Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah AC, Benarkah Terinspirasi dari Mesir Kuno?

ilustrasi AC di kantor (pexels.com/Helena Lopez)
ilustrasi AC di kantor (pexels.com/Helena Lopez)

Saat ini, air conditioning (AC) jadi kebutuhan penting bagi banyak orang mengingat cuaca yang semakin tahun, semakin panas. Bahkan, gelombang panas sering kali menyebabkan kematian di berbagai wilayah di dunia. Gelombang panas ini tak terlepas dari perubahan iklim atau pemanasan global.

Kira-kira 1 abad yang lalu, AC adalah barang yang mewah dan hanya tersedia bagi sedikit orang. Pada awal-awal industri film, satu-satunya gedung yang ber-AC itu hanya gedung bioskop, lho. Gedung bioskop ini disewakan bagi warga Amerika yang kepanasan. Hanya saja, mereka harus membayar beberapa koin untuk duduk dengan nyaman sambil menonton film.

Penemuan AC sebenarnya diciptakan dari penemuan yang sudah ada. Faktanya, manusia sudah menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dasar yang menjadi sistem AC modern selama ribuan tahun yang lalu. Penasaran, bagaimana sejarahnya, kan? Mari, kita ulas!

1. Metode awal pendingin udara sudah ada sejak Mesir Kuno dan Romawi Kuno

Galeri Mesir Kuno di British Museum, London, Inggris, menampilkan model rumah orang Mesir Kuno. (commons.wikimedia.org/Gary Todd)
Galeri Mesir Kuno di British Museum, London, Inggris, menampilkan model rumah orang Mesir Kuno. (commons.wikimedia.org/Gary Todd)

Sistem pendingin udara modern bekerja dengan dua proses yang saling terkait. Satu sistem menyedot udara panas dan lembap dari rumah, lalu meniupkannya ke luar. Sementara, sistem lain meniupkan udara sejuk melalui kumparan yang berisi cairan dingin. Inilah yang membuat ruangan menjadi dingin.

Bangsa Mesir Kuno telah menemukan hal serupa sejak ribuan tahun yang lalu. Dilansir Live Science, orang Mesir Kuno biasanya akan menggantungkan keset basah di pintu masuk rumah mereka. Air yang menguap akan menurunkan suhu udara di dalam ruangan. Beberapa pendingin udara modern bekerja berdasarkan prinsip dari Mesir Kuno ini, yang disebut pendingin evaporatif.

Berabad-abad setelah bangsa Mesir Kuno, bangsa Romawi Kuno mengembangkan cara ini. Mereka menggabungkan pengetahuan tentang perpipaan untuk mengalirkan air dingin melalui pipa-pipa di rumah mereka. Metode ini berhasil untuk sementara waktu.

2. Benjamin Franklin menjadi salah satu pelopor pendingin udara atau AC

lukisan Benjamin Franklin (commons.wikimedia.org/David Martin)
lukisan Benjamin Franklin (commons.wikimedia.org/David Martin)

Selama berabad-abad lamanya, pengetahuan kita tentang sains dan kimia terus mengalami perkembangan, nih. Pada pertengahan 1700-an, seperti yang dilansir Lane Heating & Air Conditioning, banyak peneliti yang akhirnya menemukan bahwa bahan kimia dapat dimanipulasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan pendingin ruangan. Nah, Benjamin Franklin salah satunya yang bereksperimen dengan proses ini. 

Pada 1758, Benjamin Franklin bersama dengan John Hadley, seorang profesor di Universitas Cambridge, mulai bereksperimen dengan menggunakan berbagai kombinasi cairan kimia. Mereka mampu mendinginkan termometer merkuri hingga 25 derajat Fahrenheit di bawah titik beku.

Setengah abad kemudian, penemu Inggris bernama Michael Faraday mengetahui bahwa mengompresi dan mencairkan amonia dapat menghasilkan efek dingin yang dapat menurunkan suhu di laboratoriumnya. Sementara itu, di Florida, Dr. John Gorrie menciptakan mesin yang dapat membuat es atau membekukan air dan kemudian meniupkan udara ke atasnya untuk mendinginkan pasiennya.

3. Willis Carrier punya hak paten terkait penemuan AC modern

Foto yang diambil di Magna Mine A-C System pada 17 Juli 1902 memperlihatkan penemu Willis Carrier (di tengah) sedang mencoba pendingin udara dan refrigerasi. (commons.wikimedia.org/Carrier Corporation)
Foto yang diambil di Magna Mine A-C System pada 17 Juli 1902 memperlihatkan penemu Willis Carrier (di tengah) sedang mencoba pendingin udara dan refrigerasi. (commons.wikimedia.org/Carrier Corporation)

Meski Benjamin Franklin mengembangkan penemuan orang lain dan mengandalkan prinsip ilmiah yang telah dipahami selama berabad-abad lamanya, ilmuwan yang dianggap berjasa menciptakan AC modern adalah Willis Carrier. Pada 1902, para manajer Sackett-Wilhelms Lithographing and Publishing Company di Brooklyn menyadari bahwa cuaca panas merusak hasil warna dari mesin cetak perusahaan mereka. Nah, dari sinilah, datang seorang insinyur bernama Willis Carrier.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh PBS, Willis Carrier mengembangkan sebuah mesin untuk menyaring udara sekitar sekaligus meniupkan udara ke sekumpulan kumparan yang berisi cairan pendingin. Proses ini mampu mendinginkan percetakan hingga mesin mereka dapat berfungsi selama musim panas. Nah, perlu dicatat, nih. Penemuan Carrier ini dimaksudkan untuk mendinginkan mesin, bukan manusia. Namun, pendingin udara ini akhirnya menjadi manfaat tambahan untuk menyejukkan manusia yang kepanasan pada musim panas.

Willis Carrier lalu mengajukan hak paten atas pengembangan dari penemuan tersebut. Nah, hingga hari ini, pendingin ruangan Carrier sudah dipasarkan di mana-mana dan sangat terkenal dalam industri HVAC. Rumah atau kantor kamu mungkin memakai AC dari perangkat yang menyandang nama perusahaan yang diciptakan Willis Carrier.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amelia Solekha
EditorAmelia Solekha
Follow Us