Bola basket di negara maju, seperti Amerika Serikat, kerap menggunakan perhitungan detail untuk mengembangkan permainan mereka. Tidak heran salah satu tokoh di sana mampu merumuskan faktor-faktor apa saja yang membuat sebuah tim bola basket bisa memenangi pertandingan.
Menurut teori, variabelnya tidak begitu banyak. Ada empat yang perlu diperhitungkan. Ini dijelaskan secara rinci oleh Dean Oliver.
Dean Oliver merupakan analis bola basket terkemuka di Amerika Serikat. Dia juga terjun ke dunia kepelatihan dan sempat masuk ke dalam staf kepelatihan klub-klub NBA.
Selama berkecimpung di dunia bola basket, Oliver melakukan penelitian untuk mengembangkan permainan ini. Beberapa pemikirannya bermuara pada buku Basketball on Paper, buku yang dianggap kitab suci bagi orang-orang yang mempelajari statistik bola basket.
Oliver juga berhasil merumuskan four factors basketball, empat faktor penting yang bisa membuat sebuah tim bola basket memenangi pertandingan. Setiap faktor ini, kata sang analis, memiliki bobotnya masing-masing dalam menyumbang sebab sebuah tim memenangi pertandingan.
Tembakan (shooting) menjadi faktor dengan bobot tertinggi dalam four factors basketball. Nilainya mencapai 40 persen.
Ini tidak mengherankan mengingat tembakan begitu penting dalam permainan bola basket. Apalagi dasar permainan ini menuntut kita untuk mencetak poin sebanyak-banyaknya.
Faktor tembakan ini sendiri bisa dilihat dari effective field goals percentage (EFG%). Statistik ini dipakai karena mampu menghitung efisiensi tembakan seorang pemain atau sebuah tim dengan tepat.
Turnover juga masuk ke dalam four factors basketball. Bobotnya mencapai 25 persen. Turnover ini berarti kesalahan seorang pemain atau sebuah tim yang menyebabkan bola beralih ke tangan lawan.
Faktor ini bisa dilihat dari turnover percentage (TOV%). Secara logika, tim dengan TOV% rendah berarti melakukan kecerobohan lebih sedikit. Mereka mampu memanfaatkan setiap peluang tanpa membuat bola beralih ke tangan lawan.
Tidak mengherankan jika rebound masuk ke dalam four factors basketball rumusan Dean Oliver. Sejak dahulu, rebound memang sering menjadi salah satu faktor penentu kemenangan. Siapa yang menguasai bola muntah, dia yang menguasai pertandingan.
Meski begitu, tidak semua statistik rebound bisa dipakai sebagai variabel. Dalam four factors basketball, hanya offensive rebound percentage (ORB%) yang masuk ke dalam variabel penentu kemenangan.
ORB% ini dapat menunjukkan seberapa besar peluang sebuah tim dalam meraih bola muntah ketika menyerang. Mereka yang memiliki persentase offensive rebound yang tinggi berpeluang untuk memenangi pertandingan. Bobotnya mencapai 20 persen.
Free throw atau lemparan bebas memang hanya bernilai satu poin per lemparannya. Namun, ini berperan penting dalam menentukan kemenangan. Bobotnya mencapai 15 persen.
Four factors basketball sendiri menggunakan statistik free throw rate sebagai variabel penentu kemenangan. Makin besar persentase sebuah tim ke garis lemparan bebas, makin besar pula peluang mereka menambah poin.
Milwaukee Bucks sukses mengunci gelar juara NBA 2021 usai mengalahkan Phoenix Suns 4-2 pada babak final. Mereka unggul pada tiga variabel four factors basketball saat itu. Bucks setidaknya menguasai TOV%, ORB%, dan FT rate. Bobot totalnya mencapai 60 persen.
Secara rinci, Bucks memiliki EFG% sebesar 52,9, TOV% sebesar 9,8, ORB% sebesar 29,2, dan FT rate sebesar 19. Sementara itu, Suns unggul dalam EFG% sebesar 55,5, tetapi kalah memiliki TOV% 11,7 persen, ORB% 17,5, dan FT rate 17,6.
Faktor-faktor ini tampaknya sederhana, tapi sebenarnya cukup rumit. Namun, apabila berhasil memahaminya, kita bisa mengembangkan permainan bola basket ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan melihat variabel di atas, kita juga bisa tahu apa yang mesti diperbaiki untuk bisa memenangi pertandingan. Ukuran yang jelas membuat kita punya dasar. Dasar ini yang membangun kita untuk lebih baik lagi.