sementara, di Indonesia sendiri gunung berapi paling aktif adalah Gunung Anak Krakatau dan Gunung Agung.
Kira-kira, apa yang menyebabkan ada gunung yang sangat aktif dan lebih sering meletus dibanding dengan gunung lain? Simak jawabannya di sini!
1. Memahami cara kerja gunung berapi terlebih dahulu
Sebelum beranjak lebih jauh, mari kita pahami dulu bagaimana cara gunung berapi bekerja. Jauh di dalam bumi, suhunya sangat panas sehingga batu-batuan perlahan meleleh dan menjadi zat tebal yang mengalir yang disebut sebagai magma. Karena lebih ringan dari batuan padat di sekitarnya, magma pun naik dan terkumpul di ruang magma.
Beberapa letusan gunung berapi bersifat eksplosif dan lainnya tidak. Letusan ini bergantung pada komposisi magma. Jika magma tipis dan cair, maka gas bisa keluar dengan mudah. Ketika magma jenis ini meletus, ia akan mengalir keluar dari gunung berapi. Aliran lahar ini jarang menimbulkan korban jiwa karena gerakannya yang lambat.
Di sisi lain, jika magma bersifat tebal dan lengket, maka gas tidak bisa lepas dengan mudah. Tekanan akan menumpuk sampai gas keluar dengan keras dan meledak. Di jenis letusan ini, magma meledak ke udara dan pecah menjadi potongan-potongan kecil. Ukurannya bervariasi, mulai dari sekecil partikel abu hingga batu-batuan berukuran besar, terang laman USGS.