Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi matahari mendadak hilang
ilustrasi matahari mendadak hilang (commons.wikimedia.org/Ka23 13)

Intinya sih...

  • Suhu bumi menurun secara drastis, mencapai 10 derajat Celsius

  • Fotosintesis terhenti di seluruh dunia, mengganggu rantai makanan

  • Sistem navigasi satwa menjadi kacau, memengaruhi arah dan pola makan hewan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apa yang terjadi jika matahari mendadak hilang selama 24 jam saja? Pertanyaan ini mungkin terdengar seperti bagian dari film fiksi ilmiah, tapi secara ilmiah, dampaknya bisa sangat nyata dan terukur. Tanpa cahaya dan panas dari matahari, sistem kehidupan di Bumi akan langsung terganggu, bahkan sejak detik pertama. Bukan hanya soal suhu yang menurun, tetapi juga ritme biologis, atmosfer, hingga pola cuaca akan mengalami perubahan drastis.

Gangguan ini bukan hal yang bisa diabaikan, apalagi mengingat betapa ketergantungannya seluruh makhluk hidup terhadap energi matahari. Untuk memahami skala kerusakan yang mungkin terjadi, perlu dilihat dari berbagai sisi yang saling terhubung. Berikut lima hal yang bisa terjadi jika matahari benar-benar hilang selama 24 jam.

1. Suhu bumi menurun secara drastis

ilustrasi temperatur (commons.wikimedia.org/Erkaha)

Saat matahari berhenti menyinari bumi, maka suhu yang ada di bumi akan langsung mulai turun. Dalam beberapa menit pertama, mungkin tidak terasa signifikan, tapi setelah satu jam, penurunan bisa mencapai belasan derajat. Daerah yang sebelumnya hangat akan mulai membeku, terutama wilayah yang sudah memasuki musim dingin. Ketika malam tidak berganti siang, udara dingin dari atmosfer atas terus mendesak ke bawah, menciptakan kantong dingin yang ekstrem di permukaan.

Jika kondisi ini berlangsung selama 24 jam, sebagian besar wilayah tropis pun akan kehilangan panasnya. Suhu rata-rata di dunia bisa turun hingga 10 derajat Celsius. Untuk manusia dan hewan berdarah panas, ini adalah kondisi berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak memiliki perlindungan termal yang cukup. Bayangkan rumah tanpa pemanas dan udara luar seperti ruang pendingin raksasa itulah skenarionya.

2. Fotosintesis terhenti di seluruh dunia

ilustrasi fotosintesis (commons.wikimedia.org/ProbablyColours)

Tanpa cahaya matahari, tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis. Dalam hitungan menit, proses produksi oksigen akan berhenti, meskipun tidak langsung terasa dalam kadar udara yang kita hirup. Nah, yang paling terdampak pertama kali adalah ekosistem perairan dangkal, tempat fitoplankton menjadi produsen utama yang mana mereka sangat bergantung pada cahaya untuk hidup dan bereproduksi.

Jika proses ini berhenti selama sehari penuh, rantai makanan akan langsung terputus di lapisan paling bawah. Hewan-hewan kecil yang mengandalkan alga dan fitoplankton akan kelaparan. Dalam jangka pendek, mungkin terlihat seperti jeda singkat, tapi dalam ekosistem yang rapuh, 24 jam sudah cukup untuk mengganggu keseimbangan yang ada. Ini akan menciptakan dampak berantai yang meluas dalam beberapa hari ke depan.

3. Sistem navigasi satwa menjadi kacau

ilustrasi migrasi burung (commons.wikimedia.org/Ji-Elle)

Banyak hewan menggunakan matahari sebagai panduan arah. Burung migrasi, misalnya, mengandalkan posisi matahari untuk menentukan arah terbang mereka. Ketika matahari menghilang selama sehari, orientasi alami mereka akan terganggu. Hal ini membuat mereka bisa terbang ke arah yang salah, keluar dari jalur migrasi, atau bahkan tersesat.

Gangguan ini juga memengaruhi hewan laut seperti paus dan penyu yang mengikuti arus berdasarkan cahaya matahari. Ketika siang tidak muncul, ritme harian mereka akan berantakan. Bukan hanya soal arah, tetapi juga pola makan dan waktu beristirahat. Dalam jangka pendek, ini bisa menyebabkan disorientasi massal yang fatal bagi spesies yang sangat bergantung pada pola alam.

4. Aktivitas manusia langsung terganggu

ilustrasi tidur (unsplash.com/Shane)

Sebagian besar rutinitas manusia bergantung pada waktu dan cahaya. Ketika siang tidak datang selama 24 jam, banyak aktivitas harus dihentikan atau dijalankan dengan cara darurat. Penerangan buatan akan menyala penuh sepanjang waktu, meningkatkan konsumsi energi secara signifikan. Sistem transportasi juga akan terdampak karena visibilitas terbatas dan kondisi cuaca yang memburuk.

Selain itu, ritme sirkadian manusia jam biologis internal akan terganggu. Beberapa orang mungkin mengalami gangguan tidur, kelelahan, atau bahkan disorientasi waktu. Produktivitas akan menurun, dan pada skala besar, ini bisa memicu efek psikologis seperti kecemasan massal. Dalam dunia yang sudah sangat bergantung pada keteraturan waktu, kehilangan matahari selama satu hari saja bisa menimbulkan kepanikan.

5. Cuaca dan atmosfer mengalami kekacauan

ilustrasi mendung (commons.wikimedia.org/Inarawan1979)

Cahaya matahari adalah pemicu utama terbentuknya cuaca di Bumi. Ketika pemicu ini hilang, sistem atmosfer menjadi stagnan. Angin berhenti bergerak secara normal karena tidak ada lagi pemanasan diferensial yang menciptakan tekanan udara. Awan-awan yang terbentuk sebelumnya akan mulai mengendap tanpa arah yang jelas, menciptakan pola cuaca yang tidak terduga.

Dalam waktu 24 jam, mungkin tidak akan terjadi badai besar, tetapi perubahan kecil ini menjadi awal dari ketidakteraturan atmosfer. Tekanan udara bisa turun tajam di beberapa wilayah, menyebabkan hujan lokal yang tak menentu. Wilayah-wilayah tropis yang biasanya hangat dan lembap akan terasa lebih dingin dan lembap, menciptakan ketidaknyamanan yang cukup ekstrem bagi kehidupan sehari-hari.

Apa yang terjadi jika matahari mendadak hilang selama 24 jam bukan sekadar skenario imajinatif, melainkan gambaran nyata tentang betapa rapuhnya sistem kehidupan di Bumi tanpa energi dari bintang pusat tata surya ini. Dalam waktu singkat, berbagai aspek mulai dari suhu, ekosistem, hingga aktivitas manusia akan mengalami gangguan serius. Ketergantungan kita pada matahari bukan

Referensi:

"What Would Happen If the Sun Disappeared". Discovery. Diakses pada Agustus 2025.

"What Would Earth Be Like Without the Sun?". Wonderopolis. Diakses pada Agustus 2025.

"What If the Sun Switched Off for 24 Hours". WatchMojo. Diakses pada Agustus 2025.

"What If the Sun Disappeared for a Week?". HowStuffWorks. Diakses pada Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team