7 Peristiwa Langit Terbaik Juni 2020, Ada Gerhana Matahari Cincin lho!

Objek langit pertama yang bisa kita saksikan bulan ini adalah Merkurius. Dilansir dari RMG, planet tersebut akan berada pada garis elongasi timur di tanggal 4 Juni 2020. Hal ini mengakibatkan ia tampak sangat jelas dari sudut pandang kita.

Jika kamu ingin menemukan Merkurius, kamu harus teliti mencari benda kecil yang bersinar terang tanpa kelap-kelip. Planet ini akan berada di langit bagian barat tepat setelah Matahari tenggelam. Amati saja bagian langit di atas garis horizon.

Setelah kemunculan Merkurius, peristiwa berikutnya adalah gerhana bulan penumbra. Peristiwa ini terjadi ketika Bulan, Matahari, dan Bumi terletak pada posisi yang tidak lurus sejajar. Bumi hanya menghalangi sebagian cahaya yang menuju ke Bulan. 

Alhasil, dari mata kita, Bulan akan sedikit meredup dan memiliki “gigitan” di ujungnya. Walaupun tidak seindah atau semasif gerhana bulan total, peristiwa ini masih sangat layak untuk disaksikan. Apalagi di tanggal tersebut cahaya satelit Bumi itu cukup terang.

Indonesia adalah salah satu negara terbaik untuk melihat peristiwa ini. Kamu tak perlu menggunakan alat apapun kok, cukup cari Bulan setelah Matahari terbenam hingga menjelang tengah malam.

Selanjutnya pada 8 Juni, Bulan akan tampak berdekatan dengan Jupiter dan Saturnus. Jarak antara Bulan ke Jupiter hanyalah 2,1 derajat sedangkan Bulan dan Saturnus berjarak 2,38 derajat. Ketiganya akan membentuk segitiga tumpul di langit tenggara.

Peristiwa ini cukup sulit untuk diamati karena Bulan sangatlah terang pada malam tersebut. Namun sebagai petunjuk, Jupiter akan terlihat seperti titik berwarna kuning yang terang sedangkan Saturnus lebih kecil dan redup.

Setelah bertemu dengan Jupiter dan Saturnus, kali ini giliran Mars yang mendekat ke arah Bulan. Pada 12 Juni 2020, jarak antara keduanya hanyalah 2,32 derajat dari sudut pandang kita. 

Konjungsi ini lebih mudah untuk diamati karena cahaya Bulan telah meredup hingga 50 persen. Artinya, cahaya yang dipantulkan Mars tak akan terhalangi. Keduanya akan terlihat indah dan kontras di langit tengah malam yang gelap.

Setelah Komet SWAN melintas pada Mei lalu, kali ini giliran Komet Lemmon yang akan menampakkan dirinya. Pada 18 Juni, komet tersebut akan berada sangat dekat dengan Matahari. Jika dilihat dari Bumi, ia akan tampak sangat terang.

Tak hanya sekali, Komet Lemmon akan kembali melintasi Bumi pada 22 Juni 2020, lho. Pada malam itu, ia akan terlihat jauh lebih terang daripada sebelumnya. Namun kamu harus jeli mengamati langit, ya. Sebab arah dan lokasi datangnya komet ini masih belum bisa diprediksi dengan jelas.

Tanggal 21 Juni 2020 adalah hari di mana summer solstice atau titik balik matahari dimulai. Peristiwa ini menandai dimulainya musim panas di belahan Bumi utara dan musim dingin di belahan Bumi selatan. 

Kita yang berada di garis khatulistiwa tidak akan mendapatkan efek secara langsung dari peristiwa ini. Namun solstis juga menimbulkan peristiwa lain, yakni gerhana matahari cincin.

Inilah fenomena tahunan yang tak boleh kamu lewatkan! Benar, gerhana matahari cincin terjadi pada 21 Juni 2020, bersamaan dengan dimulainya titik balik matahari. 

Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi terletak pada garis sejajar. Namun Bulan berada sangat jauh dari Bumi sehingga tak bisa sepenuhnya menutupi cahaya Matahari. Menurut LAPAN, GMC hanya terjadi di Afrika dan Asia saja.

Kita yang berada di Indonesia kemungkinan besar juga bisa menyaksikannya di siang menjelang sore hari. Untuk informasi selanjutnya mengenai peristiwa tahunan ini, nantikan di IDN Times, ya!

Itulah sejumlah peristiwa langit bulan Juni yang layak kamu nantikan. Catat tanggalnya agar kamu tak kelewatan, ya!